-->

Ada Yang Beda (Part 1)

Oleh : Nur Kasih, S. Ag

Penamabda.com - Kisah ini tentang curcolan dan persahabatan abegeh SMP yang merasakan ramadannya berbeda dengan ramadan-ramadan sebelumnya. Karena adanya pandemi virus sicoro. Dan Kota Nyaman menganjurkan seluruh warganya untuk beraktifitas di rumah. Kecuali ada keperluan yang sangat penting dan mengharuskan keluar rumah. Seperti belanja kebutuhan sehari-hari dan berobat.
.
Bahkan salah satu dari mereka mengalami kefuturan akibat kurang ikhlas menghadapi kondisi yang tak terduga. Tapi dengan peran orang tua, lingkungan dan solidnya persohiban, aktifitas mereka terselamatkan dari mara bahaya kemaksiatan.
.
Nah ini sekelumit latar belakang karakter para tokoh. Tara..., Sile disimak ya girls...
.
1. Mufida; dari usia 5 tahun sudah ditinggal oleh ayahnya karena kecelakaan kerja. Jadi bundanya membesarkannya sendirian sebagai single parent dan bekerja di rumah sebagai konsultan manajemen pendidikan. Sehingga bunda Mufida lebih banyak waktu untuk mendidiknya.
Maka terlihat pada karakter Mufida yang tumbuh sebagai anak yang sabar, tabah, penyayang, teguh pendirian, berjuang untuk meraih cita-citanya. Hal tersebut ditunjukkan dengan beberapa prestasi yang diraihnya, baik di sekolah ataupun di luar sekolah.
.
2. Ayesha; seorang anak tunggal dengan keluarga yang sangat berkecukupan, semua kebutuhan Ayesha terpenuhi dengan sangat mudah meski terkadang bukan sesuatu yang penting. Bahkan cenderung terlalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Tetapi Ayesha punya jiwa dermawan. Kepribadian Ayesha cenderung labil, mudah putus asa jikalau keinginannya tidak terpenuhi. Ia lebih tertutup jika ada orang baru tapi sebenarnya anaknya mengasyikkan.
.
3. Agya; tumbuh di keluarga yang sibuk dengan bisnis. Orang tuanya sering ke luar kota untuk urusan pekerjaan dan waktu bersama anaknya sangatlah kurang. Agya dan adiknya lebih banyak diurusi oleh asisten rumah tangga. Sehingga membentuk karakter Agya sebagai anak yang labil, pemberontak, mudah emosi. meskipun dalam kesendirian ia sering menangis, merindukan kasih sayang kedua orang tuanya. Tetapi ia punya jiwa yang setia dalam persahabatan. Nach, kita mulai saja ceritanya ya girls...

*****
"Kawan, kali ini, kamu ngerasain sesuatu yang beda tak ya"?, tanya Mufida ke sohib kentalnya.
"Adalah, sekolahku, puasaku, tarawihku dan kegiatan lainnya", jawab Ayesha sambil manyun.
*****
Gegara virus sicoro,mereka jarang bersua. Padahal biasanya sehari 3 kali, sudah seperti minum obat saja. Sekarang  komunikasi lewat dunia maya alias daring. Hingga ramadan kali ini ada yang beda. Meski rencana amalan harus beda sebab harus lebih baik dari ramadan kemaren.
.
Mereka berdua sudah berkawan sejak dari Taman Kanak- Kanak Islam Terpadu Mutiara Umat. Tepatnya di kawasan perumahan Kota Nyaman, Negeri Damai.
.
Bundanya Mufida, berteman dengan bundanya Ayesha sejak di kampus Khalifa University Kota Mumtaz, Negeri Damai.
Kuasa Allah, mereka bertemu kembali di kota yang sama, setelah beberapa tahun jalani aktifitas masing-masing.
.
Ada sohib satu lagi yaitu Agya. Meski ia tidak berkawan dari TK dengan Mufida dan Ayesha tapi Agya langsung akrab dengan mereka. Keluarganya  sering berpindah dari beberapa kota. Sehingga ia sedikit sulit beradaptasi dengan tempat yang baru. Karena bertemu dengan Mufida Agya pun merasa nyaman berteman dengannya.
.
Mereka bertiga satu sekolah di SMP IT Ahsanu 'Amala, di Kota Nyaman, dekat tempat tinggal mereka.
******


bersambung...