-->

GENERASI DITENGAH ANCAMAN GENERATION GAP


Oleh : Evi Derni S.Pd

Berbagai problem yang dihadapi generasi muda, muncul seiring dengan massifnya pengarusan narasi soal kesenjangan generasi (generation gap). Melalui narasi ini digambarkan bahwa ada jurang yang dalam antara generasi muda dan generasi tua. Akibat perbedaan pengalaman ,nilai-nilai serta cara pandang yang disebut-sebut dipengaruhi oleh landskap sosial ,budaya dan teknologi yang berjalan sangat cepat.Tidak jarang gap tersebut memunculkan kesalahpahaman bahkan konflik antar generasi.(muslimahnews (editorial)10/12/2025).

Ketika saat ini narasi kesenjangan generasi seolah-olah dijual, dipopulerkan, diulang-ulang hingga akhirnya kaum muslimin yang kosong dari pemahaman yang benar, ikut-ikutan dampaknya berbahaya. Ketika narasi tersebut dihadapi oleh kaum muslimin maka yang terjadi antar generasi Islam yang sebenarnya disambungkan oleh banyak hal. jadi terputus antara generasi tua dengan generasi muda. Generasi baru terputus dari Islam, bahkan peradaban Islam dengan alasan tidak lagi relevan. Maka jika kita cermati setidaknya ada tiga bahaya yang akan terealisir dari fenomena ini.

Pertama : Islam mengamanahkan adanya kesinambungan nilai lintas generasi, namun yang terjadi pemisahan. seharusnya generasi muda adalah amanah bagi generasi tua untuk melahirkan generasi-generasi baru yang kokoh, yang kuat di belakang mereka akhirnya tidak urgen, tidak ada tanggung jawab untuk mewujudkannya. Kedua : melemahkan otoritas dari orang tua, guru, pendidik yang hendak mengajarkan atau mendakwahkan islam kepada anak-anak sendiri atau generasi muda. Masyarakat Islam pada umumnya dianggap tidak layak karena tidak mengerti teknologi, lalu dipindahkan kepada media sosial. Ketiga : hal ini akan dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam untuk mendekonstruksikan nilai-nilai transgenerasi di dalam Islam. Mengambil alih kepemimpinan generasi muda Islam untuk mereka bajak potensinya, mereka memanfaatkan mengambil alih sanad ilmunya menjadi sanad algoritma. Orientasi pendidikan yang seharusnya mewujudkan kepribadian Islam membentuk adab digeser hanya sekedar untuk melakukan training skill untuk mendapatkan buruh-buruh produktif untuk produktivitas ekonomi.

Ketika kita membuka dalil-dalil Islam, apa yang diajarkan Islam terkait interaksi dan koneksi antar generasi ,maka kita mendapati bahwa di dalam Islam memang manusia diciptakan berbeda-beda. Bergenerasi itu sesuatu hal yang alami, yang tidak bisa kita tolak, itu adalah fakta tetapi apakah masing-masing generasi terlahir dengan membawa karakter sendiri lalu menimbulkan gap mem buat mereka tidak bisa bertemu nilai-nilainya ,bahkan berkonflik itu sama sekali tidak ada dalam Islam Bahkan karakter hubungan dan koneksi antar generasi dalam Islam itu sesuatu yang sangat kuat. Islam sangat menjaga terkoneksinya ketersambungan antar generasi.

Kita mengenal dalam Islam ada risalah yang diturunkan kepada Rasulullah untuk seluruh manusia seluruh dunia hingga akhir zaman, artinya Islam sifatnya universal, long lasting bahkan eternal. Jadi nilai-nilai Islam adalah nilai-nilai yang sama yang tetap harus diajarkan ,syariat Islam itu wajib diterapkan sampai kemudian hal-hal yang sifatnya remeh sekalipun di dalam tuntunan syariat Islam tetap menjadi nilai yang tidak dipengaruhi generasi kapanpun dan dimanapun. Dalam halal haramnya baik buruknya terpuji tercelanya nilai-nilai itu selalu relate dan harus diterapkan dan di transferkan ke setiap generasi menjadi amanah risalah yang harus tersampaikan, pada setiap generasi hingga hari kiamat.

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah sampai nanti tetap dalam fitrahnya. Siapapun itu senantiasa menjadi hamba Allah" ( QS az-zariyat: 56) artinya manusia manapun, generasi tahun berapapun harus bertaklif untuk menjadi hamba Allah maka tugas generasi sebelumnya yang menyiapkannya. Di sinilah kesinambungan agar generasi tua wajib melahirkan generasi-generasi yang kuat "hendaklah Mereka takut orang-orang yang seandainya ( mati) meninggalkan setelah mereka keturunan yang lemah ( yang )mereka khawatir terhadapnya maka bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar ( dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)"(QS.AN-NISSA : 9) Maka harus menyayangi yang muda kemudian yang muda harus menghormati yang tua bersiap untuk mengambil ilmu dari siapapun dengan ketawaduan dan penghormatan.

Kita juga diajarkan doa lintas generasi(QS Furqon:74) maka ketersambungan itu sesuatu yang diamanahkan, maka tidak pernah ada dalam sejarah Islam konflik antar generasi. Di dalam Islam mereka adalah hamba Allah, muttaqina imamah (pemimpinnya orang-orang bertakwa) khalifatul fil ard ,menjadi umat terbaik untuk seluruh manusia.

wallahualambissawab