Invasi Zionis Yahudi Sudah Lama, Palestina Butuh Pembebasan Segera
Oleh : Fatimah Abdul (Aktivis Muslimah)
Kebiadaban zionis dari hari ke hari makin tidak terkendali. Penderitaan rakyat palestina terus saja diuji, namun sampai kapan mereka akan mampu bertahan dari kegilaan yang dilakukan oleh bangsa yang mengklaim dirinya sebagai makhluk pilihan tuhan? Benarkah genosida merupakan bagian dari ajaran bangsa pilihan tuhan sehingga pembantaian demi pembantaian terus saja mereka lakukan?
Sampai hari ini korban meninggal dunia di palestina terus bertambah. Sedikitnya terdapat 56 ribu lebih korban yang meninggal dunia akibat perang dan genosida yang dilakukan oleh Israel sejak bulan Oktober 2023. Kurang dari sehari terdapat sekitar 500 orang lebih yang dibawa ke rumah sakit. 400 diantaranya adalah korban luka-luka akibat serangan bom israel sehingga semakin menambah jumlah korban yang terluka.
Klaim Sepihak Israel
Baru-baru ini Israel bahkan mengeluarkan pernyataan sepihak yang membuat umat Islam marah. Israel ingin mengambil alih Gaza. Tidak cukup dengan okupasi yang mereka lakukan dan mengusir warga dari tanah kelahirannya. Israel juga telah membantai warga yang tak berdosa secara masif dan membuat warga Palestina kelaparan dan mati secara perlahan dan menyakitkan. Kelaparan yang mereka design dengan tujuan genosida secara sistemik. Hal ini tentu membuat warga mengalami kekurangan makanan yang sangat parah bahkan banyak anak-anak yang mengalami malnutrisi dan meninggal dunia.
Mirisnya negara-negara di sekitar palestina justru diam, mereka hanya mengecam perbuatan Israel yang di luar batas kemanusiaan. Negara Mesir misalnya, penguasaanya menjadi garda terdepan membela Israel laknatullah. Negara Yordania pun setali tiga uang. Mereka mengusir orang-orang yang datang dari berbagai negara untuk memberi dukungan pada warga palestina. Menangkap dan mendeportasi warga negara asing yang hendak menuju gaza dalam gelombang “Long March to Gaza”.
Negara kita pun demikian, pemerintah meskipun menyatakan dukungan kemerdekaan rakyat palestina nyatanya hanya mampu mengecam dan mendorong solusi dua negara sebagai jalan keluar. Ini jelas saja tidak bisa diterima secara akal. Bagaimana mungkin penjajah diberikan kesempatan untuk hidup berdampingan dengan yang dijajah bahkan menjadi duri dalam daging bagi mereka.
Keinginan dan perbuatan Israel memang merupakan pelanggaran berat dan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri di akun X bahwasannya Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan masyarakat internasional mengambil langkah konkret untuk menghentikan tindakan illegal Israel.(m.kumparan.com/kumparannews, 9/08/2025)
Penjajah Harus Musnah
Dalam UUD 1945 dicantumkan bahwasanya penjajahan diatas dunia harus dihapuskan. Oleh karena itu penjajah Israel pun harus dimusnahkan. Pada saat Indonesia dijajah awal abad 19 yang terus berlangsung hingga tahun 1900-an rakyat Indonesia melakukan berbagai perlawanan. Hal ini wajar karena tidak ada bangsa yang rela tanah kelahirannya mendapatkan perlakuan buruk. Itulah sebabnya banyak sekali muncul pahlawan-pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan.
Apa yang dilakukan oleh Hamas di palestina memerangi israel adalah hal yang wajar dan patut didukung sebagaimana perjuangan yang dilakukan oleh pahlawan-pahlawan yang gugur melawan penjajah baik penjajah Belanda, Jepang, Portugis, Spanyol ataupun Inggris. Pelabelan teroris pada hamas harus diluruskan dan dihilangkan. Justru penjajahan yang dilakukan oleh Israel inilah yang harus dilawan. Penjajahan secara fisik harus dilawan secara fisik, tidak bisa hanya sebatas doa dan boikot produk. Maka, sebagai umat Islam kita wajib untuk menolong saudara kita di palestina dengan cara jihad mengirimkan tentara untuk mengusir Israel.
Islam Melawan Penjajahan
Solusi atas Palestina supaya merdeka tidak lain dan tidak bukan adalah dengan mengusir penjajah Israel. Perundingan dan kesepakatan tidak akan mampu untuk menjembatani kemerdekaan karena pada dasarnya Israel adalah bangsa yang tidak memahami bahasa diplomasi. Mereka selalu ingkar atas janji-janji yang mereka sepakati. Untuk itu tindakan normalisasi hubungan dengan mereka sama saja dengan menghianati umat Islam terutama bangsa Palestina yang saat ini berada dibawah kekuasaan Israel.
Negeri-negeri Islam saat ini telah berkhianat. Meskipun rakyat melakukan pembelaan namun penguasaya justru bertindak yang sebaliknya. Tidak ada jalan kecuali menyeru kepada umat Islam untuk bangkit bersatu dibawah satu komando, di bawah satu kepemimpinan Islam. Ini bisa dicapai dengan menerapkan sistem pemerintahan Islam dengan khalifah sebagai pemimpin negaranya sehingga jihad benar-benar dapat dilaksanakan. Jihad dan khilafah adalah satu paket. Jihad tanpa khilafah tidak akan bisa dilaksanakan. Untuk itu perlu adanya khilafah tegak dimuka bumi untuk menerapkan hukum-hukum Allah SWT sehingga jihad dapat terealisasi. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَاَ نِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَآءَهُمْ وَا حْذَرْهُمْ اَنْ يَّفْتِنُوْكَ عَنْۢ بَعْضِ مَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ اِلَيْكَ ۗ فَاِ نْ تَوَلَّوْا فَا عْلَمْ اَنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّصِيْبَهُمْ بِبَـعْضِ ذُنُوْبِهِمْ ۗ وَاِ نَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّا سِ لَفٰسِقُوْنَ
"Dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka. Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memerdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu….”. (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 49).[]
Posting Komentar