-->

NYAWA BUKAN HANYA SEKEDAR ANGKA


Oleh : Mutiara Sari

Berita tentang Gaza seolah tidak pernah ada habisnya. Setiap hari ada saja warga yang tewas karena perang yang terjadi. Setidaknya 53.272 warga Palestina telah meninggal dunia dalam perang genosida yang dilancarkan Zionis Yahudi sejak Oktober 2023, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina pada Sabtu (17/5/2025). 
Dan baru-baru ini pula Zionis Yahudi menyerang di daerah kantong yang menewaskan 153 orang dalam 24 jam terakhir, sementara 459 orang lainnya terluka, sehingga jumlah korban luka mencapai 120.673 orang.

Didalam tragedi itu banyak yang masih terjebak dibawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka. Alhasil menyebabkan meningkatnya angka kematian di Gaza karena keterbatasan yang dialami oleh tim penyelamat.(republik.co.id 17/05/2025)

Sungguh sadis, pada 2 Maret Zionis Yahudi telah memblokade seluruh pasokan makanan, air dan obat-obatan untuk memasuki Gaza, Zionis Yahudi menciptakan krisis buatan untuk warga Gaza. Akibatnya warga Gaza berisiko mengalami kelaparan massal yang tidak berpenghujungan. Serta terdapat 2,4 juta penduduknya yang terancam kelaparan dan kekurangan obat-obatan.

Berita ini bukan lagi sebuah rahasia, namun seolah Negara -negara disekitarnya diam tanpa berbuat apa-apa. Karena adanya sekat wilayah (Nation state) membuat dinding pemisah yang sangat tinggi. sehingga penderita demi penderitaan yang dialami oleh warga Palestina hanya mampu menjadi sebuah tontonan yang menyedihkan. Namun sampai kapan semua ini akan berakhir? sejatinya nyawa yang tewas karena genosida yang terjadi bukan hanya sekedar angka, namun hal yang harus kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah. Sejauh mana kita berupaya menolong saudara kita yang teraniaya.

Sebagai muslim kita wajib menghadirkan pembelaan atas penderitaan yang di alami muslim Palestina "saudara seiman kita" yang selama ini mengalami penderitaan yang mengenaskan. Karena muslim dengan muslim yang lainnya itu bagaikan satu tubuh, mereka satu bukan individu.

Jadi apabila ada bagian tubuh yang sakit atau merasakan kesulitan maka bagian tubuh yang lainnya akan merasakan rasa sakit serta kesulitan itu juga karena pada dasarnya mereka semua adalah satu tubuh. Satu kesatuan yang utuh, yang menyatu antara satu sama lain. Sehingga seharusnya bagian tubuh yang lainnya akan menolong serta mengobati bagian tubuh yang sedang merasakan sakit tersebut hingga sembuh, hingga rasa sakit itu hilang bagaikan tidak pernah hadir adanya. 

Sama halnya dengan Muslim yang ada di Palestina yang sedang mengalami genosida yang tidak berpenghujung tersebut, mereka juga harus mendapatkan perhatian dan pertolongan oleh Muslim lainnya. Karena diantara Muslim lainnya dengan Muslim Palestina adalah satu tubuh maka Muslim lainnya wajib menolong Muslim Palestina.

Karena hal itulah setiap Muslim wajib berusaha sekuat tenaga untuk memberikan perhatian serta pertolongan terhadap Muslim yang ada di Palestina. Bisa berupa bantuan atau pertolongan melalui memberikan sebagian harta yang kita miliki ataupun seruan dakwah yang kita lontarkan. Serta tidak lupa kita selalu mendo'akan mereka agar selalu mendapat perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT. sebaik-baik penolong. 

Tidak cukup itu saja, harus ada perjuangan sebagaimana pada masa Khalifah Mu'tasim Billah, yang pernah beliau lakukan pada saat itu ialah dengan sekuat tenaga serta usaha yang di hadirkan untuk melindungi rakyatnya dari penjajahan dalam bentuk apapun.

Untuk itu harus ada perjuangan untuk menegakkannya kembali berdiri kokoh mengayomi rakyatnya, melindungi warganya serta membela haknya. Dengan menyadarkan umat untuk melindungi Palestina dan mengusir etnisitas Zionis Yahudi dari seluruh tanah Palestina. Kita butuh sebuah sistem yang mampu melindungi jiwa manusia sesuai dengan syari'at-Nya, dan itu tidak dapat ditemukan selain dalam sistem Daulah khilafah Islamiyyah.

Wallahua'lam bi ash-shawaab.