-->

Refleksi Peringatan Sumpah Pemuda: Pemuda Harus Menjadi Agen Perubahan Sejati

Oleh: Rifdatul Anam

Setiap tahun tepatnya 28 Oktober selalu di peringati sebagai hari sumpah pemuda, dimana pada 1928 menjadi hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Dan tahun ini adalah peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 95. Ucapan selamat atas Hari Sumpah Pemuda pun bertebaran di media sosial dari sejumlah menteri dan pejabat pemerintah. 

Selain itu untuk memperingati hari Sumpah Pemuda pemerintah menyelenggarakan acara yang digelar di Monumen Nasional (Monas) Jakarta dengan mengusung tema "Bersama Majukan Indonesia". Tema tersebut mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadikan budaya gotong royong dan tolong menolong sebagai unsur penting dalam national character building. Rangkaian acara Hari Sumpah Pemuda ke 95 akan di isi launching lagu Pemuda Bersatu, momen kebersamaan dan persatuan pemuda Indonesia, hingga pemberian penghargaan kepada para pelopor dan penggerak pembangunan sektor kepemudaan. (Kemenpora, 27-10-2023)

Moment Hari Sumpah Pemuda ini biasa di lakukan untuk mengingat bahwa kemerdekaan Indonesia tak lepas dari peran pemuda dan mencoba merealisasikan semangat dari Sumpah Pemuda demi memajukan bangsa. Tapi apakah peringatan Hari Sumpah Pemuda yang di gelar setiap tahun ini bisa membangkitkan semangat para pemuda menuju perubahan? Jika serangkaian acara yang di gelar masih mengikuti  hedonisme yang dibawa oleh asing, peringatan sumpah pemuda hanyalah sekedar ceremony belaka. Padahal pemuda adalah harapan suatu bangsa untuk menuju kebangkitan.

Masa muda adalah saat seorang memiliki semangat yang membara dengan di dukung fisik yang kuat. Produktivitas dan kreatifitas yang tinggi yang ada dalam diri pemuda dapat menimbulkan kekaguman karena meraka memegang peranan penting dalam kebangkitan umat. Sayangnya, sistem kapitalisme telah membajak potensi-potensi pemuda dan mendorong mereka ke dalam jurang masalah yang tak berkesudahan. Dengan dunia digital yang semakin canggih yang menawarkan kemudahan dalam mengakses video banyak pemuda yang masih terbuai dan tak sadar terjebak dalam kesesatan. 

Bukannya memikirkan kemajuan bangsa, pemuda hari ini kian cuek, memiliki pemikiran pragmatis individualis, perilaku menyimpang dan mental yang rusak. Kebebasan berekspresi di sistem kapitalis demokrasi juga menghilangkan adab dan akhlak yang di miliki pemuda muslim yang seharusnya melekat dalam diri mereka, belum lagi di tambah dengan gaya hidup hedonis yang terus menghantui sehingga kian leluasa membajak potensi pemuda. Semua fakta menunjukkan sistem yang diterapkan adalah akar permasalahan yang terjadi, semangat yang ditimbulkan hanyalah semu belaka yang rapuh dan mudah rusak. Untuk itu, sistem ini harus diganti dengan sistem yang dapat menyelesaikan semua permasalahan hidup yang sesuai dengan fitrah manusia yaitu sistem Islam.

Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk memberikan pendidikan pemuda agar menjadi agent of change. Islam memperhatikan peran pemuda dan mengarahkan negara untuk membangun pemuda menjadi generasi pembangun peradaban mulia yang berkepribadian islam yang tidak mudah tergoyahkan dengan kuatnya arus dalam menjalani kehidupan, orientasi hidup jauh ke depan, bukan hanya duniawi semata tapi juga akhirat.

Banyak kisah teladan dari para sahabat nabi Muhammad Saw yang bisa kita jadikan contoh sebagai agent of change pada usia yang masih muda. Seperti Muhammad Al Fatih yang berhasil membebaskan kota konstantinopel, Shalahuddin Al Ayyubi yang juga menjadi pembebas Al Aqsa, dan ada Mush'ab bin Umair yang rela meninggalkan popularitas dan seluruh hartanya untuk bisa berdakwah dan berhasil mengislamkan penduduk kota yatsrib (Madinah). Keberhasilan mereka karena semangat dan kekuataan yang besar yang ditimbulkan atas keimanan yang hanya mengharapkan ridha Allah SWT. 

Peringatan sumpah pemuda seharusnya menjadi refleksi peran pemuda hari ini untuk memajukan bangsa di tengah ancaman pembajakan potensi pemuda dalam segala bidang dengan menjadikan akidah Islam sebagai landasan dan berpegang teguh padanya. Sehingga memberikan kesadaran bahwa merekalah yang menjadi. agen perubahan dan penentu masa depan umat.

Wallahu'alam bishawab.