-->

Bersatunya Umat Dalam Khilafah, Solusi Tuntas Bagi Gaza


Oleh: Hamnah B. Lin

Dilansir oleh sindonews tanggal 26/07/2025, di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung, Lembaga Penyiaran Israel (KAN) mengonfirmasi militer Israel telah menghancurkan puluhan ribu paket bantuan. Bantuan yang dihancurkan itu termasuk sejumlah besar makanan dan obat-obatan yang ditujukan bagi penduduk Gaza yang kelaparan.

Meskipun tekanan internasional yang semakin meningkat untuk memfasilitasi pengiriman bantuan, otoritas Israel mengklaim penghancuran tersebut disebabkan oleh dugaan kegagalan dalam "mekanisme distribusi bantuan" di Gaza. Langkah ini telah memicu kecaman luas karena terjadi di tengah apa yang disebut oleh para ahli kemanusiaan dan organisasi internasional sebagai kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Seluruh penduduk Jalur Gaza—lebih dari 2,3 juta orang—telah terdesak ke ambang batas kelangsungan hidup akibat perang, pengepungan, dan kebijakan kelaparan yang disengaja selama lebih dari 21 bulan. Laporan dari dalam Gaza menggambarkan kenyataan yang semakin suram: orang-orang bertahan hidup hanya dengan pakan ternak, rumput, atau tidak makan apa pun.

Kebiadaban Zionis Yahudi makin meningkat, bahkan tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, seolah mereka bukan manusia, membiarkan krisis kelaparan yang sangat mengerikan. Bahkan nampak kelaparan sebagai cara genosida baru. Gaza, dengan 2 juta jiwa yang terjebak dalam blokade, merasakan kelaparan hebat. Sejak gencatan senjata enam pekan gagal diperpanjang dan Israel memberlakukan blokade penuh pada 2 Maret 2025, truk bantuan hanya diperbolehkan masuk dalam jumlah yang nyaris simbolik. Menjadikan kelaparan sebagai alat genosida adalah cara yang sangat keji.

Makin nyata, bahwa kekejaman Zionis tak mempan hanya dengan retorika, dan bantuan kemanusiaan. Apalagi zionis senantiasa dibela AS dan veto AS. Mandulnya PBB makin nyata. Pemimpin muslim sudah mati rasa, abai pada seruan Allah dan RasulNya. Umat Islam telah termakan propaganda Barat sehingga menjadi lemah. Sejatinya itu hanya ilusi, yang ditanamkan oleh para penguasa yang berkhianat, hingga pasukan umat, para ulama, dan rakyatnya pun menyerah. Padahal umat memiliki kekuataan luar biasa yang bersumber dari akidah yang kokoh. Sejarah panjang telah membuktikan bahwa umat islam memiliki kekuatan besar yang mampu menjadi negara adidaya. 
Peristiwa genosida muslim Gaza semestinya memberi pelajaran besar bahwa solusi atasnya bukan ada pada lembaga-lembaga internasional dan para pemimpin negara-negara adidaya. Bukan juga ada pada para penguasa muslim dunia, apalagi ada pada para pemimpin Arab yang sudah terjangkiti penyakit wahn.

Sejatinya, kunci persoalan Palestina dan problem umat Islam dunia lainnya hanya ada di tangan mereka sendiri. Kunci itu adalah hadirnya kekuatan politik umat berupa kepemimpinan Islam global bernama Khilafah yang tegak atas dasar ideologi Islam.

Inilah yang semestinya menjadi visi perjuangan umat Islam kekinian. Visi ini hanya mungkin lahir dari kesadaran ideologis bahwa ajaran Islam adalah solusi masalah kehidupan. Jadi, Islam bukan hanya agama ritual yang sebatas mengurus urusan ibadah dan moral sebagaimana yang selama ini diajarkan.

Keberadaan institusi Khilafah pun berhasil mengantarkan umat Islam tampil sebagai entitas yang khas, mandiri, dan berdaulat. Tidak sekadar satu dua abad, Khilafah Islam mampu bertahan menjadi negara pertama hingga belasan abad. Sepanjang masa itu, Khilafah mampu tampil sebagai matahari yang menerangi Eropa dan dunia yang masih dalam kegelapan.

Saat ini, Islam dan Khilafah tidak lagi hadir dalam kehidupan umat Islam sejak berhasil diruntuhkan pada 1924 atas konspirasi Barat dan antek-anteknya dari kalangan kaum muslim. Sejak saat itu, peri kehidupan umat Islam diatur oleh kepemimpinan sekuler kapitalisme yang sejatinya hanya mampu melahirkan berbagai penderitaan hingga sekarang. Tentu saja umat Islam tidak boleh terus-menerus diam. Situasi ini semestinya menyadarkan kita bahwa urgensi perubahan harus terus didengungkan. 

Perubahan dari tersekat -sekat menuju ke arah persatuan seluruh kaum muslim di dunia, menghendaki adanya penerapan syariat Islam dalam naungan khilafah. Yang mengusir penjajah zionis dari tanah Palestina, dan membebaskan gaza dari belenggu kelaparan yang mematikan.

Adalah bersama jama'ah dakwah ideologis terus membangun pemikiran umat agar bersatu, dalam satu pemikiran, satu perasaan, satu peraturan mewujudkan tegaknya khilafah sebagai sang pembebas tanah suci Palestina.
Allahu a'lam.