Momen Tahun Baru Hijriah, Kembali ke Sekolah dengan Semangat Baru dan Evaluasi Prestasi di Tahun Sebelumnya
Oleh : Salwa
“Tahun baru hijriah kali ini berbarengan dengan tahun ajaran baru. Kembali ke sekolah dengan semangat baru, semangat hijrah. Hijrah dari apa? Yuk, kita evaluasi prestasi kita di tahun sebelumnya,” ungkap Pemerhati Remaja Miss Amel dalam kajian Remaja Akhwat, Back to School dengan Semangat Hijrah, Ahad 20/7/2025) di Depok.
Ia pun menegaskan, tahun ajaran baru ini berbarengan dengan tahun baru hijriah maka bisa menjadi momen mengevaluasi pembelajaran selama tahun sebelumnya. “Kenapa tidak sekalian juga kita mengevaluasi tentang amal-amalan apa saja selama belajar tahun lalu yang sudah kita lakukan. Berbarengan dengan menuntut ilmu yang menyangkut kurikulum, kenapa tidak kita evaluasi juga,” jelasnya di hadapan puluhan remaja Muslimah.
Pasalnya, menurut Miss Amel, ternyata banyak anak SMP yang masih belum bisa baca-tulis. Kok bisa?Di mana letak salahnya?” tanyanya.
Lanjutnya, mereka masih minim literasi jadi tidak terasah skill membacanya ini. Orang tua pasti ingin anaknya sekolah di sekolahan dengan fasilitas terbaik tapi juga harus menyesuaikan dengan ekonomi yang ada.
Tak hanya itu, menurut Miss Amel, ketika pelajar merasa mager belajar, maka harus ingat, menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits,” Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim" (HR Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 3913).
Begitu juga dalam hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda, “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu” (HR Tabrani).
Bahkan, dijelaskan pula dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai ia kembali.”
“Menuntut ilmu karena Allah berarti melakukan pencarian ilmu dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena tujuan duniawi seperti mencari jabatan atau pujian. Niat yang tulus ini sangat penting dalam Islam, karena memengaruhi nilai ibadah dan keberkahan ilmu yang diperoleh,” pungkasnya.[]Salwa
Posting Komentar