-->

Indonesia Darurat TBC, Sistem Islam Solusinya

Oleh: Erna Ummu Azizah

Indonesia negeri tercinta. Sebenarnya kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Bahkan sampai dijuluki Negeri Zamrud Khatulistiwa, saking indah dan hijau pulau-pulaunya. Namun, berbanding terbalik dengan kondisi masyarakatnya. Yang seharusnya hidup sejahtera, sehat, makmur dan bahagia, tapi ternyata menjadi pengidap penyakit menular TBC terbesar kedua di dunia.

Sebagaimana disampaikan oleh Menaker dalam sambutannya di acara peringatan bulan K3, di Sukabumi, Jawa Barat, bahwa menurut WHO Global TBC Report 2021, Indonesia masuk dalam 5 (lima) besar negara dengan jumlah kasus TBC nomor 2 di dunia. (liputan6.com, 12/1/2023)

Dan, tanggal 24 Maret merupakan Hari Tuberkulosis (TB) sedunia. Namun miris, saat ini Indonesia belum berhasil mengeliminasi TB dan masih menjadi penyumbang kasus TB terbesar kedua di dunia, setelah India. Diestimasi sebanyak 969.000 kasus baru setahunnya dan 144.000 kematian dalam satu tahun. (mediaindonesia.com, 24/3/2023)

Kondisi ini mencermikan banyak hal, mulai dari  buruknya upaya pencegahan, buruknya higiene sanitasi, rentannya daya tahan, kegagalan pengobatan, rendahnya pengetahuan, hingga lemahnya sistem kesehatan dan pendidikan.

Tingginya kemiskinan dan stunting juga terbatasnya sarana kesehataan jelas memberikan kontribusi yang cukup besar. Bagaimana tidak, beban berat ekonomi yang harus ditanggung masyarakat menyebabkan mereka kurang memperhatikan kesehatan, kurang gizi bahkan banyak pikiran. Ibarat kata "sudah bisa makan pun Alhamdulillah".

Ditambah lagi biaya kesehatan yang tinggi. Sampai-sampai pernah ada pejabat yang sepertinya sudah hilang rasa empati karena dengan tega mengatakan "kalau tak mampu bayar rumah sakit, ya jangan sakit!" Astaghfirullah. Layanan dan fasilitas kesehatan sudah dikapitalisasi, sehingga apapun menjadi berbayar. Maka tak heran jika rakyat sulit berobat dan rentan terkena penyakit ringan maupun berat.

Di sisi lain fakta ini menunjukkan lemahnya berbagai upaya yang dilakukan  meski sudah menggandeng ormas, bahkan kerja sama dengan LN seperti perusahaan yang ada di Uni Emirat Arab (UEA) bahkan WHO. Demikian juga menunjukkan lemah dan jahatnya sistem sekuler kapitalis yang menjadi asas pengaturan urusan saat ini, yang bahkan menjadikan orang sakit sebagai komoditas dan dikapitalisasi.

Islam Solusi Tuntas Penyakit TBC

Islam adalah agama sekaligus sistem hidup yang berasal dari Al-Khaliq (Sang Pencipta manusia). Aturannya begitu sempurna dan paripurna, mampu menyelesaikan persoalan manusia, termasuk masalah kesehatan.

Islam menetapkan negara adalah pengurus rakyat, termasuk dalam penanggulangan penyakit menular seperti TBC ini. Negara wajib berupaya dan melakukan langkah menyeluruh untuk menanggulangi akar masalahnya secara tuntas melalui sistem kesehatan yang handal serta ditopang oleh sistem politik dan ekonomi Islam.

Negara adalah pihak yang paling bertanggungjawab dalam melakukan pencegahan. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah SAW, "Imam (khalifah) yang menjadi pemimpin manusia adalah laksana penggembala. Dan hanya dialah yang bertanggungjawab terhadap urusan rakyatnya." (HR. Al-Bukhari)

Langkah yang diambil oleh negara wajib bersifat praktis dan produktif, yaitu misalnya dengan peningkatan daya tubuh masyarakat. Atau bisa juga pembagian asupan bergizi kepada setiap individu masyarakat, juga menjamin pemenuhan kebutuhan pokoknya. Semua itu sangat penting untuk membentuk sistem imun yang kuat.

Selain pangan yang bergizi juga sanitasi dan air bersih yang memadai. Serta perumahan dan pemukiman yang sehat. Semua itu harus dijamin oleh negara. Maka rakyat pun akan hidup sehat dan sejahtera. Tanpa lagi dipusingkan dengan berbagai masalah hidup hingga bisa merasakan ketenangan dan jauh dari beban pikiran.

Sebagai penanggungjawab urusan rakyat, negara wajib menyediakan pula layanan dan fasilitas kesehatan secara memadai, dan tentunya mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Pelayanan kesehatan inipun diberikan secara gratis, dimana anggarannya sudah disiapkan oleh negara. Karena dalam sistem Islam ada yang namanya Baitul Mal, yaitu institusi khusus pengelola semua harta sesuai ketentuan syariat.

Apalagi Indonesia sebetulnya kaya akan sumber daya alamnya. Itu semua akan dikelola oleh negara, dan hasilnya akan dikembalikan untuk kepentingan rakyat, salah satunya untuk pelayanan kesehatan dan pendidikan. Dimana dukungan sistem pendidikan pun sangat dibutuhkan dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. Inilah solusi tuntas dalam penanganan penyakit TBC. Dan sungguh hanya sistem Islam yang mampu mewujudkannya.

Wallahu a'lam bish-shawab.[]