Solusi Tuntas Penjajahan Di Palestina
Oleh : Halimah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan rencana untuk mengambil alih kondisi militer penuh atas jalur gaza. Pernyataan itu ia sampaikan di tengah tekanan global atas operasi militer yang telah berlangsung.
Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak berencana memerintah gaza langsung. Tetapi menyerahkan wilayah itu pada kekuatan arab, ia tidak menyebut negara mana yang akan dilibatkan. (CNBCIndonesia.com 08/08/2025)
Pernyataan Netanyahu adalah upaya untuk menggiring opini bahwa selama ini zionis tidak mau mengambil alih gaza. Zionis berupaya menyelamatkan rakyat gaza dari hamas yang mereka sebut sebagai kelompok radikal dan teroris. Zionis terus mengelak dengan tindakan yang sangat keji, mereka menyerang hamas sebagai dalih teroris. Bahkan memposisikan diri sebagai korban dan membela diri untuk mengelabui warga dunia. Padahal pada faktanya zionis telah menjajah Palestina selama 75 tahun.
Selama 2 tahun dijajah terjadi kelaparan yang sistematik dan sengaja dilakukan oleh zionis, jalur gaza di blokade total dari bantuan kemanusiaan. Namun Zionis menyangkal adanya kelaparan yang terjadi. Mereka menjelaskan bahwa sistem bantuan telah dibentuk oleh Amerika Serikat dan zionis, dan di distribusikan di empat titik yang disediakan untuk jutaan warga gaza. Hanya saja memicu kepadatan, kekerasan, dan kepanikan menurut mereka.
Sungguh kebohongan retorika yang nyata!
Masyarakat gaza yang kelaparan dipaksa menempuh perjalanan yang jauh dan berbahaya melintasi zona militer untuk mendapatkan makanan mereka bahkan sampai di tembaki oleh tentara zionis bahkan mereka sampai mempertaruhkan nyawa mereka.
Berbagai macam kecaman, kutukan, boikot, dan upaya diplomasi di berbagai acara internasional telah dilakukan, namun faktanya semua itu belum mampu membungkam kejahatan zionis. Solusi dua negara yang terus dibicarakan juga tidak menjamin pembebasan Palestina dari penjajahan, pada hakikatnya solusi dua negara sama dengan menyerahkan tanah Palestina pada zionis yang artinya melegalkan perampokan tanah kaum muslimin dan melanggengkan penjajahan.
Sehingga untuk mengusir zionis dari tanah Palestina tiada lain dengan melawan mereka secara militer yaitu dengan memerangi zionis hingga mereka takluk dan menyerah.
Memerangi penjajah untuk membebaskan Palestina adalah kewajiban dan tanggung jawab seluruh umat islam. Kewajiban ini dapat dapat terwujud jika umat bersatu dalam satu komando dan kepimpinan seorang Khilafah dengan cara jihad fisabilillah.
Untuk mewujudkan hadirnya perisai umat (khilafah) kaum muslimin harus memiliki kesamaan pemikiran, perasaan, dan aturan yang akan di terapkan. Umat muslim harus bersatu dalam satu naungan dan gerakan yang terarah.
Dari Abi Musa nabi Muhammad saw bersabda "sesungguhnya mukmin kepada mukmin lain nya seperti bangunan yang menguatkan sebagian yang lainnya (dan beliau menyilangkan jarinya)".
(HR Bukhari dan muslim).
Nabi bersabda "hendaklah kalian berjamaah dan hindarilah perpecahan"
(HR Akhmad, at tirmidzi dan ibnu majah).
Menurut hadist di atas penting bersatu dan berjamaah dalam dakwah untuk meluruskan pemahaman umat yang telah teracuni oleh ideologi sekuler kapitalisme. Ini dilakukan supaya umat muslim memiliki pemahaman yang sama dalam memandang masalah Palestina dan permasalah umat secara global. Umat harus memiliki pandangan yang menyeluruh tentang penerapan islam sebagai ideologi bagi kaum muslimin. Hanya ideologi Islam yang dapat melawan ideologi kapitalisme yang telah mengakar dalam tubuh kaum muslimin.
Sehingga kebangkitan peradaban Islam dan bersatunya negeri-negeri muslim di seluruh penjuru dunia dalam naungan Khilafah bukan lagi utopis atau mimpi.
Wallahu a'lam bishshawab.
Posting Komentar