Menapaki Jalan Nabi, Jalan Kemuliaan
Oleh : Ida Nurchayati
Kehidupan Nabi Muhammad saw adalah kehidupan dakwah. Semenjak diangkat menjadi Rasul hingga wafat, kehidupan beliau diabdikan untuk menyeru manusia kejalan Allah. Dakwah adalah jalan para nabi. Jalan kemuliaan yang akan mengantarkan pelakunya menjadi
sebaik-baik manusia sekaligus menjadikan umat Islam menjadi umat terbaik.
Allah SWT berfirman dalam Surat Fussilat ayat 33 yang artinya,
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
Ayat diatas menurut tafsir as Sa'di, "Tidak seorangpun, “yang lebih baik perkataannya,”ucapan, jalan hidup dan kondisinya “daripada orang yang menyeru kepada Allah,” dengan memberikan pengajaran kepada orang-orang yang bodoh, memberikan nasihat kepada orang-orang yang lalai dan berpaling serta berdialog dengan orang-orang yang berpaham menyimpang..."
Dakwah akan mengantarkan umat Islam menjadi umat terbaik sebagaimana firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 110 yang artinya,
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar.."
Ayat diatas menurut tafsir as Sa'di, "Hal ini adalah keutamaan yang diberikan Allah pada umat ini dengan sebab-sebab tersebut (amar makruf nahi munkar), yang menjadikan mereka istimewa karenanya dan mereka unggul di atas seluruh umat... "
Dakwah di Makkah
Setelah diangkat menjadi Rasul, Nabi saw menghabiskan hidup beliau dijalan dakwah. Setelah menerima wahyu Surat Al Muddatstsir ayat 1-2 beliau mulai menyeru orang terdekat beliau. Dimulai dari istri Nabi, Bunda Khadijah ra, maulanya Zaid bin Haritsah ra dan keponakan beliau Ali bi Abi Thalib ra serta sahabat beliau Abu bakar ra. Melalui Abu bakar masuk Islam beberapa sahabat seperti Utsman bin Affwan ra, Abdurrahman bin Auf ra dan lainnya.
Rasulullah saw membina orang-orang yang sudah masuk Islam dirumah Arqam bin Arqam. Tempat ini menjadi markas sekaligus madrasah bagi para sahabat. Rasul saw menanamkan akidah serta membacakan ayat-ayat Al Qur'an. Beliau membentuk kepribadian Islam pada diri para sahabat. Sahabat yang sudah beliau bina dikirim untuk mendakwahkan Islam kepada yang lain, misal Khabbab bin Arats yang mengajarkan Islam pada Fatimah binti Khattab dan suaminya Sa'id. Melalui Fatimah masuk Islam Umar bin Khattab ra.
Kutlah dakwah Rasulullah saw tampak ketika beliau menerima wahyu untuk menyampaikan dakwah secara terang-terangan (Surat Al Hijr ayat 94). Beliau membagi para sahabat menjadi dua barisan, barisan pertama dipimpin Umar bin Khattab sementara barisan kedua dipimpin Hamzah bin Abdul Muthalib. Beliau memerintahkan jamaah dakwah beliau untuk thawaf mengelilingi ka'bah. Mata orang-orang Quraisy terbuka, inilah jamaah dakwah Rasulullah saw.
Nabi saw mulai menyeru masyarakat secara terbuka. Beliau mengadakan pergolakan pemikiran dengan mencela pemikiran, adat istiadat dan kebiasaan mereka. Beliau mencela sesembahan orang-orang Quraisy, kebiasaan mengubur bayi perempuan hidup-hidup hingga kebiasaan curang dan praktik riba dalam perekonomian. Nabi saw juga melakukan perjuangan politik dengan membongkar persekongkolan pembesar-pembesar Quraisy. Perjuangan Nabi bersifat politis karena ingin merubah tatanan kehidupan yang menyangkut urusan umat.
