-->

Cek Kesehatan Gratis, Serius Gratis Untuk Rakyat?


Oleh : Fatimah Abdul (Aktivis Muslimah)

Pemerintah kembali mengeluarkan program baru dalam bidang kesehatan yaitu “Cek Kesehatan Gratis”. Layanan yang diberikan adalah cek screening terhadap berbagai macam penyakit berdasarkan usia pasien diantaranya bayi baru lahir, balita dan anak pra-sekolah, dewasa serta lansia. Kategori usia bayi baru lahir terdapat 6 jenis penyakit yang akan diobservasi, seperti pertumbuhan bayi, penyakit jantung bawaan, pemeriksaan hormon tiroid, enzim pelindung sel darah merah, hormon adrenal serta pemeriksaan saluran empedu. Balita dan anak pra-sekolah, dewasa dan lansia masing-masing memiliki kategori penyakit tertentu yang cakupannya jauh lebih luas untuk diobservasi.

Program cek kesehatan gratis bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan penyakit sejak dini sehingga dapat mendeteksi penyakit lebih awal. Masyarakat dapat mengakses layanan ini dengan cara mendaftarkan diri melalui aplikasi satu sehat mobile atau langsung mendaftarkan diri ke petugas kesehatan secara langsung apabila tidak memiliki handphone. Syarat yang diminta adalah masyarakat yang berulang tahun mulai bulan Februari 2025. Bagi yang berulang tahun Januari hingga Maret juga tetap mendapatkan pemeriksaan gratis hingga bulan April 2025.

Program Terbaik

Cek Kesehatan Gratis akan diluncurkan secara bertahap mulai bulan Februari 2025 yang akan melibatkan 10.000 puskesmas dan 20.000 klinik swasta. Juru Bicara Kemenkes Widyawati menjelaskan bahwa program ini membutuhkan dana sekitar Rp 4,7 triliun yang akan diambil dana dari APBN. Target program ini adalah mampu memberikan layanan kepada 60 juta orang dan selama lima tahun mendatang diharapkan akan dapat melayani 200 juta warga negara Indonesia.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi menjelaskan bahwa program cek kesehatan gratis merupakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dari presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Pertanyaannya, apakah masyarakat yang sudah mendapatkan layanan ini akan mendapatkan perawatan serta pengobatan lanjutan secara gratis oleh Rumah Sakit yang ditunjuk oleh pemerintah? Ataukah masyarakat masih harus berurusan dengan program BPJS dengan polemik iuran dan status keanggotaannya? 
Jika memang program cek kesehatan gratis ini akan memberikan layanan yang benar-benar gratis hingga tingkat pengobatan lanjutan maka bolehlah rakyat bernafas agak lega. Namun, jika program terbaik ini hanya dijadikan umpan bagi masyarakat mendaftarkan diri pada asuransi kesehatan, maka sungguh kebijakan ini setali tiga uang dengan program-program yang lain yang hanya menyengsarakan hidup rakyat saja.

Tidak Ada yang Gratis Dalam Kapitalisme  

Namanya saja Kapitalisme, maka segala sesuatunya pasti akan berujung pada uang (komersial). Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan komersial yaitu memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya (wikipedia.com). 
Kapitalisme dan komersialisme memiliki hubungan yang erat karena keduanya sama-sama berkecimpung dalam dunia ekonomi. Dalam sistem Kapitalisme jelas segala sesuatunya pasti akan dikomersialisasi. Maka, keberadaan lembaga atau instansi kesehatan sudah pasti untuk meraih profit. Hal ini dikarenakan tujuan utama kapitalisme adalah memang mencari keuntungan (komersial). Tidak heran apabila rakyat harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk berobat apalagi untuk perawatan di Rumah Sakit. 

Kapitalisasi saat ini sudah masuk dalam setiap lini kehidupan. Dunia kesehatan telah dikomersialisasi, industri obat-obatan pun juga telah ikut bermain. Rakyat makin terbebani oleh biaya perawatan dan pengobatan. Negara yang seharusnya hadir sebagai pelindung pun justru malah menetapkan aturan-aturan yang menyusahkan. Bukannya berobat untuk sembuh, yang terjadi justru sebaliknya. 

Pada akhirnya rakyat hanya bisa pasrah dan menyerah pada keadaan karena tidak berdaya. Banyak ditemukan kasus-kasus korban meninggal karena tidak cepat mendapatkan penanganan karena jauhnya pos kesehatan. Selain itu jumlah dokter yang ada di indonesia tidak memadai dan penyebarannya pun tidak merata di seluruh wilayah Indonesia. Belum lagi masalah kelengkapan peralatan di setiap pusat kesehatan yang mayoritas kurang memadai. Jika untung rugi masih mejadi bahan pertimbanagan negara dalam mengurusi rakyatnya, niscaya masyarakat tidak akan mampu mendapatkan layanan yang baik dalam bidang kesehatan.

Islam Jaminan Penuh Atas Kesehatan Rakyat

Dalam sistem pemerintahan islam, jaminan atas kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh negara. Hal ini karena Islam memang menjalankan fungsi negara sebagai pelindung dan pelayan rakyat. Seorang pemimpin wajib menjalankan hukum Syara'. Sementara itu Syara' telah menetapkan bahwa negara menjamin kebutuhan hidup setiap warga negara baik pangan, sandang dan papan-nya. Melalui penyediaan lapangan pekerjaan yang luas dengan gaji yang sesuai dengan kadar berat ringannya pekerjaan. Selain itu, negara juga menjamin terpenuhinya layanan dan kebutuhan kolektif seperti kesehatan, pendidikan, fasilitas umum serta administrasi publik dengan biaya terjangkau bahkan cuma-cuma.

Untuk membiayai kehidupan rakyat yang tinggi tersebut negara memiliki strategi keuangan yang sangat baik. APBN negara tidak bergantung pada pajak dan utang sebagaimana sistem demokrasi saat ini. Sumber pemasukan negara Islam sangatlah banyak dan beragam. Ada ghanimah, usyur, kharaj, jizyah, sedekah, zakat dan lain sebagainya. Selain itu SDA juga harus dikelola sendiri oleh pemerintah dan tidak boleh pengelolaannya diserahkan kepada swasta atau pihak asing. Kemudian hasil dari pengelolaan SDA tersebut akan dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk jaminan terpenuhinya kebutuhan pendidikan dan kesehatan secara gratis. Dengan demikian kesejahteraan rakyat akan terjamin. Dari pengelolaan sda saja hasilnya begitu melimpah apalagi ditambah dari sektor zakat yang memiliki potensi luar biasa besar.

Jika masih ada individu yang mengatakan bahwa sistem pemerintahan islam yang berada dibawah institusi khilafah merupakan sistem pemerintahan yang kuno, mereka salah besar. Karena fakta telah membuktikan keberhasilan peradaban Islam yang begitu cemerlang selama kurang lebih 13 abad lamanya. Peradaban islam mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, astronomi, matematika, kedokteran, ekonomi, sosial, militer, arsitektur dan masih banyak lagi yang lainnya.

Untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, sebenarnya tidak memerlukan program “Cek Kesehatan Gratis”, yang dibutuhkan rakyat adalah benar-benar layanan kesehatan “full” gratis dari pemeriksaan awal, perawatan lanjutan maupun pengobatannya. Dengan tata kelola harta negara dan SDA yang baik berdasarkan hukum syara’ maka pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat akan terwujud. Wallahua'lam bishawab. []