-->

Tidak Berartinya Nyawa Disistem Hari Ini

Oleh: Sumarini

Penamabda.com Masalah kemacetan dijalanan pada Sistem hari ini bukanlah satu hal yang mengherankan, bahkan sudah menjadi tradisi yang sepanjang waktu terus berulang kejadian ini akibat dari Pemerintah yang abai akan hal ini membuat masalah kemacetan akan tetap terus terjadi seperti kejadian yang terjadi di Jambi pada Tanggal 28 Februari 2023 kemacetan yang luar biasa parah terjadi selama 22 jam.

Alangkah mirisnya peristiwa yang juga sampai mengakibatkan hilangnya nyawa akibat dari kemacetan di jalanan tersebut, yang semua ini penyebabnya adalah dari kelalaian Pemerintah.

Gubernur Jambi Al Haris menghentikan sementara aktivitas angkutan batubara di Provinsi Jambi terhitung hari ini, Rabu (1/3).

Al Haris mengatakan kemacetan yang terjadi sejak semalam hingga hari ini membuatnya mengambil sikap untuk menghentikan semua aktivitas angkutan batubara mulai dari mulut tambang hingga ke jalan Nasional.

"Kemacet yang terjadi di jalan nasional sejak tadi malam hingga hari ini dari Sarolangun hingga Batanghari, kami menghimbau pada seluruh pemegang IUP atau pengusaha tambang untuk sementara tidak mengadakan angkutan dari mulut tambang sampai ke ruas jalan nasional," ujar Al Haris.

Lanjutnya, Al Haris meminta kepada Dinas PU dan Balai jalan untuk melakukan penambalan jalan dan lobang yang rusak di jalan nasional.

Atas kemacetan parah yang terjadi sejak kemarin, Al Haris selaku Gubernur menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jambi.

"Saya minta semua pihak memahami termasuk juga saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat provinsi Jambi, karena merasa ini adalah kewajiban saya selaku Gubenur untuk mengurus ini semua, walau tidak sepenuhnya wewenang Gubenur, karena izin batubara bukan Gubenur yang mengeluarkan, termasuk jalan nasional tidak ada keeenangan menutup jalan tersebut. Saya mohon maaf yang sebesarnya atas kejadian ini,"ucapnya

"Saya tau warga hari ini membenci saya, menghujat saya itu semua resiko saya selaku, ini tanggungjawab saya sebagai pemimpin," sebut Gubernur.

Penghentian aktivitas angkutan batubara akan dibuka kemali sampai selesainya pembangunan jalan khusus batubara.

Dari fakta diatas, keputusan Gubernur Jambi Al-haris yang menghentikan sementara aktivitas pengangkutan Batubara dari mulai mulut Tambang hingga ke jalan Nasional Bukanlah merupakan kebijakan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan umat. 

Dari kejadian yang membuat Al-Haris harus membuat satu keputusan yang seharusnya itu bukanlah "Keputusan menghentikan Sementara" tapi bagaimana aktivitas pengangkutan Batubara tersebut bisa berjalan dan tidak membuat aktivitas pengguna jalan yang lain terhambat. Karena jelas masing-masing kita punya rutinitas penting yang intinya merasa aman saat penggunaan jalan sebagai kepemilikan umum.

Yang disitu ada kepentingan-kepentingan yang sama-sama mendesak. Entah itu akan pergi mencari nafkah, Sekolah, ke Rumah Sakit ataupun aktivitas kelompok-kelompok tertentu, karena jalan adalah milik semua masyarakat.

Penggunaan jalan di Jambi yang jelas sudah di dominasi oleh Truk pengangkutan Batubara sehingga mengakibatkan kemacetan parah selama 22 jam sepanjang kurang lebih 15 km dan akibatnya memakan korban jiwa. Bagaimana tidak ribuan kendaraan berbadan besar telah membuat jalan macet total, tidak adanya kendaraan yang mau mengalah saat melintas dijalanan tersebut semakin membuat rusuh suasana jalan.

Meninggalnya satu orang korban diakibatkan saat pasien masih diangkut menggunakan Ambulans dari Saro Langun menuju Jambi, dikarenakan terjebak macer sehingga terlambat mendapatkan penanganan dan akhirnya meninggal Dunia ditengah kemacetan ini semua karena pengguna jalan yang tidak sesuai peruntukannya telah mengganggu kehidupan Rakyat.

Bukan hanya itu, kemacetan parah yang terjadi berdampak pada Sektor Ekonomi sebab disitu ada para pedagang yang ikut terjebak dalam suasana macet. Bagaimana nasib dagangan mereka seperti mereka yang membawa sayur-sayuran, ikan dan sejenisnya. Tentunya rusak dalam waktu 22 jam akibat macet.

Sungguh-sungguh akibat dari semua ini begitu berpengaruh terhadap nasib masyarakat yang lain, dan kepada siapa kita bisa menuntut di Sistem yang benar-benar sudah rusak ini kecuali hanya memendam rasa kecewa dan berusaha sabar.

Solusi dari semua kejadian diatas tentunya saat kita kembali kepada yang Maha Pencipta dan yang membuat sekaligus aturannya dengan Agama yang diturunkannya yaitu Islam. Sebagai Agama Rahmatan lil Alamin didalam Islam, jalan adalah satu diantara kepemilikan umum yang artinya bisa digunakan oleh setiap orang tanpa terkecuali siapapun itu, bukan dilapangkan saat orang-orang besar (Istilah zaman sekarang) lewat, atau para pemilik modal yang bisa membayar para aparat Kepolisian saat memudahkan mereka lewat dijalanan, sehingga lancar sampai ketujuan.

Tentunya tidak seperti itu, masyarakat akan merasakan bagaimana nyamannya dalam menggunakan jalan, aktivitasnya Insyaallah berjalan lancar. Ditambah Negara yang akan memelihara jalan supaya tidak adanya kerusakan-kerusakan yang akan membahayakan umat, karena jalan adalah merupakan kebutuhan yang sangat Urgen bagi masyarakat maka Negara benar-benar akan merawatnya dengan penuh tanggung jawab.

Nyawa manusia benar-benar dihargai dan dilindungi, Islam benar-benar akan menjaga dan melindungi umatnya. Maka benar-benar lah kita untuk kembali kepada Islam untuk dijadikan solusi atas kondisi hari ini. Tidakkah peka akan kerusakan saat di Sistem sekarang ini, mau berapa nyawa melayang akibat dari ketidak pedulian Penguasa Negeri ini, yang selalu membuat keputusan disaat sesuatu sudah terlanjur terjadi dan itu juga bukan merupakan solusi yang hanya berisi janji-janji semu.

Wallahu a'lam bishawab