-->

Fasilitas Internet Bagi Pelajar di Masa Pandemi

Oleh : Rika Ayu

Penamabda.com - Pemerintah kota (pemkot) mematangkan skema pemasangan pemancar internet atau Wi-Fi untuk membantu warga, khususnya dalam melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kebijakan itu diambil Pemkot Bogor, mengingat tak semua warga mampu memenuhi kuota jaringan internet.
     
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku banyak menerima keluhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kuota. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 banyak warga yang terdampak secara ekonomi.
“Kita akan kerja sama agar keluarga yang punya persoalan akses internet dipecahkan masalahnya,” kata Bima, Kamis (6/8/2020).
     
Saat ini, Bima mengaku meminta Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor untuk menyiapkan kebutuhan dan pengadaan secara teknisnya.
     
Bima menyebut, Wi-Fi itu dapat menambal kekurangan yang belum dilakukan pemerintah pusat. “Kita akan lakukan apa yang belum pusat lakukan, yaitu memastikan infrastruktur IT (information technology) cukup di Kota Bogor,” katanya.
     
Kepala Kota Bogor Rahmat Hidayat menjelaskan, sedang menghitung kebutuhan masyarakat terhadap akses internet. Rahmat mengatakan, terdapat dua skema yang disiapkan Pemkot Bogor untuk pemasangan Wi- Fi tersebut.
     
Rahmat mengungkapkan, Wi-Fi tersebut juga dapat dipergunakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya secara digital. Demikian, pemulihan dan kebangkitan ekonomi di Kota Bogor juga dapat dipercepat.
https://www.radarbogor.id/2020/08/07/bantu-siwa-belajar-daring-pemkot-bogor-siapkan-wi-fi-di-tiap-rw/4/
    
Covid-19 sebagai sebuah pandemi global memiliki signifikansi terhadap berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dari berbagai aspek yang terdampak, salah satunya adalah aspek pendidikan. 
     
Pendidikan adalah proses yang tanpa akhir (education is the proses without end), dan pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental baik menyangkut daya pikir daya intelektual maupun emosional perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya. Oleh karena itu, proses belajar menjadi kunci untuk keberhasilan pendidikan agar proses belajar menjadi berkualitas membutuhkan tata layanan yang berkualitas (Sagala, Syaiful. 2013).
     
Namun sayang, di tengah wabah covid-19 yang mendunia saat ini, khususnya di Indonesia sistem pembelajaran jarak jauh yang dilakukan justru menimbulkan banyak masalah-masalah dalam pelaksanaannya. Sehingga kegiatan pembelajaran tidak berlangsung secara efektif. Hal yang paling sering dikeluhkan masyarakat adalah akibat kebutuhan akan jaringan internet yang tidak hanya dirasakan oleh pelajar tapi juga karyawan dan lainnya itu tidak memadai.
     
Kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat dengan memasangkan Wi-Fi di beberapa tempat tertentu pun dirasa kurang efektif, sebab membutuhkan biaya yang tentunya malah menambah beban hidup masyarakat.
          
Negara sebagai pelayan masyarakat seharusnya sangat memperhatikan hal ini. Negara seharusnya mampu meringankan beban masyarakat dengan memberikan fasilitas internet secara gratis bagi masyarakat. Namun di sistem kapitalis saat ini tak heran jika hal itu tidak diindahkan oleh negara. Sebab sistem kapitalis memandang kondisi ini sebagai peluang bisnis.
     
Sedangkan dalam sistem islam yaitu khilafah, kebutuhan masyarakat akan diutamakan dan dijamin oleh negara. Negara akan meringankan beban masyarakat khususnya di tengah wabah yang melanda saat ini. Tentu berbeda dengan sistem kapitalis yang mengedepankan untung rugi ketimbang dengan keberlangsunga hidup masyarakat. 

Maka dari itu, hanya khilafah lah yang mampu menyelesaikan problematika umat secara paripurna. Sebab sumbernya langsung berasal dari Yang Maha Pencipta lagi Maha Pengatur, Allah Subhanahu wa ta'ala.