-->

Palestina Memanggil

Oleh: Zahrul Hayati

Palestina kembali berduka, agresi militer Israel terus berlanjut hingga kini, dan dunia internasional tidak kuasa, tidak banyak berbuat untuk  menghentikannya. Terlebih ketika masing-masing negeri disekat oleh nasionalisme dan sistem Demokrasi Sekuler.

Perang Israel-Palestina telah menimbulkan sekitar 5.200 korban jiwa dan 18.500 korban luka dari kedua belah pihak selama periode ke 7-19 Oktober 2023. Data ini dihimpun United Nations office for the Coodination of Humanitarian Affair (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel. Sampai hari ke 13 perang, yakni Kamis (19/10/2023), jumlah korban yang paling banyak berasal dari pihak Palestina. (data books, Jum'at, 20/10/2023,11.00 WIB).

Jumlah bom yang dijatuhkan kaum agresor Yahudi mencapai 6 ribu bom dengan total berat 4 ribu ton. Militer Israel juga menggunakan bom fosfor putih. Bom tersebut sesungguhnya telah dilarang penggunaannya di medan perang karena efek merusaknya yang dahsyat pada korban.

Agresi militer yang dialami jalur Gaza dari Israel dan Amerika serikat secara brutal genosida, pemusnahan massal dan pengepungan yang menyesakkan, Gaza benar-benar tertindas.

Palestina bukan milik bangsa Palestina, tapi ia milik seluruh umat Muslim di dunia, ia milik generasi umat Islam.

Tanah Palestina adalah tanah wakaf milik umat Islam. Tak ada seorang pun boleh membiarkan tanah ini lepas walaupun hanya sejengkal!

Persoalan Palestina bukan sekedar masalah perbatasan yang dilanggar. Tetapi Entitas Yahudi telah mengokupasi tanah kharajiyah, milik kaum Muslim. Tidak ada seorang pun yang berhak menyerahkan tanah tersebut kepada penjajah. Ini Inti persoalan yang harus dipahami oleh umat Islam.

Palestina kembali berduka, agresi militer Israel terus berlanjut hingga kini, dan dunia internasional tidak kuasa, tidak banyak berbuat untuk menghentikannya. Terlebih ketika masing-masing negeri disekat oleh nasionalisme dan sistem Demokrasi Sekuler.

Palestina  Memanggil, Mengapa Kita Diam.

Umat Islam Palestina menangis memanggil, menjerit histeria 

 menyeru kaum muslimin, memanggil tentara Muslimin terbaik di seluruh negeri, dan  penguasa muslim,  untuk berjihad  membantu Palestina.

Tapi saat ini apa yang terjadi?

Keberpihakan pemimpin negeri muslim terhadap Palestina tidak lebih sekedar  retorika belaka.

Sekat-sekat nasionalisme membuat kita dan para penguasa negeri muslim hari ini terhalang untuk menolong saudara -saudara (Muslim) Palestina. Pemimpin muslim lebih memilih mengirimkan berupa dana atau bantuan kemanusiaan dari pada harus mengerahkan pasukan militer untuk memerangi Israel.

Apa yang dilakukan Hamas bukan tidak beralasan. Reaksi  yang dilakukan adalah bentuk perlawanan atas kekejian dan penyerangan yang dilakukan oleh zionis Israel atas tindakan yang dilakukan penjajahan, ingin merampas tanah Palestina. Sementara rakyat Palestina di usir dari tanah mereka sendiri. Kendati demikian, apa yang dilakukan Hamas bukanlah tindakan teroris. Adapun yang mengatakan bahwa Hamas adalah teroris termaksud pada kelompok yang pro penjajahan.

Palestina Hak Milik Kaum Muslimin.

 Palestina bagian dari negara Syam.  Negeri Syam tidak bisa di pisahkan dari ajaran Islam. Rasulullah Saw banyak memuji negeri Syam dan mengatakan bahwa negeri Syam adalah negeri para Nabi.

Kedua, Palestina adalah tanah air kaum muslim sejak berabad-abad lalu telah menjadi bagian dari wilayah Islam.

Ketiga, zionis Yahudi itu adalah penjajah, perampas, perampok tanah umat Islam.

Palestina adalah tanah umat Islam, oleh karena itu bangsa zionis Yahudi sebenarnya tak memiliki andil dalam tanah Palestina. Kedatangan mereka hanya sebagai tamu yang tak tahu diri.

Kalau Palestina milik kaum Muslimin, seharusnya kaum Muslimin di seluruh belahan muka bumi ini harus bersatu, satu pemikiran, satu perasaan, satu tujuan dan satu aturan.

