-->

MASJID AL AQSA TERANCAM RUNTUH AKIBAT PENGGALIAN TEROWONGAN


Oleh : A. Salsabila Sauma

Zionis Israel membuat masalah baru untuk bisa kembali menyerang umat muslim, terkhusus yang ada di Palestina. Otoritas zionis melakukan galian terowongan dengan alasan arkeologi namun yang terjadi sebenarnya tidak ada tindakan ilmiah yang dilakukan dalam penggalian ini. Yang jelas terlihat justru penggalian ini untuk peruntuhan bangunan tua di atasnya secara paksa. Meruntuhkan bangunan Masjid Al Aqsa.

Dikutip dari The New Arab, galian terowongan Israel di sekitar Masjid Al Aqsa telah dimulai sekitar sembilan bulan lalu. Keseriusan proyek ini diperkuat oleh keputusan Menteri Warisan Budaya Israel, Meir Porush, yang menargetkan sekitar 20 bangunan bersejarah dan arkeologi yang dihuni warga Yerusalem di wilayah Bab Al Silsla dan Bab Al Magharba. (cnnindonesia)

FAKTA GALIAN ZIONIS

Penggalian terowongan ini dimulai sejak pendudukan Al-Quds pada tahun 1967. Penggalian terus dilakukan dan terkonsentrasi di bawah dan di sekitar Masajid Al-Aqsha, Kota Tua, dan di kota Silwan. Beberapa di antaranya dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan lainnya secara terbuka.

Penggalian ini merupakan bagian dari misi rahasia Israel untuk bisa menganeksasi wilayah Al Quds, atau kini dikenal Yerusalem. Zionis berusaha keras untuk bisa membuat historis palsu dengan mengahncurkan artefak-artefak Islam yang ada di wilayah Masjidil Aqsa. Zionis ingin memalsukan sejarah dan peradaban Islam dengan mengklaim sejarahnya sendiri atas kota Yerusalem.

Pendudukan Israel terus bermaksud untuk mengkampanyekan narasi yang menyesatkan, dan berusaha untuk menciptakan hubungan antara monumen kuno di daerah yang ditarget dan orang-orang Yahudi untuk membuktikan eksistensi mereka, dan bahwa ada peradaban dan sejarah Ibrani (yang dipalsukan) dengan mengorbankan semua era Arab dan Islam dan peradaban di Al-Quds, yang berasal dari periode Kanaan, Romawi dan Islam, dan menghubungkannya dengan narasi Talmud dan Taurat. (spiritofaqsa)

Penasihat Kegubernuran Yerusalem, Marouf Al-Rifai, juga mengatakan proyek galian tersebut bertujuan untuk menegaskan "Yerusalem adalah kota Yahudi". Al-Rifai menyebut bahwa proyek ini adalah rencana politik sistematis untuk meyahudisasikan Kota Tua dan mengubah identitas historis serta geografisnya. (detik).

Pada intinya, proyek galian terowongan yang dilakukan oleh zionis ini sama sekali tidak berhubungan dengan pencarian peninggalan yahudi seperti yang mereka nyatakan melainkan membuat sendiri peninggalan untuk memalsukan sejarah. Zionis melakukan galian untuk membuat artefak palsu dan klaim bohong atas histroris mereka di tanah Al Quds.

APABILA ADA DAULAH ISLAM

Selama berabad-abad, kompleks Masjid Al Aqsa aman berada di dalam kekuasaan Daulah Islam (Khilafah). Sejak penaklukannya di bawah kepemimpinan Khalifah Umar ra. hingga era Kesultanan Utsmaniyah sebelum pecah perang dunia I.

Bahkan di era Kesultanan Utsmaniyan, sang khalifah melakukan berbagai upaya untuk mencegah Yahudi menguasai kompleks Masjid Al Aqsa, seperti yang dilakukan Sultan Osman III. Pada 1757, sang Sultan mengeluarkan dekrit yang menegaskan bahwa non-muslim boleh berkunjung ke Al-Aqsa namun dilarang beribadah. Yahudi hanya boleh berdoa di Tembok Barat.

Kini, saat Daulah Islam tidak ada, Yahudi terus mengotori Al-Aqsa. Mereka berulang kali menyerbu Masjid Al Aqsa untuk beribadah. Mereka bahkan juga menggali terowongan hingga menjadikan Masjid Al Aqsa terancam runtuh. Di sisi lain, lebih dari 50 negeri muslim hanya berpangku tangan melihat kezoliman demi kezoliman yang terjadi di tanah Al Quds. Tidak ada satu pun penguasa muslim yang berani untuk bertindak melawan kejahat yang dilakukan oleh para zionis ini. Garis semu nasionalisme dan ambisi kekuasaan seperti sudah membutakan mata dan hati para penguasa Islam. Mereka lebih memilih “jalan damai” lewat diplomasi daripada menurunkan tentara untuk beradu fisik dengan musuh Islam tersebut

SOLUSI JIHAD

Solusi satu-satunya atas permasalahan Palestina, sekaligus pembebasan Al Aqsa, adalah jihad fisabilillah. Zionis adalah sumber masalah. Akar dari segala kezoliman yang terjadi di dunia. Untuk itu, solusi terbaik untuk menciptakan kedamaian adalah menghilangkan akar masalah ini. Melawan entitas penjajah dengan perang, bukan yang lain. 

Umat sudah makin paham, diplomasi apapun akan berakhir sia-sia bila dilakukan dengan zionis Israel. Berbagai macam pelecehan dan pelanggaran terhadap perjanjian selalu dilakukan entitas ini. Sudah cukup umat melihat, diplomasi hanya utopis sementera. Berharap pada PBB pun juga sia-sia. Puluhan resolusi Dewan Keamanan PBB tidak bernilai di hadapan zionis Israel dan hak veto AS. 

Hanya perang, jihad fii sabilillah yang mesti dilakukan untuk membebaskan Palestina dan Masjid Al Aqsa. Entitas zionis hanya akan diam bila dilawan dengan senjata. Dan kaum muslim harus meyakini janji kemenangan dari Rasulullah SAW,

“Tidak akan datang hari kiamat sehingga kaum muslim memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka sehingga bersembunyilah orang-orang Yahudi di belakang batu atau kayu lantas batu atau kayu itu berkata, ‘Wahai orang mukmin! Wahai, hamba Allah! Ini ada orang Yahudi di belakangku. Kemarilah dan bunuhlah dia.’ kecuali pohon al-gharqad (yang tidak berbuat demikian) karena ia termasuk pohon Yahudi.” (HR Bukhari dan Muslim).

Wallahu’alam bi showab