Jalan Mulus Hanya Ada Dalam Kepemimpinan Yang Tulus
Oleh : Ummu Azzam
Kekhawatiran warga yang tinggal di daerah yang rawan longsor tampaknya menjadi nyata. Hujan yang turun dengan intensitas yang tinggi akan menyebabkan tanah longsor, hal itu yang terjadi di 2 titik jalan kabupaten Ajibarang yaitu Desa Paningkaban, dan Desa Cihonje, dan satu desa Darmakradenan kecamatan Ajibarang yang rusak karena dampak tanah longsor, hujan yang mengguyur wilayah tersebut yang memicu longsor pada Rabu-Kamis 10-11 September 2025. Jalan Kabupaten Ajibarang Gumelar yang terletak di Desa Darmakradenan amblas hingga separo jalan pada rabu malam tanggal 10 september sekitar pukul 23.00 hal itu dituturkan Warto (60) warga Darmakradenan. Pada hari Rabu memang hujan dengan intensitas deras terjadi dari sore hingga malam hari.
Kondisi jalan yang amblas atau longsor diperparah dengan hujan yang kembali turun sampai kamis dini hari hingga pagi hari. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, keadaan jalan sudah amblas sampai bagian bawah. Berlubang di bagian bawah, kondisi tersebut tentu membahayakan pengguna jalan.
Setelah kejadian jalan amblas dan tanah longsor pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas sudah memberikan peringatan berupa himbauan untuk berhati-hati ada tanah longsor. Warga berharap ada perhatian dari pemerintah setempat dengan segera memperbaiki jalan secara baik dan benar. Hal yang sama juga terjadi di jalan Kabupaten Gumelar lumbir di Paningkaban Kecamatan Gumelar juga tertutup timbunan longsor. (suaramerdeka.com, 11-9-2025)
Jalan sebagai salah satu sarana untuk bisa beraktivitas menjadi penting jadi perhatian. Jalan juga fasilitas umum, siapa saja yang melewatinya. Kondisi jalan yang mulus dan tidak ada hambatan akan mempermudah aktifitas masyarakat. Tetapi perlu kita waspadai dengan kondisi yang akhir-akhir ini dengan hujan yang mengguyur wilayah-wilayah di Banyumas. Tanah longsor yang menutupi sebagian jalan banyak terjadi di daerah yang memang kondisi tanahnya rawan longsor.
Salah satunya yang terjadi di jalan-jalan Kecamatan Ajibarang Gumelar. Sebenarnya daerah Ajibarang Gumelar hanya salah satu daerah yang ada di Kabupaten Banyumas
Kondisi yang sama juga terjadi di daerah lain. Kendati setiap kejadian longsor yang menutupi sebagian jalan, sudah menjadi terbiasa alias langganan longsor, akan tetapi sudah seharusnya menjadi perhatian dari pemerintah setempat melalui dinas yang terkait. Walaupun kejadian itu tidak ada korban jiwa tetap harus segera ditangani dan ditindaklanjuti. Sebab pentingnya jalan untuk berlalu lalang masyarakat dalam bepergian. Bisa jadi dengan kondisi jalan yang tertimbun longsor ada masyarakat yang dirugikan secara materi. Atau bisa jadi negara juga ikut dirugikan. Ini juga penting untuk menjadi perhatian pemerintah untuk intens dan berkala dalam menangani jalan yang menjadi tanggung jawabnya.
Jalan yang tertimbun longsor menghambat lalu lintas dan parahnya lagi kalau sampai amblas tentu akan membahayakan pengguna jalan yang melintas. Dengan kondisi tanah yang rawan longsor maka semua pihak harus selalu waspada, selain warga juga pemerintah jangan kalah cepat dalam bergerak membantu warga. Dalam negara yang menerapkan sistem kapitalisme sekularisme tidak jarang dalam memperbaiki atau memperbagus jalan itu suka perhitungan untung dan rugi. Kalau belum ada korban jiwa, belum bergerak, lah apalagi ini hanya jalan yang tertimbun longsor, pastilah penangananya nanti dan pakai tapi.
Dukungan dan perhatian dari warga tentu menjadi hal yang sangat dinanti saat musibah terjadi. Barangkali dengan langsung menerjunkan alat berat untuk mengeksekusi tanah yang menimbun jalan. Kalaupun misal jalannya sampai berlubang itu yang benar-benar dibutuhkan untuk segera diperbaiki agar lalu lintas bisa normal kembali. Tapi terkadang para pengguna jalan harus ekstra sabar. Sudah seharusnya pemerintah berlaku yang sama terhadap status jalan yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam artian ketika membangun jalan sama seluruh material yang digunakan, agar tercipta keadilan. Tapi muncul pertanyaan ketika hidup dalam sistem buatan manusia akankah kita mendapatkannya? jangan berharap.
Gambaran di atas adalah ketika seorang penguasa mengurusi warganya masih memikirkan untung dan rugi. Sangat berbeda tentu ketika negara yang menerapkan aturan dari Sang Maha Pencipta dan Maha Pengatur akan senantiasa memperhatikan semua hal yang menjadi kewajibannya. Tidak ada yang terlewat apalagi sampai tidak diurusi. Tidak terkecuali jalan yang merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting agar tercipta kelancaran dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Dalam meriayah pengurusan jalan tentu seorang khalifah akan sepenuh hati, dan tentu saja didukung oleh sistem ekonomi yang kuat. Jalan yang rusak karena bencana tanah longsor atau apapun sebabnya tentu saja akan menjadi tanggung jawab negara. Negara tidak akan lalai, apalagi sampai ada nyawa yang melayang karena jalan yang tidak diriayah dengan benar.
Jalan yang tertimpa longsor akan segera diatasi sebabnya bisa mengganggu aktivitas warga. Serta negara akan selalu tanggap dan siaga bilamana ada bencana yang tiba-tiba. Tidak ada jalan yang diistimewakan. Jalan yang masih mengganggu tentu akan segera diperbaiki ketika itu mengganggu aktivitas warga. Semua jalan akan tetap menjadi prioritas selama masih menjadi tanggungan negara.
Negara yang berdaulat mandiri secara ekonomi akan terus memperhatikan jalan. Hal itu karena sesungguhnya semua itu akan dipertanggungjawabkan sampai ke akhirat, dan tentu bukan main - main. Sebabnya allah sudah memberikan kekayaan sumber daya alam yang melimpah salah satunya untuk mengurusi infrastruktur jalan. Ketika seorang kepala negara dalam islam ketika memimpin tidak akan setengah-setengah. Karena ketaqwaan seorang khalifah dan juga kontrol dari masyarakat serta ketakwaan individu yang sudah mendarah daging ketika aturan Islam sudah diterapkan.
Sesungguhnya seorang khalifah akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Jadi tentu ini bukan urusan yang remeh-temeh ketika ada menyangkut nyawa manusia di situ. Jalan yang tertutupi longsoran tanah tentu saja sangat mengganggu aktifitas warga, ini tentu saja wajib menjadi perhatian penguasa. Syariat islam juga mengharuskan untuk menyingkirkan duri di jalan.
Seperti sabda Rasulullah saw. yang artinya:
“Dan menyingkirkan duri di jalan adalah sedekah.”
(HR. Muslim)
Apalagi kalau itu jalan yang dipenuhi oleh longsoran tanah. Lebih ekstrim lagi kalau sampai menghilangkan nyawa. Begitulah syariat islam yang sempurna diterapkan dimana akan menjamin kehidupan dunia bahkan sampai ke akhirat.
Posting Komentar