Narkoba Menjerat Remaja, Butuh Solusi Sistematis
Oleh Ummu Ahsan Arsyad
Penamabda.com-Polres Merauke KBO Sat Narkoba Ipda Rudy Srihardi menyatakan bahwa pencegahan dini penyalahgunaan narkoba penting dilakukan. Ia menambahkan bahwa faktor individu menjadi penyebab utama sesorang khususnya remaja terjerat narkoba. (rri.co.id, 22-11-2025) Memang, kondisi remaja saat ini tidak baik-baik saja. Banyak kenakalan remaja terjadi khususnya yang terjerat narkoba.
Masyarakat tentu masih ingat kejadian ditemukannya belasan anak SMP di Surabaya yang positif menggunakan narkoba. Bahkan, terdapat sebutan Jalan Kunti yang dijuluki Kampung Narkoba di sana. (kumparan.com, 14-11-2025) Melihat kondisi ini, tentu harus ada penanganan yang efektif dan efisien guna menghindari kejadian serupa. Namun, sebelum mengarah kepada hal tersebut, ada baiknya masyarakat menilik kembali penyebab remaja mengonsumsi narkoba/
Penyebab Remaja Terjerat Narkoba
Faktor utama seseorang melakukan tindakan melanggar hukum memang berasal dari individu itu sendiri. Namun, terbentuk karakter seseorang tentu tidak bisa muncul begitu saja. Banyak faktor di luar diri seseorang yang turut membentuk dan memengaruhinya.
Sama halnya dengan terjeratnya remaja dalam penyalahgunaan narkoba. Seorang remaja ketika akan mengambil suatu tindakan pasti dibekali dengan cara berpikirnya. Pola pikir seseorang inilah yang akan menentukan bagaimana ia bersikap. Pola pikir ditentukan oleh sebuah keyakinan mendasar tentang bagaimana seseorang memandang kehidupan.
Jika seseorang memandang kehidupan sesuai dengan akidah Islam, ia akan memahami bahwa segala perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Akidah Islam yang tertancap inilah yang biasa disebut iman. Seseorang yang imannya kuat akan cenderung menghindari dan menolak ajakan atau bisikan yang mengarah kepada pelanggaran syariat Islam.
Namun, memiliki iman saja tidak cukup untuk membendung segala maksiat. Butuh pemahaman syariat Islam secara menyeluruh agar seseorang memahami mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Faktor lingkungan keluarga, masyarakat, dan negara pun turut andil dalam membentuk pola sikap seseorang.
Dalam sistem sekuler yang memisahkan aturan agama dalam kehidupan seperti sekarang, banyak sekali lingkungan tak kondusif bagi remaja. Dalam lingkungan keluarga, banyak remaja yang kurang diperhatikan karena kesibukan orang tua dalam mencari nafkah. Dalam lingkungan masyarakat yang bebas, sering kali anggota masyarakatnya acuh dengan anggotanya yang lain.
Dalam lingkungan bernegara, negara tidak menjamin perlindungan bagi remaja dari segala hal berbahaya, mulai dari tontonan, sistem pendidikan dan sosial, atau yang lainnya. Bahkan dalam sistem hukum pun sering terjadi ketidaktegasan yang sulit membuat para pelaku kejahatan jera. Alhasil, terjeratnya remaja dalam penyalahgunaan narkoba merupakan imbas dari penerapan sistem sekuler kapitalisme.
Solusi Sistematis Ada Dalam Islam
Jika permasalahan utamanya ada karena negara menerapkan sistem sekuler, maka solusinya adalah negara harus menerapkan sistem Islam. Mengapa? Karena sistem Islam adalah satu-satunya sistem yang berasal dari Allah Swt. yang sesuai dengan fitrah manusia. Dalam pandangan Islam, hal yang harus dibentuk pertama kali dalam diri seseorang adalah akidah Islam atau keimanan yang kuat.
Penanaman akidah Islam dimulai dari lingkungan keluarga dan merambah kepada lingkungan masyarakat dan negara melalui sistem pendidikan Islam. Sistem ini tidak hanya menanamkan akidah Islam namun juga memberikan pemahaman atau tsaqafah Islam secara menyeluruh. Selanjutnya, dalam negara yang menerapkan Islam, terdapat sistem sosial atau pergaulan yang turut mengontrol tingkah laku masyarakat.
Terlebih lagi, dalam sistem hukum Islam, terdapat sanksi yang menjerakan bagi setiap pelanggar hukum syarak. Semua itu terbukti mampu menekan tindakan kejahatan di kalangan masyarakat. Dukungan sistem ekonomi Islam yang mampu menyejahterakan juga membuat masyarakat tidak mudah stres sehingga melakukan tindakan yang membahayakan diri dan orang lain.
Oleh karena itu, sudah semestinya umat Islam saat ini kembali kepada pemahaman yang benar tentang Islam. Bahwa Islam bukan agama spiritual belaka melainkan sekumpulan pemahaman dan aturan dalam kehidupan. Bukankah tiap muslim wajib memahami Islam secara kaffah? Sebagaimana firman Allah Swt.,
"Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam agama Islam secara menyeluruh..." (QS. Al-Baqarah : 208)
Wallahu a'lam bishawab. []


Posting Komentar