Fenomena Takut Menikah Menimpa Gen Z Ada Apa?
Oleh. Susi Ummu Musa
Belakangan Gen z serentak menyerukan istilah marriege is scary yang cukup mengusik telinga apa sebenarnya yang terjadi pada gen z hingga anggapan itu ramai di medsos.
Harus dipahami bahwa menikah adalah Sunnah Nabi dan barangsiapa yang membenci sunnah beliau maka dia tidak termasuk golongan umat Nabi ﷺ. Demikian pesan Rasulullah dalam satu Hadis yang diriwayatkan Imam Muslim.
Dilansir TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, istilah “marriage is scary" ramai diperbincangkan netizen di media sosial. Istilah ini menghiasi beranda berbagai platform, mulai dari Twitter hingga TikTok dan menjadi topik hangat di kalangan pengguna internet. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan marriage is scary?
Marriage is scary secara harfiah berarti pernikahan itu menakutkan. Istilah ini digunakan oleh seseorang yang merasa bahwa pernikahan, sebagai sebuah institusi atau komitmen seumur hidup adalah sesuatu yang penuh tantangan, tekanan, dan ketidakpastian.
Ungkapan ini mencerminkan perasaan takut atau ragu terkait dengan berbagai aspek pernikahan, seperti tanggung jawab yang besar, perubahan dalam kehidupan pribadi, hingga potensi masalah yang mungkin timbul dalam hubungan jangka panjang.
Lantas jika mereka menyerukan tentang gambaran pernikahan yang menakutkan apakah mereka yakin bahwa jalan tidak menikah mampu membendung fitrah bahwa pernikahan itu tidak selamanya menyeramkan. Seperti bayangan mereka kelak jika tidak bisa mendapatkan pasangan yang pas.
Istilah itu muncul karena faktor sistem yang rusak ini
Pemisahan agama dari kehidupan membuat gen z jauh dari nilai islam yang utuh dan itu wajar karena saat ini paparan sekulerisme kental dengan aturan kehidupan.
Dampak yang dirasakan membuat tatanan kehidupan hancur dari berbagai lini, masyarakat secara keseluruhan merasakan bahwa kerusakan generasi nyata didepan mata, dari tawuran, prostitusi online, judul dan pinjol,KDRT, seks bebas, pelecehan seksual dan satu yang utama yaitu sulit nya ekonomi.
Dari akar permasalahan ini sudah bisa tergambar bahwa sistem yang membuat Dilematik kebanyakan masyarakat dan turut ditakuti gen z. Didepan mata mereka banyak terjadi kasus perceraian, KDRT, biaya hidup tinggi dll. Sehingga ini yang dihindari gen z.
Padahal sebenarnya bukan seperti ini memaknai sebuah pernikahan yang didambakan banyak orang.
Berikut Janji Allah diabadikan dalam Al-Qur'an :
وَاَنۡكِحُوا الۡاَيَامٰى مِنۡكُمۡ وَالصّٰلِحِيۡنَ مِنۡ عِبَادِكُمۡ وَاِمَآٮِٕكُمۡ ؕ اِنۡ يَّكُوۡنُوۡا فُقَرَآءَ يُغۡنِهِمُ اللّٰهُ مِنۡ فَضۡلِهٖ ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ
Artinya: "Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui." (QS An Nur Ayat 32)
Padahal banyak juga pasangan diluar sana yang enjoi enjoi saja ketika menghadapi pernikahan, mereka sama sama saling menerima dan berusaha kuat melewati fase fase pernikahan.meski suka duka itu kerap muncul mereka bisa bertahan ditengah sistem rusak ini.
Jika mereka berfikir menikah itu menakutkan berarti mereka ingin memutus mata rantai perkembangan manusia, kondisi ini menjadi perhatian dunia jika gen z berhenti menikah otomatis mereka tidak menginginkan anak. Dan kehidupan manusia menjadi langka.
Sama seperti di Jepang disana banyak rumah rumah kosong yang tak berpengghuni karena jarang sekali mereka mempunyai anak.
Maka fenomena takut menikah karena tidak ingin terbebani hidup adalah keliru, semua dikaburkan dan dibuat menyeramkan oleh sistem sekuler ini.
Wallahu a'lam bissawab

Posting Komentar