-->

Dari One Piece, Menjadi One Ummah

Oleh : Nur Hasanah 

Memasuki bulan Agustus, euforia menyambut peringatan hari kemerdekaan sudah mulai terasa. Sudah menjadi hal wajib di negeri ini untuk memperingati momen yang dianggap sakral setahun sekali yaitu peringatan hari merdeka setiap tanggal 17 Agustus. Namun tampaknya ada yang berbeda dengan fenomena yang terjadi di tahun ini.

Belakangan ini ramai di media sosial adanya fenomena pemasangan bendera serial anime asal Jepang, One Piece, yang berkibar di sejumlah rumah hingga kendaraan menjelang HUT RI ke-80. Aksi ini ditengarai sebagai sikap ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah.

Riki Hidayat, warga Kebayoran, Jakarta Selatan, yang berniat mengibarkan bendera anime One Piece di depan rumahnya di momen HUT ke-80 RI, mengatakan mengibarkan bendera One Piece berarti simbol protes atau bentuk perlawanan dari rakyat yang selama ini tak puas dengan kinerja pemerintah.

Bagi Riki, mengibarkan bendera One Piece bukan berarti tak lagi mencintai Indonesia. “Ini bukan soal hilangnya rasa nasionalisme ya,” kata dia pada Kamis, 31 Agustus 2025. Dia mempertanyakan apa artinya nasionalisme jika negara tak ada upaya untuk melindungi hak warga negaranya sendiri.

“Saya cinta Tanah Air di mana saya bisa hidup di sana,” ujarnya. “Tetapi Tanah Air yang saya cintai itu, bukan tanah air tempat saya membayar pajak, namun tidak mendapatkan hak yang sepadan atas pajak yang saya bayar,” ujar dia,

Menanggapi fenomena tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad menganggap pemasangan bendera tengkorak bajak laut itu sebagai upaya memecah belah bangsa. Menurut dia, fenomena ini bergerak secara sistematis.

"Kami mendeteksi dan mendapat masukan dari lembaga-lembaga pengamanan memang ada upaya memecah belah persatuan dan kesatuan," kata dia di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Kamis, 31 Juli 2025.
(TEMPO.CO, Jakarta)

Tepat di tahun ini, 80 tahun sudah katanya bangsa ini merdeka. Merdeka dari penjajahan bangsa asing yang menindas secara fisik dan membuat menderita. Kemerdekaan dari penjajahan seharusnya menjadikan bangsa ini bisa hidup makmur dan sejahtera, menjadi bangsa yang maju dan semakin terdepan di segala bidang. Namun faktanya masih banyak rakyat di negeri ini yang menjerit karena hidup dalam penderitaan yang tak kunjung usai, bagaikan anak ayam yang mati di lumbung padi, menderita di tanah yang kaya, dan hidup terdzalimi di bawah tekanan penguasanya sendiri.

Munculnya fenomena pengibaran bendera bajak laut One Piece di beberapa kalangan masyarakat menjelang peringatan hari kemerdekaan, tentu bukan tanpa sebab. Kalau kita pahami lebih dalam, fenomena ini sejatinya adalah bentuk protes terhadap ketidakadilan dan ekspresi kekecewaan mendalam dari rakyat terhadap para penguasanya. Rakyat ingin bersuara, rakyat ingin memprotes berbagai kebijakan yang dibuat penguasa yang tidak pernah berpihak pada mereka. Rakyat mempertanyakan dimanakah letak kemerdekaan yang sesungguhnya. Karena sudah hampir 80 tahun merdeka tapi faktanya rakyat masih saja menjadi pihak yang paling dirugikan oleh penguasa. Suara jeritan mereka tak pernah di dengar, setiap peraturan dan kebijakan yang dibuat bukan untuk menyejahterakan rakyatnya, tapi malah digunakan untuk mencari keuntungan bagi kalangan penguasa itu sendiri.

Sebagai negara yang merdeka dan kaya akan berbagai sumber daya, seharusnya rakyat Indonesia menjadi bangsa yang hidup dalam keadilan dan kesejahteraan. Tapi ternyata berbagai persoalan terus saja terjadi dan tidak pernah terselesaikan. Mulai dari kemiskinan, pengangguran merajalela, kriminalitas, biaya hidup yang mahal, masalah kesehatan dan pendidikan hingga kekayaan sumber daya alam yang dikuasai oleh segelintir orang dan pihak asing yang seharusnya menjadi hak rakyat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Gerakan pengibaran bendera One Piece ini bukanlah bentuk makar, ataupun provokasi memecah belah bangsa. Justru karena mereka sangat mencintai negeri ini, dan mereka tidak rela kalau bangsa dan negeri yang mereka cintai ini terus menerus di dera penderitaan akibat dikuasai oleh para perampok dan elit politik tertentu yang hanya menginginkan keuntungan semata, tanpa mau memperhatikan nasib rakyatnya. Rakyat dibiarkan menjadi pihak yang paling tertindas.
Suara mereka dibungkam, teriakkan mereka diabaikan. Tak ada kemerdekaan sejati yang benar benar bisa mereka rasakan. 

