Terwujudnya Khilafah Islam, Solusi Pembebasan Kaum Muslim di Gaza, Palestina
Oleh : Aktif Suhartini, S.Pd.I., Anggota Komunitas Muslimah Menulis (KMM) Depok
Sesungguhnya persoalan Palestina tidak akan pernah usai, apabila solusi yang ditawarkan tidak pernah mengarah pada pengusiran penjajah Yahudi, karena persoalan Palestina bukan sekadar persoalan geografis, atau persoalan perbatasan, tapi persoalan Palestina adalah persoalan yang muncul karena eksistensi penjajahan Yahudi.
Harus dipahami oleh kita bersama, semua solusi yang ditawarkan negara-negara Barat sebagai solusi yang tetap mempertahankan eksistensi negara Yahudi, yakni solusi dua negara. Sebenarnya, solusi dua negara hanya mitos, karena Israel hingga saat ini tidak pernah berniat mengizinkan Palestina merdeka dan berdaulat.
Oleh karena itu, Zionis Yahudi terus saja melakukan serangannya ke Gaza. Sejak Israel melanjutkan kembali operasi militernya, setelah gencatan senjata selama dua bulan berakhir, jumlah korban jiwa dan korban luka-luka terus bertambah. Hingga petugas medis setempat juga menyatakan banyak jenazah serta korban luka yang masih belum dapat dijangkau karena tertimbun reruntuhan atau tergeletak di jalanan. Tim penyelamat dan ambulans mengalami kesulitan untuk mengevakuasi para korban lantaran terus menjadi sasaran serangan militer Israel.
Otoritas kesehatan di Gaza pun mengonfirmasi, jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel sejak Oktober 2023 telah mencapai 60.430 jiwa, dengan 148.722 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban disebut merupakan perempuan dan anak-anak. Dalam 24 jam terakhir, sedikitnya 98 warga Palestina dilaporkan tewas dan 1.079 lainnya terluka akibat serangan yang masih berlangsung di Jalur Gaza (The Peninsula, 3/8/2025).
Sejumlah wilayah padat penduduk di Gaza kembali menjadi target, dan memperparah krisis kemanusiaan yang disebut sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah di wilayah tersebut. Warga Palestina yang terus-menerus terkena serangan udara Israel di jalur Gaza, menyebabkan puluhan warga tewas. Warga yang sedang mengantre bantuan makanan pun terkena serangan udara Israel, sungguh sangat bengisnya Israel, di saat warga Gaza mendekati pusat distribusi bantuan makanan, mereka diserang pula tanpa rasa kemanusiaan sedikit pun.
Media Pemerintah Gaza memberitakan bahwa semenjak GHF (Gaza Humanitarian Foundation) aktif mengelola bantuan pada akhir Mei saja sudah lebih dari sekitar 580 warga Palestina tewas, 4.000 terluka ketika mendekati pusat pusat bantuan tersebut. Keadaan Palestina makin memburuk. Taktik licik Israel kian terlihat jelas, seperti ketika warga Gaza berkerumun di titik bantuan makanan, dengan sadisnya ditembaki.
Maka, pendapat yang mengatakan genosida di Gaza dan Palestina ini adalah kasus kemanusiaan, tidaklah benar, karena ini adalah cara bengis Israel untuk membersihkan warga Muslim di Gaza dengan cara yang jauh dari kemanusian. Zionis Israel tidak memedulikan hujatan, kecaman, bahkan kutukan Allah SWT. Zionis Israel benar benar laknatullah.
Bahkan, para penguasa Muslim juga ibarat buta dan tuli atas realitas di Gaza, seolah tak ada ikatan iman mereka dengan Muslim Gaza. Padahal Allah telah mengingatkan ikatan ukhuwah Islamiyah sebagai landasan hubungan antar Muslim. Kepentinganh dunia, serta jabatan dan kekuasaan yang mereka banggakan telah mematikan ukhuwah Islamiyah dan menjerumuskan mereka pada kelemahan di hadapan musuh Allah.
Negara-negaara Arab dan Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Mesir, pertama kalinya resmi mendesak Hamas untuk melucuti senjata dan menyerahkan kekuasaan atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina. Sementara Mesir justru menekan Imam Besar Al Azhar untuk mencabut pernyataannya tentang Zionis, padahal dunia menyaksikan pelaparan sistemis menjadi senjata Yahudi untuk genosida. Di sisi lain, mulai banyak negara yang akan mengakui Palestina sebagai negara setelah terbuka borok Zionis Yahudi dan menyaksikan kejahatan yang sudah di akui dunia.
Sungguh sangat Ironis, Palestina dibiarkan berjuang sendiri tanpa bantuan tentara militer negeri negeri Muslim. Palestina dibombardir terus-menerus. Sesungguhnya bila disadari, Allah SWT sedang menguji kaum Muslim sampai di mana kepedulian mereka yang diibaratkan satu tubuh terhadap saudaranya di Palestina. Sampai di mana pula usaha kaum Msuslim dalam mempertahankan julukan “umat terbaik” sebagaimana yang disampaikan dalam surah Ali-Imran ayat 110. Padahal, saat ini kaum Muslim di Gaza sedang dicabik-cabik oleh para pembenci Islam yang tidak rela Islam bangkit.
Maka, sangat penting bagi kita untuk saat ini mendukung dan bergerak nyata secara politik ideologis. Perjuangan ini tidak mengenal sekat, tetapi konsisten. Jadi, masalah Palestina akan selesai dengan bersatunya umat dalam satu kepemimpinan yang sahih. Tentara militer akan bergerak dengan seruan jihad yang gagah dan berani demi kembalinya kekuasaan Islam, tanpa bantuan PBB atau sejenisnya yang merupakan pion Amerika Serikat dan semua para sekutunya.
Yakinlah, kemuliaan umat Islam akan terwujud kembali sebagaimana janji Allah dalam surah an-Nur ayat 55. Kemuliaan umat Islam harus diperjuangkan kembali, umat harus dibangun kesadarannya akan janji Allah dan didorong untuk mewujudlkannya kembali. Hal ini bisa tercapai bila kita berupaya mewujudkan adanya kepemimpinan jamaah dakwah ideologis yang tulus mengajak umat untuk berjuang.
Dengan rahmat Allah, jalan dakwah akan mendapatkan hasil sepanjang menapaki thariqah Rasulullah SAW, sebagaimana yang diemban oleh jamaah dakwah ideologis yang tulus menerapkan Islam kaffah. Demikian juga perjuangan pembebasan Palestina akan terwujud ketika Khilafah Islam tegak.[]
Posting Komentar