AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR AGAR TIDAK INGKAR
Oleh : Evi Derni Sp.d
Anggota DPR dari fraksi partai Golkar Firman Subagyo menyatakan penolakannya terhadap aksi pengibaran bendera bergambar bajak laut dari serial one piece yang dilakukan oleh sejumlah pengemudi truk dan masyarakat. Beliau menilai tindakan tersebut berpotensi menjadi simbol pembangkangan terhadap Negara terlebih menjelang peringatan HUT RI pada 17 Agustus. Firman menegaskan bahwa penggunaan bendera one piece yang menjadi simbol bajak laut dalam konteks publik bisa mengarah pada bentuk provokasi yang mengikis nilai-nilai kebangsaan. Logo one piece yang terkenal dengan gambar tengkorak memakai topi jerami yang melambangkan kelompok bajak laut fiksi dari seri mangga dan anime Jepang itu menuai pro dan kontra ketika dikaitkan dengan momen sakral kenegaraan.(kompas.com 01/08/2025).
Dari segi pengembangan cerita one piece banyak orang tertarik karena mereka merasa bahwa banyak serpihan-serpihan cerita di one piece merupakan refleksi kejadian di dunia nyata. Misalnya, orang politik mengatakan terkategori high politik atau politik tinggi. Tapi kalau kita lihat detailasi ceritanya ternyata tidak sesederhana petualangan anak muda biasa. Ketika berpetualang ke samudra yang luas menemui banyak negara-negara di dunia. Adanya korupsi, genosida, rasisme, human trafficking, perdagangan bawah tanah, black market, ada juga tentang pengkaburan sejarah.
Kaitannya dengan bendera one piece yang dikibarkan oleh sejumlah pengemudi truk setelah ditelusuri ternyata ada yang menggerakkan. Bermula dari komunitas truk yang protes ketika ada perintah dari Presiden untuk mengibarkan bendera merah putih kemudian para ojol atau para pengemudi truk itu protes tidak mau karena ternyata baru keluar regulasi mengenai larangan odol(over dimension over loading). Yang lebih menitik beratkan hukuman pada sopir dibandingkan kepada perusahaan muatan yang memerintahkan sopir membawa muatan berlebih.
Peraturan ini menetapkan sanksi bagi pengemudi truk yang melanggar batas dimensi dan muatan. Sanksi itu bisa berupa denda tilang bahkan kurungan penjara. Yang pasti sudah ada ketentuannya. Imbasnya banyak yang terhambat masalah keuangan. Akhirnya setoran tidak berjalan. Para sopir truk enggan untuk mengibarkan bendera Indonesia dan memilih untuk mengibarkan bendera kelompok topi jerami.
Hal ini dianggap sebagai bentuk perlawanan, tapi kemudian berkembang di luar komunitas truk itu sendiri. Terlepas dari mereka paham atau tidak cerita one piece tersebut tapi intinya itu sudah menjadi tren. Bagaimana dengan Pemerintah ketika sesuatu ditanggapi secara berlebihan maka semakin ramai. Komentar Menkopolhukam yang kemudian mengancam untuk melarang penggunaan bendera one piece dan akan dikenakan pasal, dikenakan delik padahal secara undang-undang tidak ada larangan asalkan tidak lebih tinggi daripada bendera merah putih.
Dari narasi yang beredar, ini adalah bentuk protes atas banyak kebijakan pemerintah yang mengecewakan. Warga protes tapi dengan cara yang kreatif. Memang menjadi tabiat ketika penguasa tertentu sampai melarang simbol misalnya beberapa tahun lalu masalah bendera Palestina dilarang untuk dikibarkan baik oleh pemerintah Zionis Israel langsung ataupun Pemerintah Barat maka orang kreatif mencari simbol yang merepresentasikan bendera Palestina yang terdiri dari warna apa akhirnya ditemukanlah semangka. Jadi bahasa simbol sebagai sebuah perwakilan dari simbol yang seharusnya ditampakkan tapi dilarang begitu pula dengan bendera one piece. Apa yang kemudian dilarang oleh Pemerintah selama 10 bulan terakhir pemerintah bertindak lebih represif, ada undang-undang ITE, ada polisi cyber mengawasi lebih ketat dunia media sosial sehingga masyarakat yang mengkritik secara blak-blakan bakal kena pasal, jadi supaya tetap bisa mengkritik secara keamanan tetap terjaga masyarakat akan memakai bahasa simbol.
Berbagai ketidakadilan seperti itulah yang dirasakan masyarakat aturan larangan odol hanya salah satu dari berbagai ketidakadilan tersebut. Meski demikian mencari keadilan Ala anime one piece juga tidak tepat. Pasalnya simbol tengkorak dengan dua tulang bersilangan dan mengenakan topi jerami bermakna mengusung simbol melawan ketidakadilan dan kebebasan mutlak. Padahal kebebasan yang tidak memiliki batasan justru akan menimbulkan ketidakadilan terlebih simbol itu lahir dari peradaban sekuler.
Peneliti balaghoh Alquran dan hadist Nabawi Irvan abu naveed Mpdi mengingatkan bahwa simbol one piece bertentangan dengan Islam sehingga seharusnya tidak digunakan oleh seorang Muslim. Penggunaan simbol-simbol yang berasal dari luar Islam dan membawa paradigma yang bertentangan adalah bagian dari tasyabbuh bil kuffar atau menyerupai orang-orang kafir yang dilarang keras dalam Islam.
Islam memiliki aturan Paripurna yang mampu menyelesaikan seluruh masalah interaksi di dalam Negara dan masyarakat. Baik menyangkut masalah pemerintahan, ekonomi, sosial, pendidikan, maupun politik di dalam dan di luar negeri. Allah SWT menjamin kesempurnaan Islam di dalam firmannya: "pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Aku ridhoi Islam jadi agama bagimu."(TQS.Al-maidah : 3).
Penguasa dalam Islam atau khalifah tidak akan mudah mengecap warganya melakukan tindakan makar saat mereka mengoreksi kebijakan penguasa sebab mengoreksi penguasa merupakan bagian dari perintah Islam. Dalam Islam penguasa bertugas menerapkan Islam secara praktis sedangkan rakyat memiliki kewajiban untuk melakukan koreksi, jika kebijakan penguasa menyimpang dari Islam atau mendzolimi rakyat. Allah juga berfirman: "kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia melakukan Amar ma'ruf nahi mungkar dan mengimani Allah"(TQS.Ali Imran:110).
Maka mengoreksi penguasa dalam Islam adalah wujud kasih sayang rakyat kepada pemimpinnya bahkan para pemimpin Islam meminta kepada rakyatnya untuk melakukan koreksi atas kepemimpinannya. Khalifah abu bakar as Siddiq ra berkata"jika saya benar bantulah saya dan jika saya salah luruskanlah. Taatilah saya selama saya mentaati Allah dan Rasul-Nya dalam memimpin kalian".
Begitu juga Umar bin Al Khattab ra berkata "barangsiapa di antara kalian melihatku bengkok maka hendaklah dia meluruskannya".
Wallahu a'lam bishawab.
Posting Komentar