Memperjuangkan kembali,  mengambil tanah suci Palestina dari cengkraman zionis Yahudi laknatullah. Tidak sejengkal pun  tanah suci Palestina yang boleh dikuasai oleh zionis Yahudi, baik  dengan diplomasi apa lagi  normalisasi.

Pemimpin-pemimpin negeri-negeri Muslim yang tidak memiliki keberaniannya mengirimkan segala daya upaya untuk membantu rakyat Palestina termasuk keberanian mengirimkan militernya. Mereka takut kepada Amerika, mereka juga takut dengan ancaman negara mereka yang nantinya akan diserang Amerika dan Israel.

Lantas apa yang bisa kita lakukan di negeri ini saat ini?  Umat Islam harus terus berdakwah dengan istiqomah bagi tegaknya khilafah, yang akan menyatukan lebih dari 2 miliar umat sedunia bersatu kembali,  kekuatan besar untuk melindungi umat Islam di seluruh dunia. Bisa juga dengan menggelar aksi solidaritas, mengirimkan bantuan kemanusiaan, dan mengutus militer untuk memperkuat barisan perlawanan terhadap zionis Israel atau bentuk lain yang menunjukkan dukungan kita pada rakyat Palestina.

Saatnya  Kebiadaban Yahudi Israel Dihentikan.

Kebiadaban Yahudi Israel baik yang ada di Palestina secara langsung maupun melalui penjajahan ekonomi dan politik yang dilakukan di negeri-negeri kaum Muslimin tidak boleh kita biarkan dan harus kita hentikan. Jika dibiarkan, penjajah zionis Yahudi laknatullah terus menjajah Palestina dan negeri-negeri kaum Muslimin yang lain maka tidak menutup kemungkinan kaum Muslimin yang ada di Indonesia akan mendapatkan dosa besar disisi Allah SWT.

Para penguasa negeri muslim berdosa ketika membiarkan umat Islam yang ada di Palestina sendirian berjuang berperang untuk mengambil kembali tanah yang itu merupakan tanah milik umat Islam sedunia.

Jihad 

Jihad adalah ajaran Islam.

Perintah jihad langsung diserukan oleh Allah SWT untuk mempertahankan hak kaum muslimin, khususnya para tentara berangkat berjihad dibumi Palestina untuk mengusir penjajah.

Wahai tentara muslim, para panglima yang terhormat, para ulama, sambutlah seruan jihad sebagai kewajiban dari Allah SWT.

"Telah diizinkan kepadamu (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sungguh, Allah Maha Kuasa menolong mereka itu."(QS. Al-Hajj: 39)

"Sungguh Allah telah membeli dari orang-orang Mukmin, diri dan harta mereka, dengan bayaran surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (TQS At-Taubah [ 9 ] : 111)

"Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah dia seimbang dengan serangannya terhadap kalian." (TQS Al-Baqarah [ 2 ]:194)

Solusi Palestina

Hanya dengan jihad dan  Khilafah  Palestina dapat dibebaskan, bukan dengan diplomasi.

Jihad adalah solusi kezaliman yang diperintahkan dalam urusan Islam, dan jihad di wajibkan atas kaum Muslim sebagai amal sholeh bagi Muslim.

Maka diperlukan pengiriman tentara dari seluruh negeri Muslim khususnya dari negara-negara seperti Mesir, Irak, dan Indonesia utamanya dari negara-negara Arab. Karena tindakan militer yang dilakukan oleh zionis Israel yang didukung oleh Amerika, harus dilawan  dengan kekuatan yang seimbang.

Seruan jihad akan efektif jika umat Islam punya kekuatan yang memberikan komando, yaitu Khalifah yang bisa menyatukan umat Islam seluruh dunia. Bukan seperti saat ini, negeri-negeri muslim lemah dan tercerai-berai oleh racun yang bernama nasionalisme. Karenanya semangat jihad ini menjadi solusi karena zionis Yahudi hanya mengenal bahasa perang, bukan diplomasi, apalagi normalisasi.

Bebaskan Palestina dengan jihad dan Khilafah.

Khilafah dengan dipimpin oleh seorang Khalifah akan memimpin langsung Pembebasan Al-Aqsa mengusir penjajah Yahudi, mengubur kembali entitas negara Israel yang dipaksakan ini, serta menempatkan kaum muslim pada haibah (kewibawaan) sebagai negara superpower baru di dunia ini.

Wallahu'alam bishowab.