-->

Benarkah Kita Sudah Merdeka?



“Benarkah kita sudah merdeka? Merdeka di negara Indonesia, umat Muslim di dunia, dan kita sebagai Muslimah?” tanya Konselor Keluarga dan Pengasuh Rumah Qur'an As-Salam, Ustadzah Reni Ummu Hamzah kepada puluhan peserta yang hadir dalam Kajian Muslimah Tematik, Kemerdekaan Sejati Muslimah: Antara Ketaatan dan Kemandirian, Ahad (10/8/2025) di Depok.

Ia pun menegaskan, secara fakta negara belum merdeka secara politik, ekonomi, sosial, dan budaya. “Ini terbukti adanya penguasaan asing di sejumlah sektor seperti perbankan, pertambangan, telekomunikasi, dan perkebunan kelapa sawit,” jawabnya.

Begitu juga, lanjutnya, dengan perempuan belum merasakan kemerdekaan. “Seperti adanya masalah sistemik (kekerasaan, ekonomi, diskriminasi sosial dan hukum), feminisme yang memunculkan masalah baru yaitu kerusakan keluarga, eksploitasi perempuan menjadi objek keuntungan (pornografi, politik dan lainnya), juga adanya tekanan mental, stres, kekerasan dan pelecehan meningkat meski akses pendidikan dan karir meningkat,” bebernya.

Apalagi menurutnya hal tersebut sesuai dengan pengertian merdeka dalam KBBI. “Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, merdeka dimaknai sebagai bebas (dari penghambaan, penjajahan dan lainnya), tidak terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu dan leluasa,” jelasnya.

“Lantas bagaimana dengan kemerdekaan hakiki?” tanyanya.

“Tentunya jika ketaatan kepada Allah SWT dengan menetapkan aturan-Nya dalam segala aspek kehidupan bisa kita laksanakan secara sempurna,” pungkasnya.[]Ayyuhanna Widowati