-->

Generasi Rusak Buah Kapitalisme


Oleh : Khusnul

Sebanyak 54 pelajar diamankan polisi karena diduga hendak tawuran di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (9/8/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Saat diperiksa, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa enam celurit, satu bom molotov, dan 25 sepeda motor. Para remaja mengaku hendak melakukan tawuran di wilayah Kedaung, namun aksi tersebut berhasil digagalkan berkat kecurigaan warga. (kompas.com, 9/8/2025) 

Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan menangkap lima remaja berstatus pelajar yang terlibat aksi pembegalan terhadap seorang sopir truk ekspedisi di lampu merah Jalan Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara. Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP Sampson Sosa Hutapea menjelaskan bahwa para pelaku tidak hanya merampas barang korban, tetapi juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban yang diketahui telah lanjut usia. (beritasatu.com, 8/8/2025) 

Siswa kelas empat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, berinisial JN (9) menusuk pelajar MTs kelas dua, yakni RI (13) dengan gunting di bagian di leher. Akibat kejadian itu, korban tewas. (detik.com, 10/8/2025) 

Kehidupan generasi saat ini dalam sistem Kapitalisme diliputi dengan berbagai kemaksiatan, seperti narkoba, tawuran, dan pembegalan. Yang terjadi diberbagai wilayah negri ini, dari beberapa berita diatas sungguh miris kondisi remaja saat ini. Selain itu, generasi juga lemah dalam mengendalikan dirinya dalam menghadapi persoalan termasuk kecemasan dan ketakutan, maka sangat wajar jika terjadi kasus bunuh diri, kekerasan dengan teman sebaya atau orang yang lebih tua. Dan jika hal itu tidak segera diselesaikan akhirnya jadi penyakit yang bisa menjadi tindakan kriminal seperti pembegalan, perampokan atau pembunuhan. Semua berawal dari kecemasan dan ketakutan yang berlebihan, tapi salah dalam penanganan. Ditambah lagi sistem pendidikan sekuler-kapitalis yang gagal membentuk generasi berkepribadian Islam. Pendidikan hanya berorientasi pada nilai dan hasil siap kerja, tanpa dibarengi dengan penguatan mental dari pemahaman agama. Maka, jika output pendidikan sekuler adalah generasi yang tidak tahu jati dirinya sebagai Muslim, itu sangat wajar. 

Sehingga hasilnya generasi tidak paham bagaimana harusnya mereka berpikir dan bertindak yang benar sesuai misi penciptaan. Padahal hal ini adalah pedoman dasar dalam hidup manusia. Jika manusia hidup tanpa mengetahui tujuan hidupnya, maka dia akan menghabiskan usianya hanya untuk hal yang sia-sia saja. Mereka tidak tau siapa yang menciptakan dia, untuk apa dia diciptakan dan apa yang harus dia lakukan di dunia ini. Kalau akhirnya dia hanya memuaskan hawa nafsunya untuk mendapatkan kesenangan sesaat di dunia ini juga jadi hal yang wajar. Ditambah lagi tidak adanya lingkungan sosial yang suportif untuk membentuk kepribadian generasi. Mereka tumbuh sesuai pemahaman yang berkembang saat ini saja, sedang pemahaman kapitalis-sekuler membentuk pribadi yang hanya peduli dengan diri sendiri, mengejar kebahagiaan dunia saja tanpa melihat halal atau haram. Dan ketika menghadapi masalah yang berat, mereka tidak tau kemana tempat mengadu dan meminta pertolongan. Sehingga tindakan nekat menghabisi nyawa sendiri atau nekat melakukan kejahatan menjadi pilihan solusi bagi mereka. Sedangkan masyarakat tempat mereka tumbuh tidak peduli dengan mereka, karena semua hanya peduli dengan dirinya sendiri. Media hari ini pun bebas tanpa kontrol dari pemerintah dan memuat berbagai pemikiran yang merusak generasi. Yang ternyata generasi muda saat ini menjadikan tontonan itu sebagai tuntunan. Sangat miris sekali. 

Berbagai persoalan generasi yang ada saat ini membutuhkan sistem yang mampu memberikan solusi komprehensif, bukan solusi yang tambal sulam saja. Yakni solusi yang paripurna tanpa menimbulkan masalah baru, berupa penerapan sistem Islam di bawah institusi negara Khilafah. Dimana Islam akan menjadikan negara sebagai penanggung jawab segala urusan umat, tidak akan ada kata berlepas tangan dalam mengirusi kondisi masyarakat.

Apalagi yang termasuk masalah membentuk kepribadian mulia generasi muda. Itu pasti alan dijadikan fokus negara, karena generasi muda adalah penerus bangsa. Sistem pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada penanaman nilai akademis, tapi juga membentuk kepribadian Islam pada generasi. Dari sini, masyarakat pun juga akan memahami Islam dan mensuahsanakan generasi dalam ketaatan.

Maka kalau kita mau melihat sejarah penerapan islam, maka dunia pendidikan menjadi fokus utama. Kita temukan pusat pendidikan terbaik di dunia saat itu di negri-negeri Islam. Kampus terbaik ada di negeri Islam, ilmuwan terbaik dan terbanyak juga dari generasi Islam. Para ilmuwan-ilmuwan terkemuka juga dari generasi Islam. Ini masih hasil dari capaian akademik, capaian nonakademik sangat luar biasa. Kita temukan para ulama besar dan ternama juga bermunculan dimasa itu dalam usia yang sangat belia. Maka nampak jelaslah bahwa kepribadian Islam juga sangat diutamakan pada generasi muda. Negara Khilafah juga akan mengontrol media sebagai sarana edukasi dan dakwah semata. Bukan untuk melenakan generasi yang ada, tapi makin memajukan capaian untuk membentuk generasi terbaik. Semoga segera ada negara Khilafah agar generasi muda menjadi umat terbaik dimasanya. Aamiin.