-->

Bijak Bermedia Sosial

Oleh Naila Rahmania

Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan generasi muda. Keberadaannya membawa pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk mental. Dalam Islam, semua aktivitas harus dilandasi dengan pertimbangan manfaat dan mudaratnya. Apakah ia melanggar hukum syara’ atau tidak. Media sosial tidak terkecuali, dan Islam memiliki pandangan yang jelas tentang bagaimana teknologi ini harus dimanfaatkan.

Dampak Positif Media Sosial

Media sosial memberikan banyak peluang positif bagi generasi muda. Salah satu manfaat utamanya adalah sebagai sarana penyebaran ilmu dan dakwah. Anak muda dapat menggunakan media sosial untuk berbagi pengetahuan agama, menginspirasi orang lain, dan memperbaiki diri. Dengan kreativitas mereka, dakwah bisa dilakukan dengan cara yang menarik dan relevan.

Misalnya, melalui konten motivasi Islami, kajian singkat, atau pengingat tentang pentingnya ibadah. Rasulullah saw. bersabda,

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)

Hadis ini mendorong umat Islam, termasuk generasi muda, untuk memanfaatkan media sosial demi memberikan manfaat kepada orang lain. Selain itu, media sosial juga dapat menjadi sarana memperluas jaringan persahabatan, membangun silaturahmi, dan bertukar pengalaman yang positif. Namun, semua ini harus dilakukan dengan adab yang sesuai dengan ajaran Islam.

Dampak Negatif Media Sosial

Meski ada manfaatnya, media sosial juga membawa dampak buruk bagi mental generasi muda. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya tekanan sosial akibat budaya membandingkan diri. Seringkali, generasi muda merasa minder karena melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna di media sosial. Hal ini dapat memicu rasa iri, rendah diri, bahkan depresi.

Allah SWT memperingatkan umat-Nya untuk tidak terjebak dalam perasaan iri atau membandingkan diri dengan orang lain,

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak daripada sebagian yang lain.” (QS. An-Nisa: 32)

Selain itu, media sosial sering kali menjadi sumber fitnah, hoaks, atau konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Banyak generasi muda yang terpengaruh oleh budaya negatif, seperti materialisme, hedonisme, atau perilaku yang melanggar norma agama. Hal ini bisa mengikis keimanan dan akhlak mereka.

Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini relevan dalam konteks penggunaan media sosial, di mana setiap unggahan atau komentar harus dipertimbangkan dengan baik.

Solusi Islam

Islam mengajarkan prinsip keseimbangan dalam segala hal. Untuk meminimalkan dampak negatif media sosial, generasi muda perlu membangun kebiasaan yang baik dalam penggunaannya, antara lain:

1. Niat dan tujuan yang lurus pada setiap aktivitas, termasuk penggunaan media sosial, harus dilandasi niat untuk mendapatkan ridha Allah. Generasi muda harus menjadikan media sosial sebagai sarana belajar, berdakwah, atau menyebarkan kebaikan.

2. Mengelola waktu dengan bijak. Waktu adalah amanah yang harus dijaga. Generasi muda perlu membatasi waktu menggunakan media sosial agar tidak mengganggu ibadah dan produktivitas. Rasulullah saw. bersabda,

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kayamu sebelum datang miskinmu, luangmu sebelum datang sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Al-Hakim)

3. Memilih konten yang bermutu. Generasi muda harus selektif dalam mengonsumsi dan menyebarkan informasi di media sosial. Allah SWT berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti.” (QS. Al-Hujurat: 6)

4. Meningkatkan kesadaran spiritual. Dengan memperbanyak ibadah dan mengingat Allah, generasi muda dapat memiliki kekuatan mental untuk menghadapi pengaruh buruk media sosial.

Kesimpulan

Media sosial adalah alat yang netral. Dalam pandangan Islam, media sosial dapat menjadi berkah jika digunakan untuk kebaikan, tetapi juga bisa menjadi sumber kerusakan jika disalahgunakan. Generasi muda perlu dibimbing untuk menggunakan media sosial dengan bijak, berdasarkan nilai-nilai Islam. Dengan begitu, mereka dapat menjadikannya sarana untuk memperkuat keimanan, meningkatkan akhlak, dan membawa manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.

Wallahu a'lam bishawab.