-->

Beberapa Faktor Penyebab Kekerasan Dunia Pendidikan, Guru Menjadi Korban



Di depan sekitar 60 peserta remaja yang hadir, pengisi Kajian Remaja Islam Kaffah, Ka’ Jelang mengatakan, beberapa faktor penyebab kekerasan dunia pendidikan, guru menjadi korban.

Hal tersebut ia ungkap, dalam kajian, Guruku Pahlawanku, Ahad, (16/12/2025) di Selaras Café, Parung Bingung, Kota Depok

Adapun beberapa faktor Penyebabnya, yakni: Pertama, pergantian kurikulum. “Pergantian kurikulum yang terlalu sering membuat arah pembelajaran putus dan tidak berjalan step by step, sehingga guru dan siswa kehilangan pedoman,” jelasnya.

Kedua, kurangnya porsi pendidikan agama. “Porsi pendidikan agama yang kurang sehingga penanaman adab lemah meski materi agama ada di kurikulum,” ujarnya.

Ketiga, paparan nilai dari lingkungan luar dan media yang mengikis akhlak remaja. Keempat, praktik pendidikan yang cenderung menjadi komoditas sehingga penghormatan terhadap guru menurun. 

Itu semua terjadi menurutnya karena menerapkan sistem sekularisme. “Akar permasalahannya adalah sekularisme, sistem yang memisahkan agama dari kehidupan sehingga pendidikan kehilangan orientasi moral dan adab,” sebutnya spontan.

Menurutnya, sekularisme dan kapitalisme menggeser nilai sehingga penghormatan kepada guru dan keberkahan ilmu menjadi terabaikan. 

“Solusi hakikinya yakni, menguatkan penerapan nilai agama dalam proses pembelajaran, bukan hanya sebagai materi teori. Ditambah pula menanamkan adab menuntut ilmu: menghormati, menyimak, tidak menyela, dan menjaga sikap saat di hadapan guru,” ujarnya.

Ia pun menegaskan, ilmu tidak akan bermanfaat tanpa adab terhadap guru. “Memperbaiki sistem pendidikan agar tidak sekadar mengejar angka dan materi, melainkan membentuk karakter,” sebutnya.

Kemudian ia juga mengutip hadits sebagai dalil Qath’inya Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya para malaikat, serta semua penduduk langit dan bumi, sampai semut-semut di sarangnya, mereka semua bershalawat (mendoakan dan memintakan ampun) atas orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” (HR Tirmidzi)

Dalil yang sama juga menyebutkan yang artinya, Dari Anas RA berkata: "Rasulullah SAW bersabda: menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang Islam, karena sesungguhnya semua (makhluk) sampai binatang-binatang yang ada di laut memohonkan ampun untuk orang yang menuntut ilmu.              

“Maka, agar semua pihak siswa, orang tua, guru, dan pemangku kebijakan bersinergi mengembalikan martabat guru supaya pendidikan kembali menjadi ladang pembentuk akhlak, bukan sekadar tempat mengumpulkan nilai,” ajaknya.

Ia pun mengingatkan posisi guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dan menyampaikan data bahwa kekerasan di dunia pendidikan meningkat signifikan pada 2024. Guru tidak hanya menjadi korban tetapi juga tercatat sebagai pelaku dalam beberapa kasus. 

“Islam menempatkan guru pada posisi mulia, negara berkewajiban memuliakan dan menyejahterakan guru,” tutupnya. []Almira