-->

“Syukur” Jalan Menuju Cinta Allah


Oleh : Desmiyanti Amarullah

Ada hal menarik dalam perjanjian manusia sebelum manusia dilahirkan ke alam dunia. Setiap manusia yang lahir ke dunia tidak memiliki sedikit pun pengetahuan, tidak mengenakan sehelai pun pakaian, tidak memiliki apa-apa. Ia lemah, jangankan berlari, berjalan pun belum mampu. Ia hanya bisa menangis, dan dari tangisan itulah ia memberi isyarat bahwa ia membutuhkan sesuatu.

Sungguh, Allah Swt. adalah Zat Yang Maha Memberi dan Maha Penyayang terhadap makhluk-Nya. Selain menciptakan manusia, Allah juga menanamkan rasa kasih sayang di antara sesama makhluk, serta memberikan berbagai fasilitas kehidupan yang begitu banyak dan layak.

> وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَـٰذَا غَـٰفِلِينَ


Artinya:
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab, ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.’ (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya kami lengah terhadap ini.’" (QS. Al-A'raf: 172)

Ayat ini menunjukkan bahwa sebelum manusia lahir ke dunia, mereka telah bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan mereka, dalam perjanjian primordial yang dikenal sebagai Mitsaq. Perjanjian ini menjadi dasar bagi fitrah manusia dalam mengenal dan mengesakan Allah. Namun, kebanyakan manusia sombong dan mendustakannya.

Oleh karena itu, kelak orang-orang yang mendustakan kebenaran akan dimintai pertanggungjawaban dengan sanksi-sanksi yang telah Allah tetapkan.

"Barang siapa yang bersyukur atas nikmat-Ku, maka akan Aku tambahkan nikmatnya. Dan barang siapa yang kufur atas nikmat-Ku, sesungguhnya azab Allah sangat pedih."

Allah telah mengajarkan (memberi informasi) kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya. Kemudian Allah mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman,
"Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!"
Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Mahatahu dan Mahabijaksana.”

Allah berfirman, “Wahai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda-benda itu!” Maka setelah Adam memberitahukan kepada mereka nama-nama benda-benda itu,

Allah berfirman,
"Bukankah sudah Aku katakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui apa saja yang kamu tampakkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
(QS. Al-Baqarah [2]: 31–33)

Dari penjelasan ayat di atas, Allah Swt. menegaskan bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah dari-Nya. Tidaklah layak jika seorang manusia bersikap sombong dan membangkang terhadap perintah Allah. Sesungguhnya, orang seperti itulah yang merugi. Na'udzubillāh, tsumma na'udzubillāh.

"Ya Allah, aku lahir dalam keadaan telanjang dan menangis ke dunia ini. Kelak aku menghadap-Mu, aku berharap tersenyum dengan penuh keimanan kepada-Mu."

Wallāhu a‘lam.