-->

Gaza, Butuh Upaya Mewujudkan Kepemimpinan Islam, Bukan Sekedar Konferensi


Oleh : Maulli Azzura

Koalisi Global menggelar Konferensi mendukung Al Quds dan Palestina . Konferensi yang mengambil tema “Kemenangan Gaza adalah Tanggung Jawab Umat” digelar di Istanbul, Turki, pada Sabtu 26 April 2025. Konferensi ini merupakan bagian dari konferensi tahunan “Pelopor” yang ke-14 yang diikuti oleh puluhan tokoh nasional, media, budaya, sosial, serikat pekerja, intelektual, dan pemuda, serta lembaga aktif dari sekitar 60 negara di seluruh dunia. Hadir pula dalam konferensi ini para tokoh perlawanan, ulama, tahanan yang dibebaskan, dan para pimpinan penggerak rakyat. Acara ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, berisi serangkaian sesi khusus, lokakarya, dan presentasi video. (SindoNews.com 28/04/25)

Pasca-gencatan senjata, situasi Gaza memang jauh lebih mencekam. Bumi Gaza pun kerap disirami hujan darah diikuti serpihan daging manusia akibat gelombang serangan bom Zion*s yang makin masif dan brutal. Mereka pun tidak segan-segan menyerang pengungsian dan membakar hidup-hidup para korban, hingga langit Gaza pun riuh dengan tangis dan jeritan yang sangat memilukan.

Pada Sidang Umum ke-150 Inter-Parliamentary Union (IPU) yang dilaksanakan pada 6 April 2025 lalu di Tashken, Uzbekistan, soal Gaza dan Palestina hanya dibahas sepintas lalu saja. Ketua Parlemen Turki Numan Kurtulmus, misalnya, hanya menyebut, Palestina adalah ‘ujian lakmus’ bagi keadilan dan hati nurani global. Ia pun mengakui bahwa ada kebutuhan akan sistem baru dan arsitektur politik dan ekonomi global baru. Hanya saja apa langkah konkretnya, tidak dibahas lebih mendalam.

Semua realitas yang terjadi ini semestinya menjadi pengingat bahwa harapan penyelesaian masalah Gaza dan Palestina bukan ada pada para penguasa Arab, Turki, Indonesia, dan lainnya. Apalagi ada pada negara-negara adidaya dan lembaga-lembaga internasional yang justru dibuat dan disetir untuk menjadi alat melanggengkan penjajahan mereka atas dunia.

Tidak cukup hanya menuntut penguasa membela Gaza dengan turun ke jalan. Umat harus berupaya mewujudkan kepemimpinan yang benar-benar berlandaskan Islam, yakni seorang khalifah yang berfungsi sebagai rain (pengatur) dan junnah (penjaga) bagi umat dengan menerapkan hukum-hukum Islam.

Khalifah juga tidak akan tunduk pada kekufuran karena Islam jelas-jelas mengharamkan. Khalifah bahkan akan memobilisir seluruh kekuatan, termasuk memimpin jihad, mengerahkan tentara dan senjata, demi membela umat dan menghilangkan segala bentuk kezaliman, termasuk membela muslim Gaza. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya imam/khalifah adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung. Jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan berlaku adil, baginya terdapat pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya, ia harus bertanggung jawab atasnya.”(HR Muslim).

Wallahu A'lam Bishowab