-->

Wahai Pemuda, Bangkitlah Dengan Kebangkitan Yang Benar


Oleh : Dewi Ummu Azkia

Hari-hari di penghujung bulan Agustus terjadi demo besar-besaran mewarnai berita Nasional baik berita televisi maupun berita media daring, terjadi tidak hanya di Ibukota Jakarta, dan kota-kota besar lainnya, bahkan kota-kota kecilpun turut andil. 

Demo yang awalnya menyuarakan aspirasi rakyat, kekecewaan mereka yang amat dalam karena kebijakan-kebijakan penguasa yang terus-menerus menindas rakyat, kehidupan rakyat semakin susah yang teramat parah, sementara penguasa bergelimang harta, rumah mewah, kendaraan mewah, gaji sangat besar, suka pamer di medsos, ditambah beredar vidio joget-joget para anggota DPR di gedung DPR, dimana tempat yang seharusnya mereka gunakan untuk bekerja memikirkan rakyat yang menjadi amanah mereka. 

Demo yang awalnya bertema "Bubarkan DPR", 
kemudian kemarahan massa memuncak ketika segelintir orang anggota DPR yang sebagian besar kalangan artis "mengklarifikasi". Akan tetapi bukannya menenangkan massa justru kalimat-kalimat yang mereka sampaikan adalah kalimat-kalimat yang sangat menyakitkan. 

Ditambah lagi dari pihak pengamanan yang bertindak sembrono dan sadis melindas dengan mobil barracuda salah satu driver ojol hingga tewas mengenaskan. 

Massa yang didominasi para pemuda ini akhirnya tak terkendali dan berbuat anarkis membakar fasilitas umum, kantor-kantor pemerintah dan bahkan merusak rumah anggota DPR dan menjarah barang barang mewah milik anggota DPR. 

Para pemuda, dimana segala potensi ada di masa ini, potensi akal yang sedang kuat-kuatnya, potensi fisik yang sedang di puncak kegagahannya, potensi gharizah (naluri) baqo' yang lagi bergelora, saat ini mereka sedang marah, kesal, kecewa yang teramat sangat dan siap untuk diluapkan pada para pengelola negeri yang tidak amanah, menjadikan negeri kita ini sedang tidak baik-baik saja, negeri yang sebagian aktivis mengkategorikan sedang di masa kegelapan. 

Luapan amarah para demonstran dengan bertindak anarkis dan penjarahan tentu sangat disayangkan dan sama sekali tidak dibenarkan secara hukum maupun secara syari'at, berat tanggung jawabnya dihadapan Allah. 

Wahai pemuda, tercatat dalam sejarah pemuda adalah pendobrak kebobrokan dan kedzaliman. Pemuda adalah agen perubahan, pemuda juga adalah motor penggerak kebangkitan. 

Terlalu remeh potensi kalian untuk perjuangan yang tidak akan membawa perubahan yang benar dan ideologis, wahai pemuda! 

Terlalu receh segala daya upaya kalian jika hanya untuk perjuangan yang tidak mengarah kepada kebangkitan yang hakiki. 
Ayo bangkit, asah akal kalian dengan berfikir yang ideologis, cermati dengan seksama atas segala persoalan yang terjadi dengan mendalam. 

Mengapa negeri kita ini terus dirundung masalah besar, berganti pemimpin berganti kebijakan mengapa terus saja rakyat yang menderita? 

Mengapa para penguasa tidak fokus untuk mengambil alih pengelolaan sumber daya alam yang sudah dirampok asing dan aseng untuk menyelesaikan ekonomi negeri kita? 

Mengapa para penguasa terus-menerus memuluskan jalan para oligarki menguasai negeri ini? 

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini cobalah wahai para pemuda, carilah jawaban mendasarnya, carilah akar masalahnya! 

Masih layakkah Idiologi yang sedang diterapkan di negeri kita ini dipertahankan? 

Ideologi kapitalis selalu akan memunculkan kesenjangan ekonomi.

Demikian juga dengan sistem politik demokrasinya para calon pemimpin butuh dana besar untuk menduduki jabatannya, sehingga ketika sudah menjabat dipastikan akan mencari jalan supaya "balik untung".

Adakah Idiologi alternatif yang mampu menyelesaikan kerumitan-kerumitan yang sedang melanda negeri kita ini? 
Marilah wahai para pemuda mengkaji sebuah Idiologi alternatif yakni Idiologi yang diturunkan dari Allah Sang Maha Adil. Yakni idiologi Islam Kaffah. 
Berfikirlah secara jernih dan cemerlang dan bergabunglah bersama jamaah dakwah yang memperjuangkan Idiologi ini, dakwah pemikiran, tanpa kekerasan, mengubah pemikiran kapitalis kepada pemikiran Islam kaffah, yang layak diterapkan di bumi Allah yang kita cintai ini. 

Idiologi Islam kaffah sudah pernah diterapkan sejak zaman Rosulullah Saw. hijrah ke Madinah hingga zaman Turki Utsmani di Istambul tahun 1924.
Penerapan Islam kaffah dalam institusi Khilafah eksis selama kurang lebih 1300 tahun dan mengalami masa kejayaannya kurang lebih 800 tahun. 
Dari sisi keberkahan, sudah pasti akan turun dari langit karena Ridho Sang Maha Pengasih. 

Sebagaimana firman Nya di surat al A'raf :96

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ 

"Dan sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan". 

Kita semua pasti mendambakan keberkahan dengan ketaatan menerapkan syariat Nya dan menghindari siksaNya karena mendustakan ayat ayatNya. 

Wahai para pemuda jadilah motor penggerak kebangkitan Islam Kaffah. 

Bangkitlah dengan kebangkitan yang benar. 

Wallahu'alam Bishowab