-->

Dari Tawuran Hingga Narkoba: PR Generasi Tak Ada Habisnya

Oleh: Eli Ermawati (Pembelajar)

Jika berbicara tentang generasi terbesit dalam pikiran bahwa generasi itu yang muda, tangguh, berani, kuat, pantang menyerah, banyak inspirasi, menyukai tantangan, tidak ada kata lelah, gesit dan masih banyak lagi yang menggambarkan sosok generasi.

Dan siapapun yang berbicara tentang generasi pasti terbawa jiwa semangatnya dan terasa menyenangkan. Karena mereka punya ambisi yang tinggi untuk mewujudkannya cita-cita yang dimilikinya. Bahkan jika keberaniannya itu diupayakan pada hal-hal kebaikan dan bersungguh-sungguh maka akan ada banyak prestasi yang ditorehkan. 

Namun, mirisnya kondisi generasi hari ini semakin memprihatinkan. Seperti tak ada habisnya tawuran antar pelajar masih sering terjadi diberbagai wilayah, aksinya pun semakin sadis. Mengutip Suarabekaci.id, beredar video yang memperlihatkan tawuran antar pelajar di Jatiasih, Kota Bekasi pada Rabu sore tepatnya 31 Januari 2024, terlihat salah seorang pelajar kemudian tumbang dengan luka penuh darah. Beberapa waktu lalu, tawuran di Pasar Rebo, Jakarta Timur juga viral lantaran salah seorang korban remaja alami luka sangat parah di bagian tangan, ini terjadi pada Minggu, 28/1/2024. Sementara di Tangerang sebanyak 19 orang pelajar diduga pelaku tawuran di Jalan Raya Rajeg-Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten pada 15 Januari 2024. Tak ketinggalan di Bogor, Polsek Rancabungur mengamankan belasan siswa SMK yang terlibat tawuran di Bogor, Jawa Barat (26/1/2024).

Tak hanya itu, hal yang lebih mengenaskan lagi pada remaja adalah keberanian dan rasa ingin tahunya sering kali terjebak dan terjerumus pada hal-hal keburukan, misalnya mencoba menggunakan obat-obat terlarang seperti narkoba, yang kini masih menjadi momok meresahkan remaja. Sisi lain peredaran narkoba yang semakin kreatif, menyelinap melalui toko-toko yang tanpa dicurigai sebelumnya hingga memudahkan bagi para pengguna untuk mendapatkannya. Melansir dari Detik.com, toko perlengkapan listrik di Jatiasih, Kota Bekasi, digerebek warga. Pasalnya, toko listrik tersebut menjual obat-obatan terlarang. Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing membenarkan hal tersebut (27/1/2024).

Jika menelisik lebih dalam semua terjadi bukan tanpa sebab. Hal ini terjadi karena sistem pendidikan yang hanya sebatas inteligensi, sedangkan keagamaan sekadar pelajaran tambahan saja. Sehingga mereka kesulitan untuk memahami jati dirinya. Jadi, mereka yang melakukan tawuran ini sebenarnya merupakan salah satu wujud dari bagaimana menunjukkan eksistensi diri mereka. Maka tak heran jika persoalan tawuran akan terus terjadi. Ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan hari ini telah gagal karena tak bisa menghantarkan generasi yang diharapkan. Padahal potensi remaja sebagai agen perubahan seharusnya mampu membawa perubahan yang lebih baik bukannya jatuh ke jurang kemaksiatan. Menyibukkan diri dengan mencari ilmu dan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari bahwa ada tujuh golongan orang beriman yang akan mendapat naungan (perlindungan) dari Allah di bawah naungan-Nya (pada hari kiamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, salah satunya ialah seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Rabb-Nya. Hadist tersebut menunjukkan bahwa pemuda berpeluang mendapatkan perlindungan dari Allah SWT asalkan syaratnya terpenuhi, yaitu menjadi orang yang beriman dan menyibukkan diri beribadah kepada-Nya.

Jauh berbeda dengan sistem Islam ketika diterapkan dalam kehidupan. Sistem pendidikan Islam mampu mencetak generasi yang cemerlang, berakhlak mulia. Sejarah membuktikan dalam catatan emas dimasa peradaban Islam, ada sosok pemuda yang lahir membawa perubahan besar pada kebaikan, ada Muhammad Al Fatih yang berhasil menaklukkan Konstantinopel diusianya yang masih 21 tahun. Maka dengan menerapkan sistem pendidikan Islam maka akan lahir sosok Muhammad Al Fatih yang baru. 

Sistem pendidikan Islam diterapkan mulai dari keluarga, kehidupan dimasyarakat, jenjang pendidikan sampai negara hingga seluruh generasi muda terbina dan terbentuk generasi yang berkepribadian Islam. Islam juga menerapkan sanksi yang tegas bagi para pelaku sesuai standar Islam, mampu membuat jera para pelaku dan orang sekitarnya sehingga tidak akan lagi terulang kasus yang sama. 

Selain sistem pendidikan yang diperbaiki, penting juga untuk mengevaluasi sistem kehidupan yang sekuler adanya pemisahan agama dari kehidupan, hingga lahirnya kebebasan berprilaku, tumbuhnya kapitalisasi diberbagai bidang, dan lain sebagainya, yakni menggantinya dengan sistem Islam. Allah SWT. menegaskan dalam firman-Nya "Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? Hukum siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini agamanya?" (TQS. Al Maidah: 50). Dengan penerapan syariat Islam secara keseluruhan, maka segala problematika kehidupan akan teratasi secara tuntas termasuk dalam pencegahan terjadinya tawuran juga pemberantasan narkoba.

Wallahu'alam bishawab