DIBALIK PEMBUNUHAN JURNALIS DIGAZA
Oleh : Rusmiati (Ibu rumah tangga)
Markas PBB New York, sekretaris jenderal (sekjen) perserikatan bangsa-bangsa (PBB) Antonio cuterres untuk pembunuhan 6 jurnalis Palestina dalam serangan udara Israel di gaza city. Pada minggu (10/8) kata stephane Dujarric juru bicara (jubir)Guterres.
Pembunuhan baru-baru ini menyoroti risiko ekstrim yang terus dihadapi para jurnalis saat meliput perang yang sedang berlangsung. Sekjen PBB menyerukan penyidikan yang independen dan imparsial terhadap pembunuhan pembunuhan tersebut, Dujarric mengungkapkan sebanyak 242 jurnalis Palestina tewas dijajah sejak perang dimulai.(antaranews.com 11/08/2025).
Israel sangat brutal dan tak peduli dengan hukum apapun. Perilaku Israel menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam mengalahkan perjuangan rakyat Gaza secara ksatria. Pembunuhan jurnalis hakikatnya untuk membungkam media agar tidak menyiarkan kejahatan genosida di Gaza.
Pembunuhan jurnalis tak hanya nyawa seorang manusia, tetapi juga membunuh nyawa perjuangan rakyat Gaza, hingga kejahatan yang mereka lakukan sunyi senyap dan tidak akan terekspos media. Sehingga perbuatan mereka tidak ada yang menyalahkan. Konsekuensinya tragis, Gaza akan hancur menjadi puing-puing"bukan hanya bangunan yang hancur tetapi juga infrastruktur, rumah, sekolah, masjid dan seluruh tatanan kehidupan juga hancur tak tersisa.
Sampai saat ini penguasa negeri-negeri Muslim masih tetap diam dan tak kunjung mengirimkan pasukan. Penghianatan mereka semakin nyata, nasionalisme dan cinta dunia menyandera mereka.
Teguran moral kepada dunia "sejarah akan mengingatkan anda sebagai saksi bisu" adalah tuduhan bahwa siapapun yang diam, padahal dia tahu dan mampu bertindak, akan tercatat dalam sejarah sebagai pihak yang ikut membiarkan genosida. Haruskah kita juga akan diam tanpa melakukan apapun?
Apa yang dilakukan para jurnalis dengan mengungkapkan semua fakta dan data yang terjadi tentang kebrutalan Israel terhadap rakyat Gaza, adalah agar mata dunia terbuka bahwa masalah Gaza bukan sekedar masalah kemanusiaan tetapi masalah peperangan ideologi yang hanya mampu bisa di selesaikan dengan ideologi pula. Bukan dengan perundingan apalagi solusi dua Negara.
Pembunuhan para jurnalis oleh Israel agar media terbungkam, agar dunia diam terhadap penderitaan di Gaza. Sehingga Israel akan lebih mudah menguasainya. Tidak hanya bumi Palestina bahkan mungkin sedikit demi sedikit negeri-negeri muslim lainnya akan menjadi sasaran selanjutnya.
Umat Islam wajib menolong dan mengobarkan perjuangan rakyat Gaza hingga tanah mereka bisa dibebaskan secara nyata. Jihad dan khilafah solusi pembebasan genosida di Gaza. Oleh karena itu umat Islam wajib membangun kesadaran agar jihad dan khilafah dapat segera terwujud. Aktivitas dakwah bersama jamaah, dakwah ideologis menjadi kebutuhan penting.
Kembalinya khilafah Rosidah solusi yang memerlukan institusi politik tunggal yang menyatukan kekuatan umat Islam di seluruh penjuru dunia. Khilafah memiliki tentara, strategi, dan sumber daya untuk mengusir penjajah dari Palestina secara permanen.
Wallahu'alam bissawab
Posting Komentar