Generasi Rusak Lahir Dari Sistem Kapitalisme
Oleh : Fatimah Abdul (Aktivis Muslimah)
Kejahatan apa yang tidak ada dewasa ini dalam kehidupan bersosialisasi? Semua pasti ada bukan? Mulai dari yang ringan seperti pencurian alias pencopetan, perampokan alias pembegalan hingga kejahatan yang berat seperti perjudian, perselingkuhan, perzinahan bahkan pembunuhan dan yang lebih keji lagi pembunuhan yang disertai dengan mutilasi. Semuanya ada dalam kehidupan masyarakat dan beritanya senantiasa menghiasi layar kaca dan layar hp kita setiap menitnya.
Ini adalah masalah besar yang seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah untuk mengatasinya bahkan mencegahnya. Apakah pemerintah tidak melakukan upaya mengatasi persoalan kejahatan ini? Tentu iya, akan tetapi semuanya seakan sia-sia karena kejahatan itu terus terjadi dan terulang lagi.
Fakta Miris
Ada banyak sekali jenis kasus kejahatan yang terjadi di negeri ini. Sebagian bisa terpecahkan namun ada beberapa yang tidak bisa diungkapkan bahan sama sekali tidak mendapatkan keadilan. Berikut beberapa contoh kasus yang menunjukkan bahwa generasi saat ini sesungguhnya tidak dalam kondisi baik-baik saja.
Di Sulawesi selatan tepatnya di salah satu SMK Negeri Pangkep, beredar sebuah video berdurasi kurang dari 1 menit yang menunjukkan aksi kekerasan dengan korban seorang pelajar berseragam pramuka. Diketahui kemudian korban bernama MA yang baru berusia 16 tahun. Dia dipukul oleh seorang pemuda sebaya di depan sekolah, tentu saja peristiwa itu menjadi tontonan sejumlah siswa yang kemudian merekam kejadian tersebut (beritasatu.com, Senin, 04/08/2025).
Lima pelajar terlibat aksi pembegalan terhadap sopir truk ekspedisi. Pembegalan ini terjadi di lampu merah jalan Gedong Panjang, Penjaringan Jakarta Utara. Kelima pelaku merampas barang-barang korban dan juga melakukan kekerasan fisik dimana korban merupakan seorang yang sudah lanjut usia (beritasatu.com, Jum'at, 08/08/2025).
Dilansir dari beritasatu.com (Senin, 04/08/2025) seorang pelajar SMK di Bandung Jawa Barat meninggal dunia akibat ditikam oleh teman sendiri, diduga karena dibakar api cemburu. Terlihat korban sempat cekcok sebelum dianiaya, akibatnya ia tewas di pelataran sebuah bengkel di Jalan cikuda, kelurahan Pasir Biru Bandung.
Biang Kerok Aksi Kejahatan
Semua kejahatan yang terjadi di negeri ini tidak terjadi begitu saja akan tetapi ada sebab yang melatarbelakanginya. Ini terjadi karena kehidupan umat manusia diatur oleh aturan yang rusak. Aturan yang tidak datang dari dzat yang menciptakannya yaitu Allah SWT melainkan datang dari manusia.
Negara kita saat ini menerapkan sistem pemerintahan demokrasi kapitalisme sekuler liberal. Demokrasi merupakan instrumen dalam menjalankan roda pemerintahan. Demokrasi ikut andil dalam menjadikan generasi rusak saat ini karena pemerintahlah yang berwenang dalam mengeluarkan regulasi terkait banyak hal, salah satu contohnya adalah menetapkan aturan pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa aturan pendidikan saat ini lebih mengedepankan pencapaian akademik bukan pengembangan karakter. Durasi pelajaran tentang pendidikan agama pun juga dikurangi sehingga siswa kurang memiliki pemahaman yang baik tentang keimanan. Bisa dipastikan bahwa output yang dilahirkan oleh sistem pendidikan ini akan mencetak pribadi-pribadi yang kurang religius dan lemah dalam hal karakter, misalnya mudah marah (temperamental), meremehkan, inkonsisten dan lain-lain.
Selain itu sistem pergaulan sekuler juga memiliki andil yang sangat besar dalam mencetak generasi rusak. Pergaulan bebas para remaja membuahkan begitu banyak masalah seperti hubungan yang melampaui batas dengan bergonta-ganti pasangan, hamil diluar nikah, aborsi, kekerasan seksual bahkan hingga pembunuhan. Belum lagi masalah narkoba di dalam pergaulan remaja, tawuran dan masih banyak lagi persoalan lain yang tengah dihadapi bangsa saat ini.
Islam solusi Rusaknya Generasi
Dengan permasalahan yang begitu kompleksnya, lantas apakah tidak ada jalan keluar untuk memperbaiki generasi ini? Tentu saja ada.
Jalan satu-satunya adalah dengan meninggalkan sistem rusak demokrasi kapitalisme sekuler liberal. Kemudian menggantinya dengan sistem hidup yang shahih yang sesuai dengan aturan sang pencipta yaitu allah azza wa jalla. Kerusakan generasi perlu untuk diperbaiki dengan menerapkan sistem yang mampu memberikan solusi komprehensif dibawah naungan negara Islam yaitu Khilafah. Negara Khilafah akan menjadi penanggung jawab semua urusan rakyat termasuk dalam hal pendidikan yang didesain untuk membentuk kepribadian Islam yang mulia. Sistem pendidikan tidak hanya mencetak generasi yang mampu mempersembahkan nilai akademis yang baik tetapi juga mencetak generasi yang berkarakter kuat dan berakhlak mulia.
Masyarakat juga ikut andil dalam mewujudkan generasi yang baik dengan cara menjalankan fungsinya dengan berbagai kontrol sosial. Menanggapi dengan cepat apabila ada kejadian yang menyimpang, bertentangan dan melanggar hukum syariat, dengan demikian akan tercipta suasana yang kondusif di dalam masyarakat.
Demikian juga dengan lingkup keluarga, berperan sebagai garda terdepan dalam mendidik putra-putri di rumah dengan pemahaman Islam secara kaffah. Tercipta kolaborasi yang baik antara keluarga sebagai pendidik pertama, lingkungan sekolah (sebagai lembaga transfer ilmu), lingkungan masyarakat sebagai pengontrol sosial dan negara sebagai instansi yang mengeluarkan regulasi. Penggabungan elemen-elemen tersebut akan mengeliminasi berbagai tindak kejahatan yang ada sekaligus akan melahirkan generasi-generasi handal yang memiliki kepribadian Islam, memiliki pola pikir dan pola sikap yang islami dengan karakter yang khas yaitu beriman dan bertaqwa kepada allah SWT.
Wallahu ‘alam bishawab.[]
Posting Komentar