-->

Beginilah Penyelesaian Sistem Kapitalis, Jalan Berlubang Ditanami Pohon

Oleh: Ika Wulandriati, S.TP

Jalan sepanjang kurang lebih 3 Km di wilayah Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Jember ditanami pohon oleh warga setempat. Hal itu dilakukan di jalan jalur selatan Jember-Lumajang, sebagai bentuk protes akibat banyaknya lubang di jalan. Pemasangan batang pohon itu dilakukan di kanan kiri jalan, tepat di lubang jalan yang memiliki ukuran diameter kurang lebih 2 meter dengan kedalaman 10-15 cm.

“Pemasangan batang pohon ini, adalah bentuk protes warga, ada batang pohon pisang dan pohon pepaya. Tujuannya juga sebagai rambu-rambu agar kendaraan yang melintas terutama motor lebih berhati-hati. Apalagi sering kejadian kecelakaan di jalanan ini, terakhir tadi malam ada pengendara motor jatuh sampai meninggal,” kata salah seorang warga Rochul Ulum saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. Faktual News.com (12/02/2023)

Berkendara di atas jalan yang berlubang tentu sangat membahayakan dan bisa mematikan, begitulah kondisi jalan saat ini yang sedang rusak parah. Perbaikan jalan biasanya hanya difokuskam pada titik kerusakan berat atau darurat saja.

Sayangnya belum ada pemilik kebijakan yang melihat. Padahal, dengan melintasi jalan rusak sedikit saja, terdapat potensi terjadinya kecelakaan lalulintas atau bahkan sampai menyebabkan kehilangan nyawa. Miris, seakan nyawa manusia tidak terlalu berharga. Padahal salah satu fungsi negara yaitu wajib melindungi semua jiwa rakyatnya.

Inilah kebijakan yang bercorak kapitalisme, menstandarkan perbuatan pada asas manfaat bukan keselamatan rakyat. Sejak kapan pemerintahan dalam sistem kapitalistik mengutamakan kepentingan rakyat.

Untuk itu seharusnya negara memberikan fasilitas terbaik untuk rakyatnya. Dalam hal ini, berupa jalan raya yang bisa dilalui pengendara tanpa membahayakan nyawa. Sebab, jalan merupakan salah satu fasilitas umum yang wajib disediakan oleh negara sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Dana dari pengadaan  fasilitas tersebut tentu berasal dari anggaran negara yang diperoleh dari pengelolaan mandiri sumber daya alam (SDA) oleh negara. Hal tersebut hanya bisa dipraktekkan dalam sistem Islam. Wallahualam