-->

Pengangguran Global Dampak Kapitalisme Global, Negara Butuh Revolusi Sistem


Oleh : Dewi Poncowati
Aktivis Peduli Generasi

Pengangguran sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang krusial di negara ini. Pemutusan Hubungan Kerja hampir terjadi di berbagai sektor. Bahkan menurut data dari program Power Lunch CNBC Indonesia, tingkat pengangguran terjadi secara global, sejumlah negara seperti Prancis, Inggris, Amerika dan Cina merasakan dampak pada situasi perekonomian global tengah rapuh dengan berbagai permasalahan, mata uang semakin melemah, daya beli menurun, akhirnya terjadi keterlambatan pertumbuhan ekonomi. Keterbatasan lapang pekerja membuat perekonomian, sosial dan politik negara tidak stabil. Bagaimanakah nasib generasi saat ini?, Ketika pengangguran global terus meningkat sampai pada tahun 2025 semakin mengkhawatirkan. Tingginya angka pengangguran membuat salah satu negara yaitu di Cina melakukan aktivitas perkantor bodong, para pemuda rela membayar 30 Yuan – 50 Yuan atau Rp. 68.000 – Rp. 113.000 melakukan rutinitas pekerja pada umumnya berangkat setiap hari lengkap fasilitas dan suasana perkantoran dengan Meja, Wifi , makan siang hanya pura pura bekerja dan tanpa gaji. Ini dilakukan agar terlihat aktif dan menjaga gengsi semata. Sumber beritasatu.com.

Globalisasi krisis ketenaga kerjaan memberikan dampak pada berbagai sisi kehidupan. Pengangguran adalah pangkal menurunnya tingkat perekonomian karena para pengusaha membatasi produksi disebabkan daya beli di masyarakat menurun. Bahkan tingkat kemiskinan bertambah, kriminalitas bahkan berujung Kesehatan mental akan timbul. Tanpa terasa negara akan mengalami ketidak stabilitasan politik karena Sumber daya manusia semakin terkikis. Inilah informasi Lainnya di Indonesia, februari tahun 2025 tingkat pengangguran mengalami penurunun 4.76%. Namun jika dilihat dari data usia muda termasuk angka tertinggi di Asia, 44 juta warga Indonesia usia 15-24 tahun pengangguran. Sumber tempo.com.

Inilah bukti kapitalisme di Indonesia pun gagal mensejahterakan umat, Jurang kemiskinan semakin besar, bayangkan 50 orang terkaya yang berada di Indonesia berbanding dengan kekayaan 50 juta orang Indonesia. Hampir seluruh sumber daya alam negara di dominasi oleh sekelompok pemilik modal, Negara menyerahkan kepada pihak swasta, negara hanya mendapatkan 7.4% dan akhirnya negara kesulitan dalam penyediaan lapangan pekerjaan untuk rakyatnya.
Sungguh hanya sebuah formalitas event yang tidak solutif sementara kenyataannya PHK terjadi besar besar pada bidang industri. Upaya bisnis pada bidang Pendidikan jurusan vokasi yang menjanjikan tenaga kerja siap pakai pun banyak yang masih belum tereaslisasi. Pada kenyataannya berbagai bidang bisnis di Indonesia masih tergantung pada negara lain sehingga Ketika terjadi pengangguran global maka Indonesia akan mengalami hal yang sama bahkan bisa jadi makin parah. Kondisi ini akan terus terjadi selama sistem kapitalisme global yang masih diemban. Bagaimanakah sistem yang seharusnya diemban oleh negara??

Sistem Islam adalah sistem yang menjanjikan solusi tuntas bagi permasalahan di Dunia. Khususnya dalam hal ini pengangguran, permasalahan ini akan tuntas jika diselesaikan dengan sistem Islam. Sistem Islam hanya bisa diterapkan pada negara Khilafah Islamiyyah. Sudah menjadi kewajiban negara untuk merujuk pada sistem Islam karena dalam sistem Islam negara wajib memposisikan seorang pemimpin sebagai Raa’in. Dalam sebuah hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, Imam(khalifah) adalah Raa’in (Pengurus rakyat) dan Ia bertanggung Jawab atas urusan mereka. Kebutuhan rakyat yang mendasar harus benar benar terpenuhi bukan hanya masalah pengangguran akan tetapi kebutuhan rakyat secara menyeluruh sandang, pangan, tempat tinggal yang layak, sarana Pendidikan dan fasilitas Kesehatan yang paripurna dan berkualitas. Negara gagal dalam mengatasi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena tidak tersedia lapangan pekerjaan bagi setiap kepala keluarga

Pada sistem negara khilafah, negara menjadi garda terdepan dalam pengurusan sumber kekayaan alam dan mampu mengelola, mengembangkan, menciptakan industri dan teknologi secara mandiri tanpa bergantung pada negara lain. Pada akhirnya negara akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian dengan menciptakan penyediaan lapangan pekerjaan bagi setiap kepala keluarga. Negara juga memastikan bahwa tidak akan ada jurang kemiskinan di masyarakat perkotaan dan pedesaan karena distribusi Baitul Maal yang bersumber dari hasil kekayaan alam akan tersalurkan secara merata. Pengelolaan kepemilikan umum yang shahi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara karena menjadi sumber penghasilan negara yang besar maka negara tidak akan membebani rakyat dengan pajak.

Negara khilafah juga berkewajiban memberikan sarana Pendidikan secara gratis dan berkualitas demi mendapatkan lapangan pekerjaan yang berkualitas. Negara memberikan edukasi kepada umat tentang aktifitas jual beli yang diridhoi allah SWT dengan menyediakan bantuan modal tanpa ada praktek riba. dan monopoli harta kekayaan tidak akan pernah terjadi pada negara Islam karena dalam Al Qur’an surat Al Hasyr ayat 7 mengatakan “supaya harta kekayaan itu jangan hanya beredar diantara orang orang kaya saja diantara kamu”. Dalil tersebut bisa dijadikan sumber hukum yang harus diterapkan pada akhirnya sejarah membuktikan pada masa khalifah Umar Bin Abdul Aziz, tidak ada rakyat yang miskin karena distribusi kekayaan dan bantuan secara merata tidak ada rakyat miskin karena tingkat perekonomian yang mapan sehingga tidak ada yang layak menerima zakat. Ini lah pentingnya keberadaan khilafah karena negara khilafah adalah negara yang menerapkan Syariah Islam secara kaffah mewujudkan rahmat dan keberkahan bagi alam semesta. Dalam firman Allah Al Qur’an surat Al-A’raf ayat 96 “Jikalau sekiranya penduduk negeri negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.