Generasi Rusak Lahir Dari Rahim Sekularisme
Oleh: Susi Ummu Musa
"Jangan kau bicara soal negara dan kemajuan bangsa
Jika untuk bangun pagi saja kau tak kuasa
Jangan kau berdebat soal pemimpin yang durjana
Jika kau masih terseok-seok memimpin hanya satu raga
Ah, mari kita bicara soal Al-Fatih Yang menggoreskan tinta emas dalam sejarah dunia
Panglima perang gagah perkasa Sebaik-baik pemimpin
kata nabi kita Hafal kalam-Nya di usia belia"
Pesan dalam kutipan puisi tersebut adalah kritik terhadap orang yang suka berbicara tentang masalah besar seperti negara dan kemajuan, namun tidak mampu mengurus diri sendiri, seperti bangun pagi atau memimpin dirinya sendiri. Kutipan ini kemudian membandingkan dengan Al-Fatih, seorang pemimpin yang sukses karena memiliki kriteria kepemimpinan yang baik, seperti keberanian, kecerdasan, dan hafalan Al-Quran sejak usia muda.
Gambaran nyata tentang dua generasi yang berbeda diasuh dengan tangan yang berbeda lihatlah generasi yang menimpa kita saat ini, mereka punya cita cita setinggi langit namun mereka sulit bangkit apakah mungkin negara yang rusak ini masih bisa melahirkan satu sosok seperti Muhammad Al-Fatih?
Setiap membuka sosmed dilayar ponsel langsung berita yang FYP tentang aksi kriminal baik kalangan orang tua, Remaja bahkan anak di bawah umur.
Ada beberapa contoh terkait anak anak muda yang bermasalah salah satunya di Pangkep,dilansir dari Beritasatu.com - Sebuah video berdurasi 19 detik viral di media sosial menampilkan aksi kekerasan terhadap seorang pelajar berseragam Pramuka di SMK Negeri 2 Pangkep, Sulawesi Selatan.
Dalam video tersebut, korban berinisial MA (16) tampak dihujani pukulan oleh pelaku berinisial F (16) di jalan raya depan sekolah, disaksikan sejumlah siswa lain yang justru merekam kejadian dengan ponsel mereka.
Kasat Reskrim Polres Pangkep AKP Muhammad Saleh menyebut peristiwa itu terjadi pada Jumat (1/8/1015), dipicu senggolan bahu di dalam sekolah.
Bermula ketika pelaku dan korban berpapasan, lalu saling bersenggolan bahu. Korban ingin menyelesaikan masalah baik-baik, tapi pelaku kemudian mengajak bertemu di luar sekolah dan langsung memukul korban berkali-kali,” ujar AKP Saleh, Senin (4/8/2025).
Hanya karena bersenggolan bahu langsung berkelahi? Ada apa dengan mental anak bangsa ini?
Ada lagi pelajar yang hendak tawuran dilansir dari TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Sebanyak 54 pelajar diamankan polisi karena diduga hendak tawuran di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (9/8/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Kapolsek Serpong, AKP Suhardono, menjelaskan, para pelajar tersebut ditemukan sedang berkumpul di dekat makam kawasan Cilenggang.
Kerumunan mereka sempat menimbulkan kecurigaan warga yang melaporkan kejadian tersebut ke polisi. “Dari informasi warga kalau ada orang banyak nongkrong-nongkrong dekat makam di Tajuk Cilenggang. Karena malam, kok pada nongkrong ramai-ramai, makanya kita cek,” kata Suhardono saat dikonfirmasi, Sabtu (9/8/2025).
Tak hanya itu beberapa remaja juga nekat melakukan pembegalan seperti dilansir dari Jakarta, Beritasatu.com — Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan menangkap lima remaja berstatus pelajar yang terlibat aksi pembegalan terhadap seorang sopir truk ekspedisi di lampu merah Jalan Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP Sampson Sosa Hutapea menjelaskan bahwa para pelaku tidak hanya merampas barang korban, tetapi juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban yang diketahui telah lanjut usia.
“Korban bernama Oman (67) mengalami luka di kepala dan dagu akibat dipukul oleh para pelaku. Selain itu, kaca depan truk juga pecah akibat serangan mereka,” kata Sampson, Jumat (8/8/2025).
Yang lebih mengerikan nya lagi seorang bocah berumur 9 tahun menusuk temannya dengan gunting hingga MD," Astaghfirullah alazim!!
Dikutip dari Muratara - Siswa kelas empat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, berinisial JN (9) menusuk pelajar MTs kelas dua, yakni RI (13) dengan gunting di bagian di leher. Akibat kejadian itu, korban tewas.
Dari hasil pemeriksaan polisi, ternyata pelaku selalu membawa gunting di kantongnya. Petugas masih menyelidiki hal itu.
