Sekulerisme Menumbuh Suburkan Kasus Aborsi, Islam Menjadi Solusi
Oleh: Kasmiati (Komunitas Pena Ideologi Maros)
Polisi menemukan janin bayi dibuang ke septic tank saat mengungkap praktik aborsi ilegal di Apartemen Gading Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023). Total ada tiga janin yang berhasil diungkap polisi dari penyelidikan kasus ini, KBRN.
Kapolsek Kelapa Gading Maulana Mukarom mengungkapkan, selain janin di septic tank, ditemukan juga satu lainnya di dalam apartemen yang disewa kedua tersangka. "Terus untuk perempuan yang melakukan aborsi kita bawa ke RS Polri Kramat Jati itu satu," ujar Maulana, saat ditemui di lokasi.
Janin tersebut ditemukan ketika polisi menyisir area apartemen seiring penangkapan dua tersangka abrosi ilegal, Darningsih (49) dan Ova (42). "Kita koordinasi dengan pihak manajemen (apartemen), ditemukan lagi satu janin di pembuangan tower apartemen," kata Maulana.
BUAH PAHIT PENERAPAN SISTEM SEKULER KAPITALIS
Saat ini kasus aborsi di tengah masyarakat tidak lagi menjadi hal yang tabuh, aborsi ini tidak hanya dilakukan oleh seorang ibu karena dengan alasan tertentu namum aborsi justru banyak menimpa generasi muda terutama dikalangan terpelajar.
Usia yang harusnya digunakan untuk menuntut ilmu, mengasah skill sehingga dapat memberikan kontribusi terbaik dalam kebangkitan Negeri ini kini terasa sangat jauh dari harapan
Nyawa bagaikan tak lagi berharga demi kepuasan seksual belaka, inilah salah satu buah buruk dari penerapan sistem sekuler dalam kehidupan. Sistem sekuler telah menjauhkan kehidupan dari aturan-aturan agama.
Karena itu kebebasan berprilaku dijadikan stadar dalam sebuah perbuatan tidak lagi menjadikan halal haram sebagai rujukan dalam bertingkahlaku
Peran orangtua terutama ibu dalam mendidik anak-anaknya kini kurang dimaksimalkan lagi sebab sebagian ibu menjadi wanita menjadi wanita karir, tersibukkan dengan aktivitas luar rumah sehingga amanah dalam rumah termasuk mendidik anak mulai terabaikan atau justru dialih fungsikan ke lembaga pendidikan lainnya.
Merupakan bagian buah pahit dari sistem sekuler yang membuat hidup hedonis dan biaya hidup yang begitu tinggi sehingga mengharuskan sebagian ibu mengambil peran sebagai punggung kehidupan keluarga.
Maraknya pergaulan seks bebas yang menjamur di tengah kalangan pemuda Yang berujung kepada kasus aborsi menunjukkan lemahnya kontrol di tengah Masyarakat dalam melakukan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan abainya penguasa negeri ini terhadap kondisi generasi mudanya.
Penguasa yang sejatinya menjadi Fasiliator bagi rakyatnya termasuk generasi mudahnya dalam mejamin keamanannya, pendidikannya serta kesejahteraan hidup rakyatnya Namun, fakta tak sesuai harapan.
Sistem Sekuler Kapitalis akan senantiasa melakukan segala sesuatu yang dapat membangkitkan nafsu seksual seseorang dengan membentuk fakta-fakta yang terindra seperti tanyangan film yang berbau maksiat, cerita-cerita romantis, iklan-iklan kotor yang merusak generasi sentiasa bertebaran di sosial media. Produk mereka ini dijadikan sebagai ajang bisnis untuk mendatangkan keuntungan materi yang sebanyak-banyaknya meski memberikan dampat buruk bagi masyarakat.
ISLAM MENJAMIN KEAMANAN, KESELAMATAN, DAN KESEJAHTERAAN HIDUP
Beda halnya di dalam Islam yang senantiasa menutup rapat segala hal-hal yang berpotensi menimbulkan kerusakan, kemaksiatan termasuk perzinaan. Dalam islam memiliki padangan khas terkait pergaulan antara pria dan wanita. Hubungan Pria dan wanita bertujuan untuk melestarikan jenis manusia dalam kehidupan suami istri bukan dalam pandangan hubungan seksual semata.
Dalam kita Nishom Ij’timah karya Syekh Tawiyuddi An Nabhani disampaikan bahwan interkasi antara pria dan wanita dibatasi atau hanya dibolehkan dalam 3 hal yaitu Interaksi pria dan wanita dalam hal pendidikan, kesehatan, dan muamalah (Jual-beli). Maka diluar dari 3 hal demikian pria dan wanita tidak diperkenankan melakukan interkasi tanpa ada hayat yang di perbolehkan oleh syariat Islam.
Inilah salah satu bentuk penjagaan Allah SWT terhadap hamba-hambanya.
Islampun begitu detail dalam mengatur aurat pria dan wanita bahkan memberikan pakaian khusus bagi wanita yaitu pakaian ketakwaan yang diperuntukkan ketika kaum wanita keluar rumah sehingga mereka tidak di ganggu dan terjaga dari berbagai ancaman-acaman kejahatan. Sebagaimana firman-Nya
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”. (TQS. Al-A’raf:26)
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (TQS. Al-Ahsab:59)
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka…..”. (TQS. An-Nur:31)
Penguasa dalam sistem Islam juga memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga keberlangsungan hidup rakyatnya. Penerapan sistem Islam yang dilakukan oleh penguasa inilah yang akan menjamin kebaikan dalam kehidupan.
Penguasan akan melarang penanyangan film dan pelarangan peredaran konten-konten kotor yang dapat membangkitkan nafsu dan merusak masyarakat
Dengan Penerapan Syariat Islam ditengah-tengah kehidupan akan senantiasa mendorong umat untuk senantiasa menghiasi dirinya dengan ilmu (Tsaqofah Islam) sehingga menjadi bekal untuk membentuk keimanan yang kokoh pada diri setiap individi sehingga tak mudah tergoda dengan godaan nafsu belaka dan senantiasa menjadikan masyrakat menjadi masyrakat yang peduli sesamanya, akan saling menasehati dalam kebaikan dan mencegah pada kemungkaran.
Adapun umat yang melakukan pelanggaran syariat seperti melakukan tindak kriminal dan yang sejenisnya maka Penguasa Negara akan memberikan sanksi dengan hukuman yang tegas, jerah sehingga pelaku tak akan mengulang perbuatan yang serupa.
Ketika sudah jelas bahwa kerusakan yang terjadi dalam kehidupan ini tidak lain karena penerapan sistem yang rusak yaitu sistem sekuler kapitalis maka tidak ada jalan lain untuk mengubah kerusakan hidupan ini kecuali dengan kembali menerapkan sistem kehidupan shohih (Benar) yaitu Islam sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Kehidupan Islam yang berlangsung selama 13 abad lamanya dalam memimpin kehidupan.
Maka menolak untuk diatur dengan sistem Islam sama halnya menolak kebaikan, kemuliaan dan justru ingin hidup terus dalam kesusahan, kemelaratan dalam kungkungan sistem sekuler kapitalis.
Wallahu 'Alam bishowab
Posting Komentar