Dari Gaza, Wasiat Anas Untuk Kita Semua
Oleh : Ade Damayanti, Anggota Komunitas Muslimah Menulis (KMM) Depok
Dunia jurnalistik kembali berduka, Anas Jamal Al-Sharif, jurnalis Gaza yang syahid diterjang rudal Zionis, meninggalkan wasiat terakhirnya yang menusuk hati kita, “Aku mempercayakan Palestina kepadamu, permata mahkota umat Islam dan detak jantung setiap orang merdeka di dunia ini. Aku mempercayakan kepadamu untuk tidak dibungkam oleh rantai atau dibatasi oleh garis perbatasan. Menjadi jembatan menuju pembebasan tanah air dan masyarakatnya sampai matahari bermartabat dan kebebasan terbit di atas tanah air kami yang dicuri. Jangan lupakan Gaza.” (Kutipan surat wasiat Anas Jamal Al-Sharif).
Fakta Kebiadaban Zionis
Fakta kebiadaban zionis Israel yang kian terang benderang, tak hanya membombardir warga sipil, kini sampai menyasar para jurnalis, supaya membungkam suara kebenaran. Sejatinya, brutalnya serangan penjajah Zionis Israel malah menampakkan lemahnya mereka dan ketidakmampuannya mengalahkan perjuangan rakyat Gaza yang kesatria. PBB pun mencatat kejahatan zionis lebih dari 242 jurnalis Palestina syahid sejak perang dimulai.
Di Markas PBB, New York (ANTARA) Minggu, 10/8/2025 Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk pembunuhan enam jurnalis Palestina dalam serangan udara Israel di Gaza City. Di sisi lain, blokade membuat satu juta perempuan dan anak menghadapi kelaparan masal. Dunia menyaksikan, ini fakta kejahatan perang. UNRWA melaporkan ratusan jiwa telah gugur karena malnutrisi. Disusul lagi rencana biadab relokasi paksa yang kembali digulirkan Israel. Ini sesuatu yang Hamas sebut sebagai “gelombang genosida dan pengusiran baru”.
Masalahnya lagi pada titik kejahatan sedemikian itu, bukannya semua pemimpin dunia Islam mengirimkan pasukan, tetapi sebagian pemimpin dunia justru menormalisasi agenda zionis dengan dalih kemanusiaan. Bahkan rencana evakuasi sebagian warga Gaza ke Indonesia bisa dibaca sebagai bagian dari skenario besar mengosongkan Gaza.
Diplomasi Tak Pernah Cukup
Hingga kini, korban jiwa melampaui 61.800 orang, lebih dari 155.000 luka-luka. Demonstrasi dan kecaman menggema di berbagai belahan dunia bahkan sampai di jantung Tel Aviv sekalipun. Tetapi semua itu terbukti tak membuat Israel berhenti.
Diplomasi, kutukan, boikot, bahkan bantuan kemanusiaan tidak akan pernah cukup. Israel tetap tak peduli hukum internasional. Kalap tetapi sadar melanjutkan kerakusan ingin menguasai wilayah seutuhnya. Mereka hanya tunduk pada kekuatan nyata: kekuatan militer yang diperdagangkan. Terbukti hingga saat ini penderitaan warga Palestina tak kunjung berakhir malah sebaliknya kian memburuk dan terpuruk.
Solusi Hakiki: Jihad dan Khilafah
Realitas ini membuktikan, satu-satunya jalan membebaskan Palestina adalah jihad di bawah satu kepemimpinan. Sabda Rasulullah SAW jelas: “Umat Islam itu bagaikan satu tubuh.” Maka, tubuh ini harus bergerak, bukan diam.
Allah SWT menegaskan, “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu amat baik bagimu…” (TQS. Al-Baqarah: 216)
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai…” (TQS. Ali Imran: 103)
Tanpa Khilafah, umat terpecah oleh batas imajiner nasionalisme. Inilah pengkhianatan terbesar para penguasa Muslim: membiarkan Baitul Maqdis terus diinjak tanpa mengirimkan satu pasukan pun.
Wasiat Anas: Panggilan Jihad bagi Seluruh Muslim
Yang terpenting, wasiat Anas adalah panggilan jihad bagi kita semua. Gaza bukan hanya tanah bangsa Palestina, melainkan amanah umat Islam. Saatnya kita sadar, hanya dengan Khilafah umat akan bersatu, tentara bergerak, dan Palestina merdeka.
Maka, mari renungkan, maukah kita diam ketika Anas telah menitipkan Palestina di pundak kita? Maukah kita berpaling saat Allah menjanjikan kemenangan bagi pejuang di jalan-Nya? Cek kepada diri masing-masing, kalau Gaza saja sedemikian rupa memperjuangkan tanah kaum muslim sedunia, sebagai hujahnya kepada Allah SWT, lalu kita? Sudah saatnya umat kembali pada janji Allah. Hanya dengan Jihad dan Khilafah, Palestina akan merdeka dan Baitul Maqdis terbebas.[]

Posting Komentar