Selain itu, Rasulullah saw melakukan aktifitas thalab nusrah yakni meminta perlindungan kepada ahlu quwwah (pemilik kekuatan) agar mau melindungi dakwah Rasulullah dan melindungi institusi yang akan ditegakkan Nabi saw. Beliau mendatangi pemimpin-pemimpin kabilah disekitar Makkah. Ada 15 kabilah yang beliau datangi, diantaranya Bani Kindah, Bani Kilab, Bani Hanifah dan Bani 'Amir bin Sha'Sha'ah. Rerata mereka menolak permintaan Nabi saw. Ada satu yang menerima yakni Bani 'Amir bin Sha'sha'ah tapi dengan syarat bahwa kelak ketika Rasul saw wafat kekuasaan akan kembali ketangan mereka. Namun permintaan ini beliau tolak dengan menyampaikan bahwa kekuasaan milik Allah diberikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki.
Nusrah akhirnya Beliau saw dapatkan dari Suku Aus dan Khazraj dari Madinah yang tengah berhaji. Mereka mau menerima Islam. Tahun haji berikutnya mereka kembali sebanyak 12 orang melakukan baiat Aqabah I. Setelah baiat mereka kembali ke Madinah bersama utusan Nabi saw yakni Mushab nin Umair untuk mengajarkan Al Qur'an dan hukum agama. Tahun berikutnya, Mushab kembali ke Makkah bersama 75 orang yang sudah masuk Islam. Mereka melakukan Baiat Aqabah II. Mereka berjanji akan melindungi Nabi saw sebagaimana mereka melindungi anak dan istrinya.
Begitulah kehidupan Nabi saw selama 13 tahun di Makkah. Beliau habiskan untuk memperjuangkan Islam.
Dakwah di Madinah
Setelah hijrah ke Madinah, Nabi saw mendirikan Negara Islam di Madinah. Beliau mendirikan masjid, membangun ukhuwah islamiyah, membuat perjanjian serta menyusun strategi dakwah dan jihad. Dalam waktu 10 tahun seluruh Jazirah Arab sudah masuk dalam wilayah Islam.
Hingga akhir hayatnya, Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan dakwah. Jalan kemuliaan yang mengantarkan kemuliaan dan keagungan Islam dan kaum muslim menjadi umat terbaik sekaligus pemimpin peradaban dunia.
Mengembalikan Kemuliaan Islam dan Kaum Muslim
Realitas umat Islam saat ini sungguh menyesakkan dada. Berbagai problematika mendera umat dalam seluruh aspek kehidupan. Umat kehilangan izzah karena mencampakkan aturan sistem kehidupan Islam dan menggantikan dengan peradaban sekuler kapitalisme. Nasib umat seperti anak ayam yang kehilangan induknya menjadi santapan musuh-musuh Islam.
Sudah saatnya umat Islam kembali pada aturan Islam dalam segala aspek kehidupan. Islam adalah mabda yang Allah turunkan sebagai pemecah problematika kehidupan. Sejarah mencatat ketika umat Islam mengemban mabda Islam, umat Islam menjadi umat terbaik pemimpin peradaban selama 13 abad mewujudkan dan menyebarkan rahmat bagi alam semesta.
Untuk mengembalikan kehidupan Islam harus ada dakwah secara berjamaah yang dipimpin oleh partai politik idiologis. Partai politik yang bergerak ditengah-tengah umat untuk mencerdaskan dan memahamkan umat dengan mabda Islam. Untuk itulah dibutuhkan kader-kader sebagai pengemban dakwah yang ikhlash untuk menyampaikan Islam ke tengah-tengah masyarakat. Semakin banyak pengemban dakwah yang ikhlash maka Islam semakin cepat diterima oleh umat sehingga Islam akan menjadi kesadaran dan opini umum. Ketika mayoritas umat sudah tercerahkan dengan mabda Islam maka umat siap bangkit dengan tegaknya khilafah yang dipimpin seorang khalifah.
Khatimah
Dakwah mengembalikan kehidupan Islam butuh waktu, kesabaran dan keistiqamahan. Keberadaan pengemban dakwah yang ikhlash sangat dibutuhkan. Pengemban dakwah yang menjadikan Islam sebagai hal yang utama dalam hidupnya. Orang-orang yang siap mengabdikan dirinya untuk kemuliaan Islam. Orang-orang yang siap menapaki jalannya para Nabi. Jalan kemuliaan untuk mengembalikan keagungan dan kemuliaan Islam. Apakah Anda termasuk didalamnya?

Posting Komentar