Kelaparan Gaza: Kebutuhan Jihad Dan Khilafah Makin Mendesak
Oleh : Anisyah Hapsari
Istanbul (ANTARA)- Stok makanan yang kian menipis di Jalur Gaza memperparah kelaparan di wilayah kantong Palestina itu di tengah perang Israel yang menghancurkan, kata UNRWA pada Minggu.
"Kelaparan semakin parah di Gaza," kata badan PBB untuk pengungsi Palestina itu dalam sebuah pernyataan. Penduduk, termasuk anak-anak, berharap bisa mendapatkan makanan untuk bertahan hidup dari organisasi - organisasi amal, kata UNRWA.
Disebutkan bahwa persediaan tepung di Gaza semakin berkurang pekan ini. " Hampir 3 ribu truk bantuan UNRWA bersiap memasuki Gaza, pengepungan harus dihentikan,"kata UNRWA.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa anak-anak Palestina di Gaza menderita kelaparan karena Israel terus mencegah masuknya pasokan makanan dan kebutuhan pokok lainnya.
Dia mengatakan bahwa kelaparan di wilayah itu " bermotifkan politik " karena izin untuk memasukkan pasokan makanan "tidak dihiraukan" oleh Israel.
Sejak 2 Maret, Israel telah menutup pintu penyeberangan ke Gaza sehingga bantuan makanan, medis, dan bantuan kemanusiaan tidak bisa masuk, sehingga memperparah bencana kemanusiaan, menurut laporan pemerintah dan organisasi-organisasi HAM dan internasional.
Hampir 51.500 warga Palestina di Gaza telah terbunuh oleh serangan brutal Israel sejak Oktober 2023. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak- anak. November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional karena perang yang dilancarkannya di wilayah Palestina itu.
Tidak adanya ketersediaan makanan yang cukup bagi penduduk Gaza menunjukkan gagalnya peran negeri negeri muslim dalam memberikan bantuan yang nyata bagi saudara seimannya. Mereka yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menangani persoalan Palestina malah disibukkan dengan urusan urusan yang mementingkan negeri sendiri tanpa memikirkan saudara seimannya yang sedang terjajah.
Tak sedikit pula pemimpin negeri muslim justru terikat kerjasama dengan para zionis. Dibutuhkan solusi yang hakiki untuk persoalan yang terjadi di Palestina.
Solusi Hakiki
Solusi tuntas persoalan di Palestina hanya bisa dilakukan dengan bersatunya umat muslim dalam naungan Khilafah. Khilafah adalah kepemimpinan umat atas seluruh kaum muslimin.Khilafah akan menjadi junnah (perisai) untuk membela tanah kaum muslimin, serta menjaga kemuliaan Islam dan kaum muslimin,khususnya di Gaza. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
"Sesungguhnya al imam (Khilafah) itu junnah (perisai) yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya."
(HR.Muttafaqun 'alaih dan lain-lain)
Refleksi peran junnah Khilafah dapat kita lihat ketika Rasulullah yang kala itu menjadi Kepala Negara Islam Madinah mengusir Yahudi Bani Qainuqa karena telah melanggar perjanjian. Yahudi Bani Qainuqa membunuh seorang laki-laki Muslim yang membela seorang wanita Muslimah yang diganggu oleh seseorang Yahudi Bani Qainuqa. Af'al atau perbuatan Rasulullah SAW ini mencerminkan posisi Negara Islam yang melindungi jiwa dan kehormatan warga negaranya. Jadi ketika ada Khilafah warga Gaza tidak akan mengalami kelaparan ekstrem dan bahkan mereka tidak akan merasakan penjajahan Zionis,karena sedari awal Zionis yang menyerang Muslim akan ditumpas habis oleh Khilafah. Dengan demikian telah jelas bahwa Palestina hanya bisa diselamatkan dengan Jihad dan Khilafah.
Tegaknya Khilafah adalah Sebuah Kewajiban
Menegakkan Khilafah adalah fardu kifayah bagi kaum Muslimin, konsekuensinya bila Khilafah belum tegak seperti hari ini seluruh kaum Muslim wajib berjuang menegakkannya. Ulama pun sudah mengatakan Khilafah sebagai tajul furud (mahkota kewajiban).
Namun perjuangan ini mutlak membutuhkan dakwah oleh jamaah dakwah ideologis yang menyerukan Jihad dan Khilafah, yang mana jamaah dakwah ideologis ini mengikuti metode Rasulullah untuk meraih kemuliaan itu. Maka tidak ada alasan lagi bagi kaum Muslimin untuk tidak memperjuangkan Khilafah bersama jamaah dakwah ideologis.
Wallahu'alam bishawab
Posting Komentar