Sistem Sekuler Kapitalis Tidak Mampu Menjamin Kesejahteraan Rakyat
“Sistem sekuler kapitalisme yang rusak dan merusak tidak mampu menjamin kesejahteraan rakyatnya,” ungkap Mubalighah Kota Depok, Ustadzah Ari Herlina, S.Pd, Hal tersebut disampaikannya dalam kajian di Majelis Qur'an Ummahat, (24/8/2025) di Depok.
Ia pun menegaskan, sistem sekuler kapitalisme tidak mampunmenjamin kesejahteraan rakyatnya. “Karena sistem ini bukan berasal dari Allah SWT melainkan buatan manusia sehingga kehidupan pun kian carut marut,” jelasnya di hadapan sekitar 88 jemaah Muslimah yang hadir.
Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan kehidupannya yang carut marut. Walaupun memiliki sumber daya alam melimpah, tapi masih dijajah secara pemikiran.
Ia pun bertanya bertanya kepada jamaah, "Apakah dengan sumber daya yang melimpah, Indonesia sudah merdeka?"
Lantas jamaah kompak menjawab "belum!".
Ia pun menegaskan, memang benar, Indonesia masih dijajah dalam segala aspek. Penjajahan pemikiran di bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, politik, budaya dan lain-lain.
“Fakta kemiskinan di Indonesia hari ini berdasarkan World Bank, 2023: 60% atau 171,8 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan internasional (standar US $ 6,85/hari). Berdasarkan BPS, September 2024: 8,57% atau 24,06 juta jiwa miskin (standar minimal Rp595.242/bulan atau Rp. 19.841/hari). Berdasarkan Global in Equality Report, 2022: Indonesia adalah negara ke 6 dengan ketimpangan ekonomi tertinggi di dunia. Berdasarkan Oxford, 2023: 20 tahun terakhir, kesenjangan kaya dan miskin tumbuh lebih cepat dibandingkan negara lain di Asia Tenggara,” bebernya.
Keadaan carut marut tidak hanya terjadi di Indonesia saja, jelasnya, namun lebih parah lagi yang terjadi di Gaza Palestina. “Warga Palestina hari ini tidak hanya di genosida namun juga dibuat kelaparan secara sistemik oleh Zionis Yahudi. Sebagai sesama umat Muslim tidak banyak bantuan yang bisa diberikan untuk Palestina karena adanya sekat-sekat bangsa. Padahal Allah menciptakan umat Muslim sebagai umat yang satu dalam satu kepemimpinan,” terangnya.
Oleh karena itu, saatnya mencampakkan sistem sekuler kapitalisme, jelasnya, dan menggantinya dengan sistem kehidupan yang mampu menjamin kesejahteraan manusia, yaitu sistem Islam yang diterapkan dalam bingkai khilafah.[]Anisa Bella Fathia
Posting Komentar