-->

Kelaparan Melanda Gaza, Jihad dan Khilafah Solusinya


Oleh : Aktif Suhartini, S.Pd.I., Anggota Komunitas Muslimah Menulis (KMM) Depok

Sungguh miris melihat anak-anak Palestina mengantre untuk mendapatkan makanan. Kejadian ini tidak pernah berhenti dan tidak pernah selesai, mereka menghadapi keadaan yang sangat menyedihkan. Situasi tersebut berulang kembali hingga mencapai titik kritis. Rakyat Gaza sudah kehabisan cara untuk bertahan hidup. 

Pemandangan ini terlihat saat ada sumbangan di sebuah pusat distribusi di Nuseirat, bagian tengah Jalur Gaza, namun sumbangan tersebut tidak sampai karena blokade total terhadap Gaza diberlakukan oleh Israel. Sejumlah organisasi hak asasi manusia menyebut blokade ini sebagai ‘taktik kelaparan’ yang berpotensi disebut kejahatan perang. Padahal, sekitar 80 persen lebih dari dua juta penduduk Gaza bergantung pada makanan dari dapur umum. Menurut pemerintah Israel, tujuan blokade tersebut untuk menekan kelompok Hamas agar membebaskan para sandera yang masih ditahan. 

Kondisi warga Gaza pun akan semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, Program Pangan Dunia (WFP) mengumumkan, stok makanan mereka di Jalur Gaza telah habis. Hingga kini belum diketahui berapa dapur yang masih dapat terus beroperasi setelah stok dari WFP habis. 

Di tengah krisis pangan yang memburuk, serangan udara Israel terus berlanjut. Sedikitnya 84 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan terbaru. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, jumlah korban jiwa sejak agresi militer dimulai pada Oktober 2023 telah mencapai 51.439 orang. Sementara itu, jumlah korban luka tercatat sebanyak 117.416 orang. Dan masih banyak korban yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan dan di jalanan. Tim penyelamat kesulitan menjangkau mereka karena situasi yang sangat berbahaya. 

Di sisi lain, Israel menghadapi tekanan hukum internasional. November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Makanan WFP habis, krisis kemanusiaan di gaza kian memburuk (Kompas.tv – 25/4/2025).

Jika dilihat, anak-anak Palestina di Gaza menderita kelaparan karena Israel terus mencegah masuknya pasokan makanan dan kebutuhan pokok lain. Sebenarnya kelaparan di wilayah Gaza itu bermotifkan politik, karena tidak ada izin untuk memasukkan pasokan makanan oleh Israel. Negara Israel telah menutup pintu penyeberangan ke Gaza sehingga bantuan makanan, medis, dan bantuan kemanusiaan tidak bisa masuk, sehingga memperparah bencana kemanusiaan. 

Gaza semakin mengerikan. Makanan tidak tersedia, yang ada hanya pasta dan nasi yang jumlahnya sangat sedikit hingga tidak mencukupi meski hanya untuk setengah dari jumlah penduduk. Apalagi harga bahan-bahan di pasaran sangat tinggi dan itupun hampir habis. Ketersediaan air juga makin langka. Dan dapur-dapur umum sudah tidak bisa beroperasi karena habisnya bahan. 

Yang menjadi pertanyaan, di mana kah negara-negara Muslim di sekitar Palestna? Padahal, Islam tidak mengajarkan pembiaran terhadap kezaliman. Al-Qur’an menegaskan bahwa kaum Muslim adalah satu tubuh, satu umat yang terikat oleh akidah. Rasulullah SAW bersabda, bila satu bagian tubuh sakit, seluruhnya turut merasakan perih. Maka membela Palestina bukan hanya panggilan nurani, tapi perintah syar’i yang mengikat setiap hati Mukmin.

Mengingat beratnya situasi di Palestina saat ini, kita pun wajib lantang dengan seruan mengingatkan pada pemimpin-pemimpin Islam dunia bergerak nyata dengan menggunakan kewenanganya untuk mengerahkan pasukannya. Para pengemban dakwah harus terus bergerak dengan mengerahkan seluruh kemampuan agar persatuan umat seluruh dunia segera terwujud dan berjuang bersama menegakkannya agar segala persoalan umat termasuk Palestina segera terselesaikan dan kehidupan Islam kaffah dapat dilangsungkan kembali. 

Ketika Islam telah ditegakkan dan penduduk bumi beriman, maka keberkahan akan Allah turunkan. Oleh karenanya, kelaparan melanda Gaza, jihad dan Khilafah solusinya. Umat harus berjuang untuk mewujudkannya. Namun, perjuangan itu membutuhkan adanya dakwah yang dipimpin oleh jamaah dakwah ideologis yang istikamah menyerukan jihad dan tegaknya Khilafah.[]