Terkait dengan kejadian itu, Psikolog Klinis di RSUD Siti Fatimah Sumatera Selatan Syarkoni mengatakan penggunaan gunting oleh pelaku untuk menusuk korban perlu didalami.
Secara psikologi, pelaku yang membawa gunting itu ada beberapa faktor. Apakah gunting dipakai untuk aktivitas sehari-hari di rumah atau di sekolah, semisal untuk meggunting kertas atau bahan-bahan lain. Tetapi, kalau gunting dibawa setiap hari di luar keperluan perlu dicurigai," ujar Syarkoni saat dikonfirmasi, Sabtu (9/8/2025).
Ini adalah beberapa contoh kasus dan masih banyak diluar sana kasus yang serupa betapa rusaknya generasi bangsa ini, dimana upaya dan pertanggungjawaban negara dalam mengurusi rakyatnya?
Jawaban nya tidak ada rakyat harus berjuang sendiri menata yang rusak ini dan ternyata sangat sulit sekali,kita diatur dengan sistem Sekularisme yaitu terpisah nya sebuah landasan hidup (agama) dari kehidupan.
Ketika ada sebagian orang tua yang menyadari hal ini tentu dia sangat bersungguh-sungguh mendidik anaknya dirumah dan diberikan sekolah terbaik namun ternyata lingkungan tempat tinggalnya tidak mendukung, orang tua masih juga kewalahan mengawasi anaknya dari gadget.
Pembullyan yang kerap menyasar anak anak hingga berakhir tragis juga marak terjadi dimana mana.
Ada orang tua yang bekerja dari pagi hingga sore untuk memenuhi kebutuhan hidup tapi lalai dengan anak, alhasil anak jauh dari perhatian orangtua terutama ibunya karena ibunya juga ikut mencari nafkah.
Sekolah dan lingkungan juga tidak bisa menjamin bahwa anak bisa aman buktinya banyak kasus anak sekolah yang terlibat hal hal negatif seperti yang sudah dicontoh kan diatas.
Generasi yang rusak dilahirkan dari sistem Sekularisme yang saat ini diterapkan.
Seperti pernyataannya Prof. Dr.-Ing. Fahmi Amhar, Anggota Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) terkait pandangan nya tentang Sekularisme beliau mengatakan bahwa
Mewabahnya doktrin-doktrin yang merupakan anak-anak haram sekularisme. Sekularisme adalah doktrin yang menegaskan bahwa agama tidak boleh dibawa-bawa ke kehidupan publik atau ke ruang publik. Ruang publik harus diisi dengan sesuatu yang rasional, sedangkan agama itu tidak rasional. Dari rahim sekularisme inilah muncul doktrin-doktrin turunannya, seperti liberalisme, pluralisme, demokrasi, kapitalisme dan imperialisme.
Ustad Felix siaw juga mengatakan begini "Sederhana, karena Allah Maha Melihat, dan apa yang dibuat manusia semua akan dipertanggungkan sesuai syariat yang sudah Allah turunkan melalui Rasul-Nya Muhammad saw
Maka tak mungkin menjadi Muslim sekaligus sekuler, tak mungkin menjadi Muslim yang baik tanpa menerap aturan Allah dalam tiap aspek kehidupan, sebab Muslim pasti ingin taat total.
Maka jelas bahwa Hidup ditengah Sistem Sekularisme butuh perjuangan dan tantangan karena sekularisme hanya menjauhkan kita dari aturan agama.
Kerusakan yang terus muncul terutama pada generasi penerus adalah bagian dari Sekularisme.
Maka sudah saatnya umat bangkit dari sistem rusak ini menuju kepada sistem islam yang rahmatan lil alaminalamin.
Sebagai muslim, kita hendaknya meyakini bahwa Islam itu sempurna. Aturannya sudah lengkap sehingga tidak butuh selain darinya Islam sudah utuh dan komprehensif. Karena itu, ia haruslah diambil seluruhnya tanpa meninggalkan satu bagian pun.
Sesungguhnya, wajib bagi muslim untuk menerapkan syariat Islam seluruhnya, bukan setengah-setengah. Islam harus dijalankan secara kaffah sebagaimana perintah Allah yang termaktub dalam kitab suci Al-Qur’an. Perintah ini ditegaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 208:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.”
Dalam ayat tersebut, perintah untuk masuk Islam secara keseluruhan berarti menegakkan syariat Islam secara kaffah. Ini berarti bahwa seluruh hukum yang ada dalam syariat harus ditaati tanpa terkecuali. Tidak boleh mengambil sebagian dari syariat, lalu meninggalkan sebagian yang lain.
Wallahu a lam bissawab
Posting Komentar