-->

Gelombang Aksi Solidaritas Palestina di Seluruh Dunia, Bukti Pemuda Sebagai Agen Perubahan Ummat


Oleh : Alimatul Mufida (Mahasiswa)

Zionis Yahudi Israel semakin membabi-buta menindas, memerangi, membunuh, para warga sipil yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak. Peristiwa ini telah membangunkan hati para pemuda yang sedang tertidur.
 
Gelombang aksi solidaritas untuk Palestina terjadi di seluruh belahan dunia. Bukan hanya terjadi di negara mayoritas kaum Muslim seperti Indonesia, Turki, dan Malaysia tetapi juga di Korea Selatan, Jepang, Jerman, Italia, hingga New York, dan London. Walaupun beberapa dari peserta malah menerima respon yang keji dari aparat pemerintah. Para peserta justru disiram gas air mata, dipukul, hingga diculik. Namun, tidak menyurutkan semangat kemanusian mereka bahkan tidak hanya melakukan aksi demontrasi tetapi juga aksi nyata dalam rangka menghentikan pengepungan Israel atas Palestina. 

Ialah Global Sumud Flotilla sebuah inisiatif bentuk protes komunitas maritim pimpinan masyarakat sipil internasional yang diluncurkan pada pertengahan 2025, ditujukan untuk mendobrak blokade Israel di Jalur Gaza. Berbekal semangat kemanusiaan Kapal-kapal Global Sumud Flotilla yang di dalamnya didominasi oleh para pemuda ini membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza telah diculik oleh Israel. Padahal mereka hanya membawa obat, makanan, dan harapan. Namun, kemanusiaan kembali diblokade. Saat bantuan dihentikan, itu bukan hanya serangan terhadap Palestina, tapi juga terhadap seluruh nilai kemanusiaan.

Apresiasi yang besar atas kepedulian generasi muda terhadap penderitaan kaum muslim Palestina. Setelah peristiwa mengerikan yang masih berlangsung hingga 2 tahun ini, memberikan pelajaran yang sangat berharga terutama bagi pemuda di seluruh dunia. Para pemuda semakin sadar tentang ketidakadilan yang terjadi di dunia, semakin melek kondisi politik, dan semakin muak dengan ketimpangan yang terjadi. Seluruh mata tertuju pada Gaza. Semua orang menjadi tahu bahwa selama ini Zionis Israel-lah yang menjadi pihak keji yang berusaha menjajah Palestina mengambil alih tanah mereka, hingga meluncurkan berbagai propaganda dalam rangka mengaburkan sejarah. Namun, dengan adanya seluruh aksi solidaritas Zionis Yahudi Israel tidak menghentikan genosida. Artinya, mereka tidak memahami bahasa negosiasi, mereka hanya bisa memahami dengan bahasa perang bukan perdamaian.

Pemuda memiliki peran yang besar dalam perubahan. Pemuda memiliki jiwa yang lebih bersemangat dalam menyuarakan kebenaran. Tuntutan yang disuarakan lebih dari sekadar perdamaian yaitu menghapuskan penjajahan dan genosida serta membebaskan Palestina. Bahkan bukan hanya Palestina tetapi membebaskan dunia dari ketidakadilan dan ketimpangan. Namun, ini semua tidak akan terealisasi apabila sistem islam belum diterapkan. Faktanya, para penguasa saat ini gagal dalam memerankan layaknya penguasa dalam rangka perdamaian dunia. Para penguasa kaum di negara mayoritas kaum muslimin hanya mampu mengecam. Mereka tidak mampu mengerahkan militer untuk membebaskan Palestina. 

Pemuda memiliki peran yang besar dalam menyuarakan pembebasan Palestina dan dunia dari kezaliman. Solusi yang disuarakan tegas, yaitu Jihad dan Khilafah. Karena dengan adanya Khilafah maka tanah Palestina akan terbebaskan. Khalifah akan mengarahkan pasukan militer dalam melawan pasukan Zionis Yahudi laknatullah. Wallahu A'lam Bi Shawwab