Kelaparan Gaza, Bentuk Kezaliman Nyata Penguasa Muslim Dunia
Oleh : Nasiroh, Aktivis Muslimah
Persoalan di Gaza Palestina masih menjadi isu yang harus diperhatikan oleh seluruh kaum Muslim seluruh dunia terutama para penguasa Muslim. Saat ini krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah, kebiadaban Zionis Yahudi semakin meningkat.
Derita anak-anak Palestina semakin menyedihkan, tsunami kelaparan dan kematian karena kurang gizi terus terjadi setiap hari. Melansir dari The Japan Times, 21 anak meninggal di rumah sakit Al-Shifa, Al-Aqsa Martyrs, hanya dalam waktu 72 jam karena malnutrisi. Artinya, tujuh anak tewas setiap hari karena kurang gizi.
Sekitar 2 juta jiwa yang terjebak dalam blokade mengalami kelaparan. Sejak genjatan senjata gagal di perpanjang pada 2 Maret 2025 diberlakukan blokade penuh. Hal ini menyebabkan kelaparan secara sistemik berupa genosida, karena bantuan yang diizinkan masuk hanya dalam jumlah terbatas bahkan nyaris hanya simbolis saja. Antrian bantuan berubah menjadi barisan kematian, 900 warga Gaza meninggal saat berusaha ingin mendapatakan makanan, tidak hanya itu, yang menunggu perawatan malnutrisi pun meninggal karena klinik mereka dibom (CNBC Indonesia, 23/07/2025).
Kekejaman Zionis Israel tidak cukup hanya dengan mengecam, retorika dan bantuan, apalagi Zionis dibantu oleh Amerika dan Veto AS. Mandulnya peran PBB semakin nyata, pemimpin Muslim dunia sudah mati rasa atas genosida di Gaza, abai terhadap seruan Allah dan Rasul-Nya.
Umat Islam saat ini telah terpengaruh oleh propaganda Barat sehingga seperti buih di lautan, banyak tapi secara pemikiran dan akidah lemah. Para penguasa Muslim diam atas penderitaan yang di alami warga Gaza. Sebuah pengkhianatan atas genosida Gaza yang terus terjadi selama bertahun-tahun. Kondisi kelaparan di Gaza bukan hanya masalah kemanusiaan biasa, melainkan bentuk kezaliman yang terstruktur, kelaparan dan penindasan yang terjadi di Gaza harus di hentikan dengan aksi nyata.
Dalam Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 75 Allah mengajak berjuang di jalan-Nya dengan mengorbankan harta dan jiwa untuk menegakan keadilan menolong kaum yang lemah atau teraniaya dan melawan ketidakadilan.
Umat Islam akan menjadi kekuatan besar mengusir penjajah jika menjujung tinggi akidah Islam dan menerapkan syariat Islam dalam aturan pemerintahan. Umat akan bersatu melawan penjajah dengan jihad, namun sayangnya hari ini umat terpropaganda oleh Barat hingga terpecah belah.
Kondisi Gaza saat ini harusnya menjadi momentum untuk mengingatkan umat agar kembali sadar dan bangkit, para tokoh dakwah dan ulama memiliki peran menjadi pelopor kebangkitan umat dengan jihad dan mendirikan khilafah sebagai solusi persolan genosida di Gaza.
Menerapkan sistem Islam dalam negara khilafah, negara yang berdiri berdasarkan syariat Islam akan mampu menegakan keadilan dan mengatur distribusi kekayaan secara adil sehingga tidak akan terjadi kelaparan atau penindasan.
Dalam daulah Islamiyyah atau Khilafah tidak hanya politik pemerintahan melainkan sebuah sistem yang komprehensif untuk segala aspek baik itu hukum, agama, sosial, ekonomi dan keamanan. Sistem Islam mampu menyejahterakan seluruh rakyat dan membebaskan umat dari penjajahan.
Jihad sebagai kewajiban kolektif untuk melindungi dan mempertahankan hak-hak rakyat dari serangan penjajahan, umat Islam akan menjadi kekuatan besar yang mampu melindungi semua kaum yang tertindas. Tegaknya Daulah Islamiyyah menjadi kebutuhan yang krusial agar darah, nyawa dan penderitaan sauadra-saudara kita di Gaza terhenti.[]
Posting Komentar