-->

Ketika Fanatisme Yang Menjadi Pilihan Adalah Fanatisme Yang Salah Arah

Oleh : Sumarini

Sangat disayangkan apa yang telah terjadi di Stadium Kanjuruhan beberapa hari yang lalu. Potret buruk dari akibat fanatisme golongan yang sebenarnya layak untuk ditinggalkan. Berulang kali hal serupa selalu saja terjadi dan akankah kembali terjadi untuk kedepannya nanti? Sementara dari kejadian kemarin adalah jelas yang paling parah sepanjang sejarah tragedi yang menimpa Persepak bolaan di Indonesia. Berapa banyak korban melayang hanya dikarenakan pembiaran Negara atas hal ini.

Selain Negara abai, bagaimana Tragedi dengan korban banyak nyawa yang hilang ini bisa terjadi adalah juga akibat dari tindakan Refresif dari aparat yang dalam menangani kasus ini. Dengan menggunakan gas airmata, padahal sejatinya penggunaan gas airmata didalam pertandingan Sepakbola jelas dilarang. Lantas kenapa semua ini malah terjadi ditengah-tengah padatnya penonton/supporter yang memang diduga melebihi kapasitas. Sehingga dari semua kejadian ini pihak penyelenggara pun jelas ikut bertanggung jawab atasnya.

Lantas dari kejadian-kejadian yang telah menelan banyak korban tersebut, tidakkah menjadi pembelajaran bagi kita untuk lebih peka dalam memilih mana hal-hal yang justru bisa mendatangkan kebaikan yang jelas bermanfaat bagi kita dibanding dengan menjadi supporter bola yang cenderung ke arah yang terkesan arogan.

Lihatlah...!!! Mereka itu pada umumnya adalah pemuda-pemuda yang seharusnya mereka itu berada pada barisan dakwah, mengkaji Islam, membela Agama Allah. Bukan malah berada pada kelompok-kelompok pemuda yang fanatisme terhadap segolongan kelompok yang diikat dengan ikatan yang jelas bathil. Yaitu ikatan Aremania atau sejenisnya.

Sungguh miris disaat akhir hidup kita ditempat yang Allah tidak Ridhoi. Namun demikian kita tetap berdoa semoga Allah mengampuni dosa-dosa mereka yang tertimpa musibah di Stadion Kanjuruhan.

Boleh kita menyukai akan sesuatu, tetapi Allah selalu menegaskan tidak boleh berlebihan, apalagi sampai begitu fanatik hanya karna sebuah permainan.

Kembali untuk diingat untuk apa sebenarnya Allah menciptakan kita hidup didunia ini, yang jelas adalah untuk beribadah.

Maka setiap dari kita sekarang ini belajar dari kejadian diatas, bagi seorang Ibu bimbinglah anak-anakmu kearah yang lebih mendekatkannya kepada Allah jangan beri dukungan kepada hal-hal yang tidak bermanfaat.

Islam dengan aturannya adalah solusi bagi kehidupan kita. Kebaikan akan kita dapatkan dengan kita menjalankan setiap aturan Islam. Demokrasi dengan pemimpin dan seluruh Aparat Negara jelas tidak bisa diharapkan dalam menangani setiap persoalan yang terjadi. Dari kejadian di Kanjuruhan dapat kita lihat, kesalahan yang terjadi hanya membuat mereka saling tuding dalam menangani kasus selalu mengulur waktu.

Sedang Islam dalam menanggulangi suatu kasus akan bersegera pada saat itu juga menemukan jalan keluarnya.

Wallahu a'lam bishawab