Saatnya Umat Bergerak Bebaskan Palestina dan Tegakkan Khilafah
Oleh : Nada Mazaya
Hari ini, dunia kembali menjadi saksi bisu dari tragedi kemanusiaan yang tiada henti menimpa rakyat Palestina. Di Gaza, darah anak-anak mengalir di atas puing-puing rumah mereka sendiri. Perempuan dan orang tua meregang nyawa di tenda-tenda pengungsian yang dibom tanpa ampun. Ratusan ribu orang hidup tanpa air, tanpa makanan, tanpa rasa aman. Dunia melihat, tapi sebagian besar hanya diam.
Sementara itu, rezim penjajah Zionis terus melanjutkan kebiadabannya. Seolah-olah tidak ada hukum, tidak ada kemanusiaan, dan tidak ada perasaan. Serangan demi serangan dilancarkan dengan brutal. Mereka membunuh bukan hanya tubuh, tetapi juga harapan. Mereka hancurkan bukan hanya bangunan, tapi juga masa depan.
Namun yang paling memilukan adalah ketika dunia Islam-yang seharusnya menjadi benteng terakhir perlindungan bagi kaum Muslim-terlihat lumpuh. Para penguasa Muslim cukup mengutuk, tapi tidak bertindak. Mereka bersuara, tapi tidak bergerak. Seolah-olah penderitaan Palestina hanyalah headline yang lewat, bukan panggilan akidah yang harus dijawab dengan seluruh kekuatan umat.
Padahal Allah SWT telah memerintahkan dengan tegas: “Tolonglah saudaramu yang dizalimi.” Rasulullah SAW bersabda bahwa umat ini adalah satu tubuh. Satu luka di Gaza adalah luka bagi seluruh Muslim di manapun berada. Maka, apa yang menahan kita untuk bangkit? Apa yang membuat kita diam ketika saudara kita disembelih?
Jawabannya jelas kita masih terbelenggu oleh nasionalisme, warisan kotor dari kolonialisme. Kita terpecah dalam batas-batas buatan, bendera-bendera berbeda, dan loyalitas sempit kepada negara bangsa. Selama itu masih kita peluk, selama itulah kita tidak akan pernah benar-benar bersatu. Selama itu pula, seruan jihad akan tetap terperangkap di antara seminar dan forum diplomasi tanpa arah.
Sudah waktunya umat Islam menyadari bahwa penjajahan ini tidak akan berakhir dengan kecaman, konferensi, atau bantuan setengah hati. Penjajahan hanya akan berakhir dengan kekuatan, dengan jihad yang terorganisir, terarah, dan dipimpin oleh kepemimpinan sejati umat (Khilafah Islamiyah).
Khilafah bukan sekadar impian masa lalu. Ia adalah kebutuhan mendesak hari ini. Ia adalah struktur yang menyatukan kekuatan umat. Ia adalah pelindung yang akan menggerakkan pasukan, bukan hanya doa. Ia adalah perisai umat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu perisai, di mana orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.”
Seruan ini bukan untuk satu kelompok. Bukan hanya untuk para aktivis. Seruan ini adalah untuk seluruh umat Islam di dunia. Kita harus bersatu dalam satu suara, satu tujuan, dan satu perjuangan. Yaitu kebebasan Palestina dan seluruh tanah kaum Muslim dari penjajahan, dan penegakan kembali Khilafah yang akan menyatukan serta melindungi semua.
Umat membutuhkan pemimpin-pemimpin dakwah yang ikhlas, ideologis, dan teguh memperjuangkan Islam secara total. Jamaah dakwah ideologis adalah fajar harapan yang akan membimbing umat menuju persatuan hakiki dan kebangkitan sejati. Saatnya mereka memimpin, dan saatnya umat mendukung.
Gaza memanggil. Palestina menanti. Umat Islam, bangkitlah! Jangan lagi terlambat. Jangan lagi bersembunyi dalam diam. Mari bergerak bersama, satukan barisan, dan bawa Islam kembali memimpin dunia dengan keadilan dan rahmatnya.
Wallahu a’lam bish-shawabi.
Posting Komentar