-->

Gaza Kembali Berdarah, Kebutuhan Khilafah Makin Mendesak

Oleh : Ghooziyah

Tanah Gaza kembali menjadi saksi kebiadaban Zionis Israel. Tak hanya membombardir rumah-rumah penduduk, kini Israel juga menyasar para jurnalis yang sedang meliput tragedi kemanusiaan. Lima jurnalis Al Jazeera tewas dibunuh secara keji dalam serangan terbaru. Sekjen PBB dan berbagai lembaga internasional mengutuk keras tindakan ini.

Sementara itu, kondisi di lapangan kian memprihatinkan. Sekitar 1 juta perempuan dan anak di Gaza kini menghadapi kelaparan massal. Di sisi lain, rakyat Israel sendiri mulai turun ke jalan menuntut diakhirinya perang. Namun, Netanyahu justru semakin menunjukkan ide gila dengan wacana relokasi penduduk Gaza, yang semakin menegaskan watak kejahatan kolonial Zionis.

Membungkam Suara, Membunuh Kebenaran

Pembunuhan jurnalis sejatinya bukan sekadar menghilangkan nyawa, tetapi juga upaya membunuh suara perjuangan rakyat Gaza. Israel ingin menutup akses informasi agar dunia tidak menyaksikan genosida yang sedang mereka lakukan. Namun sejarah membuktikan, kezaliman justru akan melahirkan perlawanan yang lebih besar.

Brutalnya Israel—yang tidak peduli hukum internasional maupun seruan PBB—menunjukkan ketidakmampuannya mengalahkan rakyat Gaza secara kesatria. Mereka menebar teror, bukan karena kuat, melainkan karena takut menghadapi keteguhan perjuangan rakyat Palestina.

Diamnya Penguasa Muslim, Luka yang Lebih Dalam

Di tengah genosida yang semakin nyata, penguasa negeri-negeri Muslim masih tetap diam. Tak ada pasukan yang dikirim, tak ada kekuatan militer yang digerakkan. Nasionalisme sempit dan cinta dunia telah menyandera mereka, hingga membiarkan Gaza terus bermandikan darah. Diamnya para penguasa Muslim adalah pengkhianatan besar terhadap amanah umat dan kewajiban syar’i.

Jalan Perjuangan: Jihad dan Khilafah

Namun, pembunuhan jurnalis dan genosida brutal tidak akan memadamkan perjuangan rakyat Gaza. Mereka sadar, tanah Palestina adalah tanah yang diberkahi Allah, dan menjaganya adalah kemuliaan.

Allah ﷻ memerintahkan umat Islam untuk menolong saudaranya yang dizalimi. Maka, jihad fi sabilillah adalah jalan yang wajib ditempuh untuk membebaskan Gaza dari penjajahan. Dan untuk mewujudkan jihad yang terorganisir, umat Islam memerlukan institusi negara yang sah: Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah.

Hanya dengan Khilafah, kekuatan militer umat dapat digerakkan, persatuan negeri-negeri Muslim dapat diwujudkan, dan penjajahan Zionis dapat dihentikan.

Penutup: Mendesak, Bangkitkan Kesadaran Umat

Hari ini, Gaza sedang menjerit. Jutaan anak dan perempuan menghadapi kelaparan, para jurnalis dibunuh untuk membungkam kebenaran, sementara dunia hanya bisa mengutuk. Ini adalah bukti nyata bahwa umat membutuhkan Khilafah untuk melindungi darah, kehormatan, dan tanah kaum Muslimin.

Maka, kewajiban kita adalah membangkitkan kesadaran umat akan pentingnya jihad dan Khilafah. Aktivitas dakwah bersama jamaah dakwah ideologis harus terus digencarkan, hingga umat benar-benar bersatu dalam satu barisan perjuangan untuk menghapuskan penjajahan dan menegakkan kembali peradaban Islam yang agung.

Wallahu a'lam