-->

Palestina, Darah yang Tak Pernah Kering, Khilafah Solusi Hakiki


Oleh : Mommy Hulya

Sampai kapan negara-negara Islam bungkam?
Pada 25 Agustus 2025, dunia kembali menyaksikan serangan biadab di Gaza. Sebuah rumah sakit dibom ketika warga sibuk mengevakuasi korban. Para jurnalis yang mencoba mendokumentasikan tragedi itu justru menjadi target utama. Serangan itu jelas bukan kebetulan. Jurnalis dijadikan target, seolah ada upaya sistematis untuk menghapus bukti kejahatan perang dari mata dunia. Lebih dari 20 jiwa melayang, termasuk wartawan dan tenaga medis. Sementara itu, dunia Islam hanya bisa menyaksikan dari jauh tanpa ada langkah nyata untuk menghentikan kebiadaban ini.

Tragedi ini bukan yang pertama, dan hampir pasti bukan yang terakhir. Tahun demi tahun, Gaza dihujani bom, anak-anak menjadi yatim, para ibu kehilangan putra-putrinya, dan generasi demi generasi tumbuh dalam penderitaan. Dunia internasional hanya menyampaikan kecaman, resolusi PBB tak pernah punya taring, sementara negara-negara Muslim yang seharusnya menjadi tameng lebih sibuk menjaga kursi kekuasaan dan batas teritorial buatan penjajah.

Inilah bukti nyata, bahwa umat Islam kehilangan perisai sejatinya. Dahulu, ketika Khilafah Utsmaniyah masih tegak, tangisan satu Muslim mampu mengguncang singgasana Khalifah hingga pasukan pun dikirimkan. Kini, meski jutaan Muslim terbantai, suara itu seolah tak lagi didengar. Kita terpecah menjadi lebih dari 50 negara, dan setiap pemimpin lebih sibuk dengan kepentingan nasionalisme sempit daripada ukhuwah Islamiyah.

Maka, solusi untuk Palestina tidak bisa hanya berhenti pada donasi atau kecaman. Solusi hakikinya adalah menegakkan kembali Khilafah Islamiyah, sistem pemerintahan yang menyatukan umat di bawah satu kepemimpinan, menegakkan syariat, dan melindungi darah kaum Muslimin. Allah SWT telah berjanji dalam Al-Qur’an:

“Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi...” (QS. An-Nur: 55).

Janji Allah ini bukan sekadar teori. Sejarah membuktikan bahwa Khilafah pernah tegak selama lebih dari 13 abad, menjaga marwah Islam, dan menjadi benteng bagi kaum Muslimin. Palestina pernah merdeka melalui tangan Shalahuddin Al Ayyubi dan itu hanya terjadi ketika umat dipimpin oleh kekuatan yang menyatukan.

Hari ini, Palestina menunggu kebangkitan yang sama. Bukan dari PBB, bukan dari sekadar diplomasi, tapi dari kesadaran umat Islam sendiri untuk kembali pada Islam kaffah dan memperjuangkan tegaknya Khilafah.

Palestina tidak butuh simpati semu. Palestina butuh pembela sejati. Dan itu hanya mungkin jika Khilafah kembali tegak.