-->

Nestapa Remaja dalam Jebakan Narkoba

Oleh : Dinda Kusuma W T 

Setiap manusia di usia remaja, cenderung merasa berada dalam masa "emas". Seringkali, di usia ini seseorang merasakan kenangan-kenangan indah yang tak terlupakan dalam hidupnya. Remaja adalah masa pencarian jati diri. Di satu sisi ia memiliki potensi yang luar biasa jika diarahkan dengan baik dan benar. Namun disisi lain, juga menjadi usia yang sangat rentan ketika mereka lepas dari genggaman kasih sayang orang tua kemudian menjadi salah arah.

Sayangnya, kapitalisme justru melihat psikologis remaja yang labil ini sebagai ladang bisnis. Memanfaatkan jiwanya yang mudah dimanipulasi, remaja dijadikan sasaran peredaran Narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang). Sistem kehidupan yang hanya mementingkan keuntungan materi, tidak mempertimbangkan kerusakan besar yang akan terjadi pada bangsa dan negara ini.

Dilansir dari detik.com, 15 Siswa SMP di kawasan Jalan Kunti, Surabaya, Jawa Timur dinyatakan positif narkoba. Temuan ini diperoleh dari tes urine acak pada 50 siswa SMP dan SMA yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN). "50 Siswa, 15 orang itu adalah pengguna aktif terkait dengan narkotika. Adik-adik kita yang usia SMP itu. Ya, ini suatu keprihatinan yang harus kita rumuskan bersama, kita harus mempunyai satu misi untuk menyelamatkan mereka," kata Kepala BNN Jatim Brigjen Pol Budi Mulyanto (detik.com, 18/11/2025)

Kasus ini adalah alarm serius. Bukan sekadar kenakalan remaja biasa, tetapi mencerminkan krisis struktural yang membutuhkan intervensi kebijakan sosial. Sebab faktanya, narkoba adalah sesuatu yang tidak bisa didapat dengan mudah begitu saja. Maka penanganannya tidak cukup dengan pendekatan moralitas, tetapi membutuhkan perbaikan institusi dan lingkungan sosial secara menyeluruh.

Pada dasarnya, akar persoalan terletak pada lingkungan sosial yang gagal berfungsi sebagai kontrol. Kondisi ekonomi yang sulit membuat banyak keluarga mengalami stres struktural, sehingga moral sosial mereka tergerus. Akibatnya, kelompok sebaya dengan pengaruh negatif mengambil alih peran sosialisasi dibanding keluarga.

Jadi, Ini bukan semata kegagalan keluarga. Lingkungan yang rusak membuat remaja rentan, dan komunitas kehilangan fungsi kontrol sosial. Kemudian yang paling penting disini adalah lalainya pemerintah dalam mengawasi dan menumpas peredaran narkoba. Padahal, negara adalah sebuah institusi yang memiliki seluruh sumber daya yang bisa dimanfaatkan demi mewujudkan lingkungan aman dan kondusif bagi generasi penerus bangsa.

Dengan kata lain, nestapa remaja yang terjebak dalam pusaran narkoba disebabkan oleh sistem kehidupan yang diterapkan saat ini, yaitu kapitalisme dan sekulerisme. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan, telah menggerus nilai-nilai keimanan. Akibatnya,  remaja bermental lemah, tidak memiliki tujuan hidup yang benar dan mudah terjerumus dalam narkoba.

Adakah cara lebih baik yang bisa mencegah manusia dari berbagai perbuatan keji selain keimanan dan rasa takutnya kepada Allah? Tentu tidak ada. Kesimpulannya penerapan sekulerisme adalah sebuah kesalahan besar. Bergandengan dengan kapitalisme,  kedua sistem ini menjadikan narkoba memiliki pasar potensial sehingga dengan mudah merusak remaja dan mengebiri potensinya.

Mutlak perlu diterapkan sebuah sistem kehidupan yang mengacu pada aturan sang Pencipta,  yaitu Islam. Dalam pandangan Islam, narkoba hukumnya haram. Penggunanya menjadi pelaku kejahatan yang akan mendapatkan hukuman yang membuat jera. narkoba sangat berbahaya bagi remaja karena dapat merusak akal dan menghilangkan jiwa hingga menyebabkan lost generation. 

Remaja atau generasi muda harusnya menjadi pemimpin perubahan. Islam adalah satu-satunya sistem komprehensif yang mampu menyelamatkan generasi dari kehancuran. Sudah selayaknya mereka dibimbing untuk kembali pada tugas dan fungsinya sesuai panduan syariat. Memiliki akidah Islam yang akan mengantarkannya pada ketaatan kepada Allah semata. Sebagaimana kegemilangan pemuda pada masa Rasulullah dan masa kejayaan Islam. Menerapkan islam, bukan hanya mensolusi persoalan narkoba dan remaja namun juga akan mewujudkan kehidupan sejahtera dan penuh rahmat. Wallahu a'lam bishsawab.