TRAGEDI GAZA DAN JALAN PENYELESAIAN HAKIKI
Oleh : Evi Derni SP.d
Warga di jalur Gaza mengalami kelaparan parah dalam beberapa waktu terakhir akibat agresi yang dilancarkan Israel. Terdapat bukti yang sangat kuat bahwa melalui blokade yang diberlakukan Israel di Gaza ancaman kematian akibat kelaparan kini menghantui warga Gaza hingga Agustus 2025, 82 orang dewasa telah mati kelaparan selama 5 pekan terakhir. Sebagaimana dilansir Al jazeera, kondisi di Gaza sangat memprihatinkan dan menggugah hati nurani. Dunia perlu bergerak menyelamatkan mereka segera.(kompas.com 06/08/2025).
Sebanyak 2 juta jiwa terjebak dalam blokade. Total bantuan internasional tidak bisa masuk. Kelaparan yang terjadi di sana bukan karena tidak ada akses bantuan yang masuk. Sebenarnya ratusan bahkan ribuan ton bantuan yang mengantri bantuan kepada mereka, tapi tidak bisa masuk. Saat ini dunia yang serba terbuka akses semuanya terbuka tetapi di sana ada saudara Muslim kita di Gaza Palestina tidak bisa merasakan kehidupan yang layak, tidak ada makanan sama sekali. Mereka sudah berusaha mendapatkan makanan karena blokade total menjadikan kondisi yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan makanan.
Sejak gagalnya kesepakatan gencatan senjata atau perpanjangan gencatan senjata zionis telah memberlakukan blokade total sejak 2 Maret 2025 hingga sekarang Agustus, tidak ada bantuan makanan yang masuk atau obat-obatan. Apa yang dilakukan oleh PBB dan juga organisasi internasional untuk memberikan bantuan bantuan makanan seolah-olah tidak memiliki niat yang baik. Rakyat Gaza justru mendapatkan perlakuan buruk ketika mereka berusaha mendapatkan bantuan makanan. Ketika mereka berkumpul di pusat-pusat pembagian makanan justru yang dilakukan adalah penembakan. Pada bulan Juli lalu ada 66 orang warga yang tewas. Diantaranya anak-anak yang mereka datang ke sebuah klinik di Elbala untuk mengantri suplemen gizi. Mereka informasikan bahwa ada bantuan, ketika mereka berkumpul ternyata tembakan yang didapatkan. Serangan udara di alburage di tempat mereka berlindung berteduh beberapa orang tewas dan sebagian orang luka-luka. Di kota Rafa 3 orang warga sipil termasuk seorang perempuan juga tewas akibat tembakan militer Zionis di dekat pusat distribusi bantuan. Juru bicara kantor HAM PBB menyebutkan hingga 21 Juli terdapat 1000 lebih orang tewas di Rafah saat berusaha mendapatkan makanan ini semuanya berada di lokasi pusat bantuan yang didirikan oleh PBB.
Hal ini bisa dikatakan genoside stare fashion. Itu sudah desain atau rancangan agar mereka rakyat Gaza terbunuh pelan-pelan. Upaya-upaya pembunuhan atas dasar apapun tidak bisa diterima akal. Jadi dapat disimpulkan bahwa tahapan-tahapan terjadinya bencana kelaparan di Gaza ada tiga tahap, awal kekurangan makanan pokok. Langkah ini dilakukan melalui kerjasama antara Israel dan Mesir dengan melakukan blokade total. Tahap menengah warga Gaza ketergantungan pada bantuan. Tahap malnutrisi akut sehingga anak-anak meninggal. Pada tahap ini Israel telah mendapatkan hasil dari rencana mereka. Terakhir tahap massal genosida perlahan kelaparan by design ini menjadi alat perang genocide malnutrition.
Dunia saat ini gagal menolong gaza Karena PBB dan lembaga internasional memberi bantuan terbatas. Belum lagi Negara Muslim terpecah tidak punya kepemimpinan tunggal. Donasi hanya solusi jangka pendek bahkan ribuan truk tertahan serta tidak ada solusi jangka panjang dan sistematis. Jadi persoalan Gaza di desain secara sistematis. Maka membutuhkan solusi sistematis pula.
Solusi sistematis tersebut jelasnya ada dalam Islam dengan penerapan syariat kaffah yakni memutuskan hubungan diplomatik dengan penjajah, memobilisasi militer dari negeri-negeri Muslim serta reunifikasi umat dalam suatu kepemimpinan dengan mewujudkan Khilafah pelindung umat. Khilafah bertanggung jawab sebagai penjaga nyawa kaum Muslim. Tanggung jawab ini fardu. Sebagaimana sabda Rasulullah "Sesungguhnya seorang imam itu laksana perisai, ia akan dijadikan perisai di mana orang akan berperang di belakangnya dan di gunakan sebagai tameng"(HR.Muslim).
Khilafah memiliki kewajiban membela Gaza dengan menghapuskan penjajahan, mengirim pasokan logistik dan membebaskan wilayah. Negara hadir menjadi penjaga harta darah dan kehormatan kaum muslim. Hal ini akan terwujud jika umat Islam di seluruh dunia bersatu dalam satu Kepemimpinan Islam yaitu Daulah Khilafah Islamiyah
wallahualam bishowab
Posting Komentar