Cinta Membawa Petaka
Oleh : Fatimah Abdul (Aktivis Muslimah)
Kelakuan anak jaman sekarang sungguh diluar nalar. Bagaimana bisa seorang yang masih muda belia, usianya pun masih 16 tahun mampu melakukan sebuah aksi pembunuhan dengan kejamnya. Hanya gara-gara ditolak cintanya, pemuda ini menghilangkan nyawa teman gadis seusianya di sebuah warung kosong. Meninggalkan jasadnya begitu saja selama berhari-hari.
Menurut keterangan pihak kepolisian, pelaku telah merencanakan pembunuhan tersebut. Korban dianiaya, kepala dibentur-benturkannya ketembok. Dengan emosi yang masih meluap-luap, kemudian pelaku juga menjerat leher korban dengan kerudung yang dikenakannya hingga tewas.
Fenomena apakah ini? Kenapa begitu banyak terjadi pembunuhan yang melibatkan anak-anak? Mereka bukan lagi sebagai korban akan tetapi juga menjadi pelakunya. Sungguh miris kondisi yang ada saat ini, dimana nyawa seakan-akan tidak ada harganya sehingga melakukan pembunuhan tanpa perasaan bersalah. Kondisi emosi yang meluap-luap tidak terkendali telah membuat para manusia terutama generasi muda terpuruk dalam hidup yang kelam dan masa depan yang suram.
Faktor Penyebab Kriminalitas
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab semakin tingginya angka kriminalitas. Bila kita amati sistem pendidikan yang ada saat ini, kurikulum yang diberikan seakan lebih mengedepankan pencapaian nilai. Nilai yang baik berpeluang bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi, mendapatkan gelar dan dapat bekerja meniti karir menuju kesuksesan dalam artian memiliki harta yang berlimpah. Sebenarnya ini adalah mindset yang keliru karena hakikat belajar adalah mendapatkan ilmu yang bermanfaat bukan sekedar untuk pekerjaan. Harta yang berlimpah bukanlah tujuan yang utama dalam pandangan Islam meskipun harta sangatlah penting dalam rangka menunjang ibadah (untuk membantu orang lain/ bersedekah). Pandangan mengejar materi/ uang sebagai tolak ukur kesuksesan sebagai prioritas menjadikan manusia hanya mengejar harta dunia.
Selain itu pendidikan agama yang notabene adalah dasar pembentukan akidah dan akhlak justru jam pembelajarannya dikurangi. Sehingga materi agama tidak dapat tersampaikan secara maksimal. Dampak yang timbul adalah anak didik minim akan pendidikan moral serta memiliki kontrol emosi yang lemah.
Penerapan sistem Kapitalisme Sekuler yang dalam pelaksanaannya banyak sekali menimbulkan masalah, membuat kerusakan dan membuat hidup rakyat menderita. Faktanya sistem ini juga telah menciptakan suatu kondisi mental yang buruk bagi individu maupun masyarakat. Muncul berbagai macam penyakit terkait kesehatan kejiwaan di kalangan para remaja. Selain itu faktor lingkungan juga sangat berpengaruh. Tidak adanya kontrol sosial menjadikan masyarakat kurang merespon terhadap tindak kejahatan, yang terjadi justru menganggap kejahatan merupakan hal yang biasa dan lumrah.
Kapitalisme Melahirkan Generasi Rapuh
Dalam sistem Kapitalisme Sekuler, kehidupan lebih mengedepankan pencapaian materi dan kesenangan dunia saja. Alhasil manusia hanya disibukkan dalam hal pekerjaan. Hidup hanya dihabiskan untuk bekerja dan mencari hiburan apabila pikiran sudah mencapai titik jenuhnya. Manusia tidak menyadari bahwa kehidupan yang hanya mengejar harta dan kesenangan akan membawa mereka pada kehancuran.
Dunia hiburan serta media sosial didesain untuk melenakan manusia, sehingga menjadikan generasi malas membaca dan belajar. Kehadiran media sosial pun faktanya banyak yang tidak bijak dalam menggunakannya. Bukannya dimanfaatkan untuk sesuatu yang positif justru kehadiran media ini dijadikan sebagai ajang untuk flexing, bullying, aktivitas pornografi dan pornoaksi. Alhasil SDM yang dihasilkan oleh dunia pendidikan sangatlah minim akhlak, moral dan literasi. Semua itu adalah buah dari penerapan sistem Kapitalisme Sekuler. Sistem yang menjauhkan manusia dari agama dan Tuhan. Menjadikan manusia tidak mengetahui bahkan abai terhadap konsep halal dan haram. Berbuat sesuka hatinya tanpa memikirkan nasib orang lain. Mereka lebih mengedepankan harta dan nafsu dunia.
Jadi, tidak mengherankan apabila banyak sekali muncul kasus-kasus dikalangan yang remaja melakukan pergaulan bebas, LGBT, narkotika yang semua itu mengarah/ berujung pada tindakan kekerasan bahkan pembunuhan. Saking rapuhnya mental generasi saat ini, cemoohan atau bahkan candaan bisa berakibat fatal pada keselamatan jiwa. Sakit hati dijadikan alasan untuk memutilasi pasangan sendiri seperti yang terjadi pada mayat perempuan di dalam koper merah. Sungguh miris bukan?
Islam Solusi Remaja Salah Pergaulan
Masalah remaja sangat berpengaruh terhadap masa depan negara karena mereka adalah generasi penerus yang akan melanjutkan kehidupan bangsa. Namun, bila kondisi generasi yang ada sangat memprihatinkan, maka perlu segera mendapatkan penanganan yang serius. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang solid dan shahih yang mampu memberikan solusi yang komprehensif. Sistem semacam ini hanya ada dalam islam, karena islam memang diturunkan ke dunia untuk mengatasi permasalahan manusia. Aturan islam sangat komplit dan terintegrasi, sehingga masa depan anak-anak muda sebagai pemegang kunci peradaban yang cemerlang akan terselamatkan.
Sistem pendidikan dalam islam tidak hanya fokus pada pencapaian nilai akademis saja. Akan tetapi juga berfokus pada pembentukan akhlak mulia, pengendalian emosi serta memberikan pemahaman yang benar terhadap konsep hubungan antar manusia yang akan membentuk kepribadian islam dalam diri mereka. Penanaman akidah sejak dini sangatlah perlu untuk menunjang keimanan yang kuat dalam diri masing-masing individu.
Islam mengajarkan aturan bagaimana cara berinteraksi. Menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan supaya tidak bercampur baur untuk menghindari fitnah dan perbuatan yang kelewat batas yang dilarang oleh agama. Sistem pergaulan dalam islam juga menjaga pergaulan sesuai dengan tuntunan hukum syara’. Dengan demikian hubungan yang terjalin antara remaja laki-laki dan perempuan akan diarahkan supaya tetap dalam koridor yang aman dan wajar. Supaya tidak terjalin hubungan yang dapat merusak moral yang dapat memicu konflik emosional dalam kehidupan bermasyarakat.
Dukungan masyarakat luas untuk menerapkan syariat islam sangatlah diperlukan. Karena hanya dengan penerapan hukum syariat dan kesadaran keterikatan dengan hukum syara’ inilah yang akan dapat mencegah para generasi muda dalam melakukan kesalahan dalam menentukan pilihan hidupnya. Wallahua'lam bishawab. []
Posting Komentar