-->

Tindak Kriminal Marak Buah Sistem Fasad


Oleh : Ida Nurchayati

Tindak kriminial hampir tiap hari menghiasi media. Di Musi Bawas, Ismail (40 tahun) ditangkap polisi usai menganiaya ibu kandungnya (80 tahun). Kapolres Sambas, AKBP Sugiyatmo, melalui Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Rahmad Kartono, mengatakan kepolisian mendapat informasi mengenai adanya penemuan mayat bayi baru lahir di dalam parit
(M.kumparan.com 9/2/2025). Di Tajurhalang, Bogor digegerkan dengan penemuan jasad bayi di aliran Kali Caringin. Jasad bayi tersangkut di akar dan rerumputan pinggir kali dalam keadaan terlungkup (www.bwrritasatu.com, 9/2/2025). 

Sistem Sekuler Sumber Masalah

Perilaku rusak kian hari bertambah banyak dan semakin marak. Manusia seolah kehilangan hati nurani dan akal jernihnya. Perilaku sadis terhadap orang-orang dekat bahkan masih memiliki hubungan darah sering terjadi. Rasa sayang yang seharusnya dibangun, tergantikan dengan hawa nafsu ingin melenyapkan orang- orang yang seharusnya disayang dan mendapat perhatian.

Manusia yang menjadikan hawa nafsu sebagai panutan tidak sedikit, bahkan kian hari jumlahnya bertambah. Perbuatan rusak dianggap hal lumrah, pelaku tidak merasa bersalah atau berdosa. Pemikiran dan perasaan pragmatis yang terbangun karena penerapan sistem sekuler. Sistem yang membatasi peran agama dalam kehidupan sebatas untuk urusan ibadah. 

Diatas sistem sekuler dibangun kebebasan, salah satunya adalah kebebasan berperilaku. Manusia bebas melakukan apa saja yang dia suka tanpa terikat aturan agama. Manusia bertindak mengejar materi dan kesenangan sesaat, serta melupakan kehidupan di akhirat. Manusia lupa bahwa dia akan mempertanggujawabkan semua perbuatannya kelak.

Sikap dan perilaku fasad lahir dari sistem pendidikan sekuler. Pendidikan dibangun untuk mempersiapkan manusia yang siap kerja, tanpa disertai membangun kepribadiannya. Lahir manusia- manusia rapuh dan miskin ruh. Fungsi penguasa sebagai fasilitator semata. Urusan agama dianggap urusan pribadi, negara abai membangun keimanan rakyatnya. Wajar lahir manusia yang kehilangan nurani, bahkan terkadang melebihi binatang.

Islam Solusi Kehidupan

Islam adalah mabda bukan sekedar agama ruhiyah. Islam mempunyai mekanisme mengatur kehidupan untuk menciptakan manusia berkarakter unggul dan berkepribadian Islam. Islam mampu mewujudkannya karena dibangun diatas tiga pilar, individu masyarakat dan negara. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Masing-masing memiliki peran dan saling ketergantungan.

Sistem Islam akan membentuk individu bertakwa. Individu yang memiliki kesadaran akan eksistensi dirinya sebagai hamba Allah, yang kelak akan kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya. Kesadaran ini menjadi self control bagi setiap individu untuk memilah dan menimbang setiap perbuatannya dengan syariat Allah, bukan mengikuti hawa nafsunya.

Manusia yang memiliki kesadaran ini lahir dari proses tarbiyah keluarga yang menyadari bahwa anak adalah amanah yang kelak diminta pertanggingjawaban. Orang tua sebagai madrasah pertama dan utama untuk menanamkan akidah dan memahamkan syariat. Negara hadir menyelenggarakan sistem pendidikan Islam. Kurikulum dibangun untuk melahirkan manusia berkepribadian Islam. Manusia yang memiliki pola pikir dan pola sikap Islam, menguasai ilmu-ilmu kehidupan serta sains dan teknologi.

Masyarakat juga memegang peranan penting. Penerapan syariat Islam secara kaffah melahirkan masyarakat yang memiliki pemikiran dan perasaan yang sama, yakni Islam. Masyarakat yang dibangun dari individu- individu bertakwa, yang menjadikan halal haram serta keridhaan Allah sebagai tujuan hidupnya. Masyarakat yang menyadari perannya untuk melakukan amar makruf nahi munkar. Kesadaran ini akan menjaga individu-individu yang hidup didalamnya senantiasa dalam kebaikan dan ketaatan.

Negara juga hadir sebagai periayah dan penjaga agar manusia dalam ketaatan. Negara menerapkan syariat dalam seluruh aspek kehidupan. Dengan penjagaan ini, ketika masih ada yang melakukan kefasadan, maka negara akan memberi sanksi tegas. Islam memiliki sanksi berupa hudud, jinayat, takzir dan mukhalafat, yang penerapannya tergantung tindak kriminalnya. 

Sistem sanksi dalam Islam memiliki dua fungsi, yakni sebagai zawajir dan jawabir. Pemberlakuan sanksi yang tegas akan menghapus dosa sekaligus memberikan efek jera. Manusia tercegah untuk melakukan perbuatan fasad yang sama.

Khatimah

Sistem sekuler melahirkan manusia yang serba bebas yang menjadikan hawa nafsu sebagai tuntunan berperilaku. Maka dalam sistem sekuler, perilaku fasad tumbuh subur. Kerusakan demi kerusakan muncul silih berganti, bak cendawan tumbuh dimusim penghujan. Akankah kita membiarkannya?

Perbuatan fasad kian mengkhawatirkan. Sudah saatnya manusia kembali pada aturan Penciptanya. Sistem kehidupan shahih yang akan menjaga manusia dalam fitrahnya. Sistem yang akan menjaga manusia dari segala bentuk perbuatan fasad. Hal ini terwujud ketika umat mau menerapkan Islam secara kaffah dam bingkai khilafah. Tidak hanya mewujudkan kebaikan demi kebaikan, diatas itu memperoleh ridha dan keberkahan dunia dan akhirat.

Wallahu a'lam