-->

Manuver Politik Berbalut Silaturahmi

Oleh : Cia Ummu Shalihah ( Pemerhati Sosial)

Momen Hari Raya Idulfitri 1443 H menjadi ajang bagi para politikus untuk bersilaturahmi Lebaran. Kegiatan bernuansa politik berbalut silaturahmi mulai dari hari H hingga masa libur Lebaran dimanfaatkan untuk saling berkunjung. Meski ada kegiatan yang dinilai tidak bernuansa politik, tetap ada saja pihak-pihak yang menggunakan simbol-simbol yang mengarah kepada persiapan menuju Pemilu 2024. 

Dalam pantauan Tirto, sejak 10 hari terakhir Ramadan hingga Kamis (5/5/2022) malam, setidaknya ada dua tokoh yang rajin tampil di muka publik. Keduanya termasuk kandidat kuat calon presiden 2024 di beberapa hasil survei publik, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Prabowo tercatat melakukan "safari silaturahmi" sejak Hari Raya Idul Fitri 1443 H yang jatuh pada 2 Mei 2022 lalu. Setelah sholat Idul Fitri di kediamannya yang terletak di Hambalang, Bogor, Prabowo langsung berkunjung ke tokoh politik. Kunjungan pertama, usai salat Id, Prabowo bersilaturahmi ke Presiden Jokowi di Yogyakarta. 

"Tadi kami banyak berbincang-bincang tetapi hal-hal yang ringan-ringan. Bukan politik, enggak, ekonomi juga enggak, ringan-ringan semua yang kita bicarakan. Saya rasa yang paling penting sudah saling silaturahmi, dan juga saling bermaafan. Yang paling penting itu," imbuh Jokowi, Senin (tirto.id/2/5/2022). 

Kepentingan Siapa? 

Momen silaturahmi biasanya dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga besar tanpa embel-embel apapun, tetapi bagi para kandidat justru memanfaatkan momen tersebut untuk melancarkan strategi politiknya menghadapi pemilu 2024. 

Meski dibalut dengan istilah silaturahmi kuat dugaan pertemuan antara sejumlah ketua umum partai ini juga sebagai bagian dari lobi-lobi politik di panggung belakang. 

Ditengah carut marutnya kondisi ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat, pembahasan pemilu dan manuver parpol justru gencar dilakukan. Tensi politik memanas jauh sebelum pesta demokrasi terlaksana, wajar jika wacana penundaan pemilu kental dengan kepentingan partai. Pertanyaannya seberapa besar porsi kepentingan rakyat yang diperjuangkan oleh parpol? Benarkah untuk memperjuangkan rakyat semata? 

Jawabannya, parpol tetap sibuk dengan kepentingannya sendiri dan rakyat pun sibuk dengan kehidupannya. Walaupun sebenarnya rakyat merupakan modal besar bagi kemenangan untuk meraih kursi di parlemen akan tetapi begitu pemilu selesai mereka pun terlupakan. 

Politik Dalam Islam 

Dalam Islam politik bermakna pengurusan urusan umat. Jadi segala aktivitas politik berhubungan dengan urusan masyarakat, baik urusan kekuasaan maupun pengawasan urusan rakyat, inilah tugas utama sebuah parpol. 

Partai politik Islam adalah partai yang berideologi Islam, mengambil dan menetapkan ide-ide, hukum-hukum dan pemecahan problematika dari syariah Islam, serta metode operasionalnya mencontoh metode (thariqah) Rasulullah Saw. 

Tujuan partai Islam ini, tentu bukan untuk meraih suara dalam Pemilu atau berjuang meraih kepentingan sesaat, melainkan partai yang berjuang untuk merubah sistem sekular menjadi sistem yang diatur oleh syariah Islam. Orang-orang, ikatan antara mereka hingga terorganisisr menjadi satu kesatuan, serta orientasi, nilai, cita-cita, tujuan dan kebijaksanaan yang sama semuanya haruslah didasarkan dan bersumber dari Islam. 

Wallahua'alam