Akar Masalah 

Akar dari berbagai persoalan yang terjadi di negeri ini sebenarnya adalah karena diterapkannya aturan yang bersumber dari manusia, bukan dari sang pencipta yaitu kapitalisme. Sistem kehidupan yang berasal dari pemikiran manusia yang lemah dan penuh kekurangan. Sebuah sistem yang menjadikan negara dikuasai oleh para pemilik modal. Para pemangku kebijakan membuat aturan hanya untuk kepentingan para pemilik modal yang bisa memberikan keuntungan bagi mereka. Penerapan sistem kapitalisme ini telah melahirkan kesenjangan sosial yang tajam ditengah tengah masyarakat. Kebijakan dibuat demi kepentingan elit politik tertentu, sehingga rakyat terus tercekik dan menjadi tumbal kedzaliman yang terstruktur, mirip dengan sistem dunia dalam cerita One Piece yang penuh korupsi dan penindasan.

Inilah yang terjadi ketika manusia menerapkan aturan kehidupan yang bukan berasal dari Allah, Tuhan pencipta alam. Kapitalisme adalah sistem hidup yang rusak, ketika diterapkan pasti menimbulkan kemudhorotan dan kesengsaraan bagi manusia. Penerapan sistem inilah sebenarnya yang menjadi pemecah belah, pemecah belah bangsa, pemecah belah umat Islam di seluruh dunia. Penerapan sistem kapitalisme membuat umat tercerai berai dalam sekat nasionalisme, sekat kebangsaan yang dibangga banggakan yang sejatinya dari sanalah penderitaan itu berasal. Kapitalisme jauh dari kata adil, menjadi sumber penderitaan rakyat, tidak hanya di negeri ini bahkan di seluruh belahan dunia. 

Solusi Islam

Rasulullah adalah contoh terbaik dalam segala urusan, termasuk urusan pemerintahan. Beliau tidak pernah menerapkan aturan dan hukum yang berasal dari manusia. Rasul telah mewariskan sistem kehidupan yang mulia bagi kehidupan umat manusia, yakni sistem Islam. Segala aturan yang diterapkan berasal dari Allah. Islam diterapkan di seluruh lini kehidupan dalam bentuk negara untuk mengatur segala urusan kehidupan manusia, sehingga terwujud kehidupan yang adil dan sejahtera. Ketika aturan Islam diterapkan secara menyeluruh, maka manusia akan terbebas dari kemudhorotan dan kedzaliman.

Allah SWT berfirman dalam al qur'an 

أَفَحُكْمَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Artinya : Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (Al Maidah : 50)

Maka siapapun yang ingin agar kehidupannya menjadi lebih baik dan terbebas dari kedzaliman, sudah seharusnya ia kembali kepada aturan Islam. Islam yang menyeluruh, islam yang kaffah. Karena Islam adalah agama yang sempurna, agama yang tidak hanya mengatur urusan ibadah ritual, tapi juga sebagai sistem hidup yang mengatur segala urusan manusia. Ketika Islam diterapkan secara menyeluruh oleh negara maka akan menjadikan umat Islam sebagai khairu ummah (umat terbaik) dan umat yang mulia, yang mengemban amanah di muka bumi sebagai pemimpin, menegakkan keadilan dan menolak segala bentuk penindasan. Seperti yang disampaikan Allah dalam al qur'an

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Ali Imran : 110)

Karena itu umat seharusnya menyadari bahwa kedzoliman dan ketidakadilan yang terjadi pada mereka saat ini adalah akibat tidak diterapkannya sistem Islam. Mereka terbelenggu dalam sekat nasionalisme yang lahir dari sistem kapitalisme yang membuat mereka tercerai berai tak bisa bersatu. Tak bisa mendapatkan hak hak nya sebagai rakyat. Selama sistem kapitalisme yang tetap diterapkan, maka kemerdekaan sejati tidak akan pernah mereka dapatkan. Rakyat akan terus terjajah dan tertindas oleh peraturan yang tidak berasal dari Rabb semesta alam.

Sudah saatnya umat memperjuangkan sebuah sistem yang dapat mengubah kehidupan manusia menjadi lebih baik, sebuah sistem yang benar benar mengurusi urusan rakyat. Menjadi umat yang satu tujuan, satu perasaan, satu pemikiran, dan satu aturan. Inilah saatnya mencampakkan sistem kapitalisme yang rusak dan menggantinya dengan sistem Islam. 

Hanya Islam yang dapat memuliakan manusia, hanya Islam yang dapat mewujudkan kemerdekaan yang hakiki. Membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan, membebaskan penghambaan manusia kepada makhluk, menuju penghambaan hanya kepada Allah. Umat harus bersatu menyuarakan kebenaran Islam demi tegaknya aturan Islam yang menyeluruh dalam bingkai negara Islam khilafah.

Wallaahua'lam bisshowaab